Jenis Makanan Berbahaya untuk Ibu Hamil

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Maret 2020
Jenis Makanan Berbahaya untuk Ibu HamilJenis Makanan Berbahaya untuk Ibu Hamil

Halodoc, Jakarta – Setiap ibu hamil umumnya menginginkan beberapa jenis makanan tertentu alias “ngidam”. Namun, ibu tidak bisa makan sembarangan seperti sebelum hamil. Ibu harus jeli memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi karena dapat berpengaruh pada kondisi janin.

Sayangnya, tidak semua makanan yang diinginkan ibu saat ngidam boleh dikonsumsi. Pasalnya, ada beberapa jenis makanan yang bisa berdampak negatif pada kandungan. Jadi, ibu perlu mempertimbangkan pengaruhnya bagi kandungan sebelum mengonsumsi makanan. Berikut ini jenis makanan yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin, yaitu:

Baca Juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Trimester Awal Kehamilan

  1. Makanan Laut Tinggi Merkuri

The U.S. Food and Drug Administration (FDA) and the Environmental Protection Agency (EPA) menyarankan ibu hamil dan menyusui untuk tidak mengonsumsi makanan laut yang tinggi merkuri, seperti ikan makarel, ikan todak, ikan hiu, kerang, dan lain-lain. Merkuri diketahui dapat merusak otak dan sistem saraf bayi yang sedang berkembang.

  1. Susu, Olahan Susu dan Jus yang Tidak Dipasteurisasi

Meskipun jus, susu dan beserta olahannya dikenal menyehatkan karena kandungan nutrisinya, minuman dan makanan ini bisa membahayakan ibu hamil apabila tidak dipasteurisasi terlebih dahulu. Melansir dari Baby Centre, susu dan jus yang tidak dipasteurisasi berisiko menyebabkan listeriosis, yaitu infeksi bakteri yang membahayakan janin.

  1. Makanan Mentah atau Tidak Matang Sempurna

Makanan mentah atau kurang matang meningkatkan risiko infeksi bakteri Salmonella dan parasit Toxoplasma. Bakteri dan parasit tersebut dapat menginfeksi bayi yang belum lahir dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Sebelum ibu mengonsumsi daging dan sayuran, pastikan dimasak dengan cara yang benar sampai benar-benar matang. Ibu juga harus menghindari saus yang terbuat dari telur mentah, seperti saus Caesar salad, saus béarnaise dan hollandaise, dan mayones.

Baca Juga: Kenali Kehamilan Kosong, Hamil tapi Tak Ada Janin di Rahim

  1. Kafein

Sebenarnya, ibu hamil masih diperbolehkan mengonsumsi kafein asalkan masih dalam jumlah yang disarankan. Ibu hamil masih diperbolehkan untuk mengonsumsi 200 miligram kafein sehari.

Lebih dari itu, kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan irama jantung abnormal. Jadi, pastikan untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman berkafein yang biasanya terkandung dalam teh, kopi, cokelat, soda, dan lain-lain.

  1. Makanan Tinggi Lemak Trans

Menurut American Journal of Clinical Nutrition, semakin tinggi asupan lemak trans pada wanita hamil, maka dapat meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL yang menyehatkan jantung. Jika dikonsumsi berlebihan saat trimester kedua, maka semakin besar bayinya. Hal ini dikaitkan dengan kemungkinan untuk menjalani persalinan caesar dan anak memiliki peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung di masa yang mendatang. 

  1. Alkohol

Dikutip dari American Pregnancy Association, banyak atau sedikitnya jumlah alkohol yang dikonsumsi ibu hamil bisa mengganggu perkembangan kesehatan bayi. Kondisi yang dapat ditimbulkan dari konsumsi alkohol selama kehamilan adalah fetal alcohol syndrome atau gangguan perkembangan lainnya.

Baca Juga: Waspada, Ini Kelainan dalam Kehamilan

Kalau ibu ingin kehamilan berjalan lancar, pastikan untuk menghindari makanan-makanan di atas. Apabila ibu punya pertanyaan lain terkait kehamilan, ibu bisa bicara dengan dokter kandungan Halodoc. Lewat aplikasi, ibu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Lebih praktis, kan?

 

Referensi :
Baby Centre. Diakses pada 2020. 12 worst foods for pregnancy
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. Foods to Avoid During Pregnancy
American Clinical of Nutrition. Diakses pada 2020. Maternal trans fatty acid intake and fetal growth