5 Tanaman Alami untuk Mengobati Kanker Prostat

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Januari 2022
5 Tanaman Alami untuk Mengobati Kanker Prostat5 Tanaman Alami untuk Mengobati Kanker Prostat

“Kanker prostat adalah jenis kanker yang rentan dialami pria. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan kesehatan, tingkat keparahan, hingga kondisi fisik pengidap kanker prostat. Selain itu, menurut beberapa penelitian gejala kanker prostat bisa diatasi dengan tanaman alami, seperti Pygeum, Saw palmetto, Orbignya speciosa, hingga biji labu.”

Halodoc, Jakarta - Kanker prostat adalah jenis kanker yang rentan menyerang pria akibat pertumbuhan sel abnormal di kelenjar prostat. Kanker ini termasuk ke dalam kategori kanker yang sulit dideteksi, karena tidak menunjukkan gejala awal. Jika terlambat penanganan, kanker ini dapat menyebar ke organ-organ terdekat, seperti kandung kemih, tulang, dan organ lainnya.

Penanganan medis kanker prostat tergantung pada beberapa faktor, seperti seberapa cepat kanker tumbuh dan menyebar, serta kesehatan pengidap secara keseluruhan. Selain penanganan medis, beberapa orang memilih pengobatan herbal sebagai alternatif lain. Perlu dipahami bahwa penanganan dengan bahan alami ini tidak seratus persen dapat membuat sembuh, tetapi bisa dijadikan pertimbangan pilihan.

1. Pygeum

Melansir Medical News Today, pygeum menjadi tanaman sejenis pohon cemara yang tumbuh subur di daerah pegunungan sub-Sahara Afrika. Tanaman ini terbukti mengandung berbagai asam lemak, alkohol, dan steroll yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi pada saluran urogenital.

Penelitian berjudul Complementary and Alternative Medications for Benign Prostatic Hyperplasia yang diunggah Semantic Scholar menunjukkan bahwa mengonsumsi antara 100 dan 200 mg ekstrak pygeum setiap hari atau membaginya menjadi dua dosis, yakni 50 mg setiap dua kali sehari dapat membantu mengurangi gejala kanker prostat.

2. Saw Palmetto

Saw palmetto, sejenis tanaman kelapa asli Amerika Serikat bagian tenggara sering diolah menjadi suplemen herbal untuk mengobati benign prostatic hyperplasia (BPH). Artikel penelitian berjudul Nutrition and Benign Prostatic Hyperplasia mengungkapkan, suplemen tanaman ini mampu mengurangi gejala BPH dengan menghambat produksi testosteron dan mengurangi ukuran lapisan dalam prostat.

3. Orbignya speciosa

Orbignya speciosa atau babassu adalah spesies pohon palem asli Brasil. Dikutip dari Medical News Today, beberapa suku dan komunitas asli Brasil menggunakan biji kering babassu atau kacang babassu untuk mengobati gejala dan kondisi urogenital.

Studi yang diunggah dalam US National Library of Medicine National Institutes of Health, minyak dari kacang babassu juga menghambat produksi testosteron, sementara bagian lain dari kacang mengandung senyawa dengan sifat antiinflamasi dan antioksidan.

4. Biji Labu

Biji labu yang punya nama latin Cucurbita pepo mengandung beta-sitosterol, senyawa yang mirip dengan kolesterol. Studi dalam Nutrition and benign prostatic hyperplasia juga menyebutkan bahwa beta-sitosterol meningkatkan aliran urine dan mengurangi jumlah urin yang tersisa di kandung kemih setelah buang air kecil. Untuk mengurangi gejala BPH, pengidap dianjurkan untuk mengonsumsi 10 gram ekstrak biji labu setiap harinya.

5. Likopen

Likopen adalah pigmen alami yang banyak ditemukan dalam buah dan sayuran. Pigmen alami ini ternyata juga membantu memperlambat perkembangan BPH. Tomat adalah jenis sayuran dengan sumber likopen yang cukup tinggi. Biasanya, semakin tua warna pink atau merah buah atau sayuran, maka semakin tinggi pula kandungan likopennya.

6. Seng

Seng dapat membantu mengurangi gejala kemih yang terkait dengan pembesaran prostat. Kekurangan seng kronis telah terbukti berpotensi meningkatkan kemungkinan mengembangkan BPH.

Dengan mengonsumsi suplemen seng atau memperbanyak asupan makanan mengandung seng dapat mengurangi gejala kemih akibat kondisi pembesaran prostat. Seng banyak ditemukan dalam unggas, makanan laut, beberapa jenis biji-bijian dan kacang-kacangan, seperti wijen dan labu.

Itulah tanaman alami yang diyakini mampu menangani gejala kanker prostat. Tentunya hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut. Kamu juga bisa bertanya langsung pada dokter spesialis di Halodoc untuk mengetahui cara yang tepat dan aman dalam pengobatan kanker prostat.

Ada beberapa rekomendasi dokter yang bisa kamu hubungi. Berikut adalah rekomendasinya:

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Surya Husadha Denpasar Bali. dr. I Ketut Widiana mendapatkan gelar kedokteran setelah menamatkan pendidikan di Universitas Udayana, Bali.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RSUP Persahabatan, RS Premier Jatinegara. dr. Haris Maruli mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2006.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Premier Jatinegara, RS Siloam TB Simatupang. dr I Gusti Ngurah Gunawan Wibisana mendapatkan gelar kedokterannya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2006 dan mendapatkan gelar spesialisnya di Universitas yang sama pada tahun 2013.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia bisa memberikan layanan medis terkait Bedah Onkologi.

Yuk, tunggu apalagi? Segera download aplikasi Halodoc dan kamu bisa berbicara langsung dengan dokter.

 

Referensi :
Medical News Today. Diakses pada 2020. How to shrink the prostate naturally.
Semantic Scholar. Diakses pada 2020. Complementary and alternative medications for benign prostatic hyperplasia.
Semantic Scholar. Diakses pada 2020. Nutrition and benign prostatic hyperplasia.
US National Library of Medicine National Institutes of Health. Diakses pada 2020. Various treatment options for benign prostatic hyperplasia: A current update.

Diperbarui pada 8 Januari 2022.