5 Cara Menghadapi Anak Nakal

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Maret 2021
5 Cara Menghadapi Anak Nakal5 Cara Menghadapi Anak Nakal

Halodoc, Jakarta – Kebanyakan orangtua mendidik anaknya dengan harapan agar ia dapat tumbuh menjadi anak yang baik, penurut, dan hormat kepada orangtua. Namun sayangnya, tidak semua anak mudah untuk diatur agar disiplin. Beberapa anak lebih suka menuruti keinginannya yang terkadang melanggar aturan. Anak yang sering melawan kerap dilabeli sebagai anak nakal.


Namun, setiap orangtua harus tahu cara yang paling efektif untuk menghadapi anak nakal. Langkah yang salah dapat membuat anak semakin tidak taat bahkan bisa terbawa hingga ia dewasa. Semua ini membutuhkan kesabaran dan langkah yang tepat agar anak kembali mudah untuk diatur dan taat dengan perkataan orangtua. Ketahui langkah-langkah yang tepat di sini!


Baca juga: Mengapa Anak Cenderung Bersikap "Nakal" saat Ada Ibu?


Beberapa Cara Efektif untuk Menghadapi Anak Nakal


Perilaku normal anak bergantung pada usia, kepribadian, dan perkembangan fisik serta emosionalnya. Hal ini dapat menjadi masalah apabila tidak sesuai dengan harapan keluarga. Secara keseluruhan, perilaku anak dapat bergantung pada lingkungan di sekitarnya dan dipengaruhi oleh sosial serta budaya. Peran orangtua juga tidak dapat luput untuk memengaruhi segala sikap anaknya.


Namun, setiap orangtua juga tidak dianjurkan menggunakan kekerasan untuk mendidik anak yang nakal. Nah, berikut ini cara-cara yang bisa ibu lakukan untuk menghadapi anak nakal:


1. Tidak Mencap-nya Dengan Sebutan Anak Nakal


Setiap Si Kecil susah dinasehati atau susah diatur, ibu atau ayah sebaiknya tidak langsung memarahinya. Terlebih lagi sampai memberinya cap “anak nakal”, “anak bandel”, dan sebagainya. Tahukah kamu, label “anak nakal” yang orangtua berikan, tanpa sadar bisa melukai hati Si Kecil dan membuatnya menjadi patah semangat,  bahkan hilang rasa percaya pada ayah dan ibunya.


Si Kecil juga akan merasa usahanya untuk berbuat baik akan sia-sia, karena ia sudah diberi cap nakal tersebut. Jadi, langkah yang lebih baik untuk dilakukan  jika setiap anak melakukan kesalahan adalah mendekati Si Kecil dan pelan-pelan berikan pengertian padanya bahwa perbuatannya itu tidak baik. Duduklah di sisinya, tatap matanya, dan tanyalah apa alasan Si Kecil melakukan hal yang dianggap tidak baik. Jika kamu mengetahui alasannya, ibu dapat memberi nasihat yang tepat. Dengan begitu, anak juga bisa lebih memahami kenapa ia tak boleh melakukan hal serupa di kemudian hari.


Baca juga: Mitos atau Fakta, Anak Kedua Lebih Nakal dan Pemberontak?


2. Berikan Contoh yang Baik


Saat orangtua mengharapkan anak mempunyai perilaku yang baik dan sopan, ada baiknya memulai dari memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu agar bisa menjadi contoh yang baik. Cara mendidik anak yang paling efektif adalah dengan memberinya teladan lewat perilaku sehari-hari, bukan cuma lewat banyak nasihat. Bila orangtua berperilaku tidak sesuai dengan nasihat yang mereka berikan pada anak, maka jangan heran bila anak tidak akan mendengarkan nasihat tersebut.


3. Hindari Membentak Anak di Depan Umum


Saat Si Kecil melakukan kesalahan di depan umum, tahan keinginan untuk memarahi dan membentaknya saat ada banyak orang di sekitarnya. Jika ibu memarahi anak di depan umum, tentu cara ini sangat tidak bijaksana. Si Kecil mungkin saja tidak sengaja melakukan kesalahan tersebut dan ibu harus benar-benar mencari waktu dan tempat yang tepat untuk menasehatinya.


Jadi, berusahalah kendalikan emosi dan bawalah Si Kecil ke ruangan yang lebih sepi. Lalu tanyakan baik-baik saat menghadapi anak yang sedang nakal. Setelah itu, baru ibu dapat menasihatinya dengan lembut. Cara ini lebih efektif untuk membuat anak dapat menyadari dan menyesali kesalahannya, daripada caci maki yang akan membuat ia semakin tertekan.


Baca juga: Anak Jahil Bukan Berarti Nakal, Ini yang Harus Dilakukan


4. Buat Aturan dan Beri Sanksi yang Tegas


Jika anak masih nakal dan bandel, meskipun kamu sudah seringkali menasihatinya dan memberi contoh, maka cara yang sebaiknya harus menetapkan aturan. Kemudian, beri anak sanksi bila ia melanggar aturan tersebut. Misalnya, ibu membuat aturan bermain dengan batas hanya sampai jam 8 malam. Nah, bila ia masih nakal dan tidak mau berhenti saat batas jam sudah tiba, maka ibu bisa menghukumnya dan tidak mengizinkannya bermain lagi sampai jangka waktu tertentu. Tentu saja orangtua tidak dianjurkan menggunakan kekerasan untuk mendisiplinkan anak, karena cara tersebut hanya akan menyakiti dan membuat ia semakin liar.


5. Jangan Terlalu Sering Memberi Toleransi


Bila ibu sudah membuat aturan dan menetapkan sanksi, maka lakukanlah sesuai dengan ketentuan yang dibuat. Jangan terlalu sering memberi anak toleransi ketika ia melanggar peraturan. Semakin sering kamu memberinya toleransi, semakin Si Kecil akan menganggap remeh aturan dan menjadi makin sulit diatur.



Bila ibu masih bingung menghadapi anak yang sangat nakal, coba bicarakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Ibu bisa mendiskusikan masalah perilaku Si Kecil kepada dokter dan minta saran melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.


Referensi:
Verywell Family. Diakses pada 2021. 5 Ways to Handle Disrespectful Behavior From Children.
Psychology Today. Diakses pada 2021. 9 Ways to Transform Bratty Behavior.