6 Bahaya Sering Mengonsumsi Makanan Asin

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 April 2018
6 Bahaya Sering Mengonsumsi Makanan Asin6 Bahaya Sering Mengonsumsi Makanan Asin

Halodoc, Jakarta – Mengonsumsi makanan asin terkadang sama halnya dengan mengasup makanan manis, sama-sama bikin ketagihan. Mengutip NYTimes, kata ahli dari Food and Drug Administration (FDA) makanan asin bisa merangsang seseorang untuk makan lebih banyak bahkan saat ia tidak merasa lapar. Alasannya, makanan jenis ini bisa merangsang otak untuk melepaskan dopamin, yaitu neurotransmitter yang berkaitan dengan pusat kesenangan. Namun, apa kamu tahu bahaya makanan asin bagi kesehatan? Terlalu banyak mengasup makanan asin bisa jadi membahayakan fungsi tubuh. Nah, berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan.

  1. Enggak Baik untuk Tulang

Bahaya makanan asin dapat menyebabkan masalah pada kesehatan tulang. Melansir Everydayhealth, menurut ahli, garam yang terkandung dalam makanan asin bisa menyebabkan pengeluaran kalsium lewat ginjal. Namun, bukan berarti kamu enggak boleh mengosumsi garam sama sekali. Bila kamu ingin mengonsumsi makanan asin, ada baiknya  dibatasi. Menurut rekomendasi para ahli, seseorang sebaiknya enggak mengonsumsi garam lebih dari 2.300 miligram sehari.

  1. Jantung Bekerja Lebih Keras

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kadar garam yang tinggi dalam tubuh bisa membuat volume darah meningkat. Kalau sudah begitu, mau enggak mau jantung mesti bekerja ekstra keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, imbasnya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

  1.  Penyakit Kardiovaskuler

Saat tubuh kelebihan garam, ginjal akan melepaskan lebih banyak air hingga membuat volume darah yang dipompa keluar oleh jantung meningkat. Nah, hal inilah yang membuat jantung harus bekerja lebih keras karena mesti menyuplai darah segar ke tubuh. Menurut sebuah penelitian, orang yang mengidap tekanan darah tinggi yang normal, bisa mendapatan keuntungan secara signifikan bila mengurangi asupan garam mereka. Enggak cuma itu, risiko menderita penyakit kardiovaskular pun turun sampai 25 persen untuk 10 hingga 15 tahun mendatang. Selain itu, kemungkinan mereka meninggal karena penyakit kardiovaskuler pun turun hingga 20 persen.

  1. Tekanan Darah Tinggi

Boleh dibilang, makanan asin merupakan musuh dari pengidap tekanan darah tinggi. Pasalnya, asupan garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah. Nah, kamu harus tahu, tekanan darah tinggi ini amat berkaitan dengan penyakit jantung dan stroke. Setengah sendok teh saja bisa menaikkan tekanan sistolik sebesar lima pon, dan tekanan diastolik sebesar tiga poin. Menurut ahli, kandungan garam yang tinggi dalam tubuh bisa mengganggu fungsi ginjal. Oleh sebab itu, garam pun harus dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal. Namun, karena natrium sifatnya mengingat banyak air, maka makin tinggi jumlah garam akan membuat volume darah meningkat.

  1. Hipertrofi Ventrikel Kiri

Sebagian orang terkadang memang enggak mengalami hipertensi meski sering mengasup garam dalam jumlah tinggi. Namun, setelah ditelisik lebih jauh, rekam medis menunjukkan bahwa mereka mengalami hipertrofi ventrikel kiri atau pembesaran jaringan otot yang membuat dinding pada ruang pompa utama jantung. Nah, hal inilah yang bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

  1. Retensi cairan

Retensi cairan sendiri merupakan kondisi kelebihan cairan yang menumpuk di dalam tubuh. Nah, keseimbangan cairan dalam tubuh ini diatur oleh oleh natrium. Namun, jika kamu terlalu banyak mengonsumsi garam, maka ginjal akan kesulitan mengeliminasi kelebihan garam. Alhasil, tubuh kamu pun akan menahan cairan, yang terkadang bisa menyebabkan pembengkakan di sekitar jantung.  

Mau tahu mengenai bahaya makanan asin lainnya bagi kesehatan? kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai masalah tersebut. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.