6 Kesalahan yang Bikin Latihan Kardio Tidak Efektif

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Maret 2018
6 Kesalahan yang Bikin Latihan Kardio Tidak Efektif6 Kesalahan yang Bikin Latihan Kardio Tidak Efektif

Halodoc, Jakarta – Sudah rajin latihan kardio tapi berat badan tetap saja tidak berkurang? Mungkin kamu berlatih dengan cara yang salah. Olahraga kardio seperti berenang, berlari, jogging, bersepeda dan treadmill memang dapat membakar banyak kalori, sehingga dipercaya efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, jika tidak dilakukan secara benar, kamu tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal walaupun kamu sering berlatih. Inilah 6 kesalahan yang sering dilakukan orang ketika melakukan latihan kardio:

  1. Hanya Berlatih Kardio Saja

Hanya melakukan latihan kardio saja setiap hari bukan hanya membosankan, tapi jumlah kalori yang terbakar juga lebih sedikit. Latihan kardio harus diimbangi dengan latihan kekuatan agar dapat menghilangkan banyak kalori. Pelatih selebritas dan juga pemilik High Performance, Elizabeth Hendrix Burwell mengungkapkan latihan kekuatan berguna untuk membangun masa otot, sehingga metabolisme dan kemampuan tubuh membakar lemak dapat meningkat.

  1. Melakukan Latihan Kardio dengan Latihan Kekuatan Sekaligus

Demi mendapatkan tubuh langsing secara cepat, kamu bela-belain melakukan latihan kardio dan latihan kekuatan sekaligus dalam satu sesi. Padahal kalau kamu melakukan latihan angkat beban setelah berlatih di treadmill dengan intens, kamu jadi enggak bisa melakukan latihan angkat beban dengan maksimal, karena tenaga sudah habis untuk berlatih di treadmill. Jadi, lebih baik lakukan dua jenis latihan tersebut dalam dua hari yang terpisah agar lebih efektif.

  1. Berambisi Dapat Skor Tinggi

Kamu sering berlatih dengan sangat keras di atas treadmill untuk mendapatkan skor tinggi di papan konsol? Ini adalah salah satu kesalahan yang perlu kamu hentikan. Mesin treadmill hanya dapat memperkirakan tingkat metabolisme tubuh. Jadi daripada berambisi mendapat skor tinggi, arahkan fokus pada intensitas saat berolaharaga. Jika kamu berlatih kardio dengan intensitas tinggi, maka jumlah kalori yang bisa dibakar justru akan lebih banyak.

  1. Berlatih dengan Intensitas Rendah

Mungkin kamu berpikir, tidak apa-apa berolahraga dengan intensitas rendah, asal dilakukan dalam waktu yang lebih lama. Tapi nyatanya, tubuh tidak akan membakar banyak lemak jika kamu berolahraga dengan intensitas rendah. Marta Montenegro, pelatih bersertifikat dan profesor olahraga di Florida International University mengatakan, “Semakin tinggi intensitas latihan, semakin banyak kalori yang akan terbakar.” Tapi, karena sering berlatih dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko cedera, jadi sebaiknya kamu melakukan intensitas tinggi dan rendah secara bergantian.

  1. Berlatih Kardio dengan Perut Kosong

Mobil saja perlu bensin agar bisa bergerak. Tubuh pun juga demikian. Otot besar yang memberi kamu kekuatan selama latihan kardio berasal dari asupan karbohidrat dan lemak sebagai energi. Ketika kamu berlatih dengan perut kosong, tubuh akan mengambil karbo dan lemak yang terdapat di dalam aliran darah dan otot, bukan di sel-sel lemak. Akibatnya, kamu berisiko mengalami hiperglikemi dan hidrasi rendah yang dapat mengurangi intensitas latihan.

  1. Berolahraga Sampai Terkuras

Mungkin kamu berpikir bahwa berolahraga sampai tubuh benar-benar terkuras efektif untuk menurunkan berat badan. Padahal, cara ini bisa membuat tubuhmu kelelahan dan stres. Berolahraga secara berlebihan juga bisa memengaruhi hormone kortisol yang menyebabkan resistensi insulin. Akibatnya, lemak justru akan menumpuk, terutama di sekitar perut. Terlalu banyak berlari juga membahayakan kesehatan kelenjar tiroid dan menurunkan tingkat metabolime tubuh.

Ingat, jangan hanya berolahraga saja, tapi kamu juga perlu menerapkan pola makan sehat dan istirahat yang cukup untuk menurunkan berat badan. (Baca juga: 5 menit Kardio Ampuh Bikin Sehat Tubuh). Untuk membeli suplemen dan vitamin yang kamu butuhkan, enggak perlu repot-repot, pakai saja aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google.