6 Makanan Pengganti Nasi Saat Diet
Halodoc, Jakarta – Buat kamu yang lagi diet, nasi mungkin menjadi musuh terbesar yang harus dihindari. Mengonsumsi nasi putih memang dapat menyebabkan berat badan meningkat, karena nasi putih mengandung indeks glikemik yang tinggi. Itulah mengapa banyak orang yang sudah mulai mengurangi makan nasi, bahkan berhenti mengonsumsinya sama sekali. Tapi, tubuh tetap lah membutuhkan asupan karbohidrat sebagai pemasok energi. Nah, berikut adalah 6 makanan yang bisa kamu jadikan sebagai pengganti nasi dalam menu diet kamu.
- Jagung
Jagung juga termasuk makanan sumber karbohidrat yang bisa memberikan tubuh energi. Selain bisa memenuhi asupan karbohidrat yang diperlukan oleh tubuh, jagung juga kaya akan antioksidan, serta mengandung vitamin B, serat dan mineral. Pigmen atau warna pada jagung juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan melindungi paru-paru kamu, lho. Saat membeli jagung, sebaiknya pilihlah jagung organik yang sudah terbukti bebas dari pestisida. Kamu bisa mengonsumsi jagung dengan cara direbus atau dicampurkan ke dalam sop sayur.
- Kentang
Meski kentang dan nasi sama-sama termasuk makanan berkarbohidrat, tapi kamu enggak perlu takut mengonsumsi kentang saat diet, karena jumlah karbohidrat pada kentang ternyata lebih sedikit daripada nasi. Kentang juga mengandung banyak nutrisi lainnya, seperti vitamin B6, B1, B3, dan B5, vitamin C, kalium, fosfor, mangan, magnesium, dan zat besi. Karena mengandung banyak nutrisi, sudah pasti kentang juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat kentang antara lain membangun dan menjaga kesehatan dan struktur tulang, menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan mengobati insomnia.
- Pasta
Buat orang Indonesia, makanan berkarbohidrat yang satu ini mungkin masih jarang dikonsumsi. Tapi, pasta juga bisa dijadikan sebagai makanan pengganti nasi untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dalam tubuh. Kandungan asam folatnya yang tinggi, tapi rendah lemak, membuat pasta aman dikonsumsi saat sedang diet.
- Singkong
Indonesia termasuk tiga negara penghasil singkong terbesar di dunia, setelah Nigeria dan Thailand. Jadi, tidak lengkap rasanya jika tidak memasukkan singkong dalam daftar makanan pengganti nasi. Selain memberikan asupan karbohidrat, singkong juga bisa memberikan banyak manfaat untuk tubuh. Singkong diduga dapat mengobati dehidrasi, kelelahan, infeksi darah, dan digunakan untuk menginduksi persalinan. Namun, karena singkong mengandung zat kimia glikosida sianogen yang dapat melepaskan sianida dalam tubuh, maka singkong sebaiknya dibersihkan dengan benar sebelum dimakan untuk mencegah keracunan sianida.
- Ubi
Mau digoreng, direbus, dikukus ataupun dijadikan makanan lain, ubi tetap saja enak, sehingga merupakan pilihan yang sangat baik untuk dijadikan sebagai makanan pengganti nasi. Dalam 100 gram ubi, terkandung sebanyak 20,1 gram karbohidrat. Selain itu, ubi juga mengandung vitamin A, vitamin B1, B5, B6, mangan, fosfor, kalium, dan berbagai nutrisi lainnya. Mengonsumsi ubi pun bisa memberi banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari mengurangi kadar gula darah, menurunkan tekanan darah, mencegah kanker, meningkatkan kesuburan dan daya tahan tubuh, sampai menjaga kesehatan mata dan kulit.
- Talas
Walaupun namanya tidak seterkenal jenis umbi-umbian lainnya, tapi talas bisa menjadi sumber karbohidrat pengganti nasi yang cocok dikonsumsi saat diet, karena talas memiliki indeks glikemik yang rendah. Selain karbohidrat, talas juga kaya akan kandungan protein dan serat, sehingga talas mudah dicerna dan bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi dan gangguan jantung.
Yuk, mulai kurangi konsumsi nasi putih dan ganti dengan sumber karbohidrat lainnya yang tumbuh subur di negeri kita. Kalau kamu ingin mengetahui lebih lanjut soal makanan tertentu dan kandungan nutrisi di dalamnya, tanyakan saja ke dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Chat dan Voice/Video Call untuk meminta saran kesehatan dan rekomendasi obat. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan