4 Tips Berolahraga di Bulan Ramadan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Mei 2018
4 Tips Berolahraga di Bulan Ramadan4 Tips Berolahraga di Bulan Ramadan

Halodoc, Jakarta – Untuk kamu yang tetap ingin sehat selama berpuasa, selain harus tetap menjaga asupan makanan, kamu juga tidak boleh malas melakukan olahraga. Dengan berolahraga maka tubuhmu akan tetap sehat dan bugar selama menjalani puasa.

Tetapi aktivitas olahraga yang dilakukan saat berpuasa tidak boleh disamakan dengan hari biasa, sebab tubuhmu akan mudah lelah karena tidak ada asupan nutrisi yang masuk hingga kurang lebih 13 jam. Untuk itu, berikut ini terdapat beberapa tips olahraga bulan Ramadan:

  1. Pilih Waktu Yang Tepat

Pemilihan waktu adalah hal yang pertama kali harus kamu perhatikan saat berolahraga. Kamu harus menghindari melakukannya saat berpuasa karena perutmu dalam kondisi kosong. Waktu yang terbaik menurut beberapa penelitian ialah saat setelah berbuka, karena setelah berbuka tubuhmu mendapatkan energinya kembali dari asupan makanan dan minuman.

Tetapi, menurut sumber yang dilansir dari Kompas, dr. Saptawati Bardosono mengungkapkan bahwa olahraga lebih baik dilakukan 30-60 meit menjelang berbuka puasa karena mendekati waktu makan. Nah, sudah memutuskan kapan waktu yang akan kamu gunakan untuk berolahraga?

Kapan pun kamu mau berolahraga sebenarnya sah-sah saja tergantung kebugaran masing-masing orang. Maka dari itu, kamu harus mengenali terlebih dahulu daya tahan tubuhmu jangan sampai kamu merasa lemas setelah berolahraga dan mengganggu puasa.

  1. Pilih Olahraga yang Ringan

Saat perutmu dalam kondisi kosong, maka kamu tidak diperbolehkan untuk melakukan olahraga yang membutuhkan waktu ekstra seperti Muaythai, angkat beban, dan semacamnya. Yang terpenting ialah jangan membuat olahraga menjadi sebuah kewajiban, karena kamu harus melakukannya dengan santai dan sambil dinikmati. Kamu tidak wajib melakukannya setiap hari karena nanti kamu akan terbebani dan menganggu puasamu.

Hindari juga melakukan olahraga yang dapat membatalkan puasa seperti berenang. Selain agak berat jika dilakukan dalam keadaan perut kosong, air bisa saja tidak sengaja masuk ke mulutmu sehingga dapat membatalkan puasa. Olahraga yang dapat kamu pilih antara lain jogging, pemanasan dan peregangan ringan, yoga, lompat tali, bersepeda, zumba, dan senam aerobik.

Untuk olahraga yang dilakukan di luar ruangan, pastikan kamu melakukannya di tempat yang banyak pepohonan ya! Sebab hal ini akan membantumu terhindar dari rasa haus yang berlebihan.

(Baca juga: Jelang Puasa, Ingat-Ingat Olahraga Ini Bila Ramadan Tiba)

  1. Jaga Asupan Nutrisi

Saat Ramadan, seharusnya porsi makananmu tidak berubah dan sama seperti hari biasa. Yang berubah seharusnya hanyalah waktu makannya saja. Kamu harus memastikan agar nutrisi seperti karbohidrat, protein, mineral, lemak, dan vitamin tetap terkandung dalam porsi makanmu.

Karbohidrat ialah nutrisi yang paling harus kamu perhatikan untuk dapat membantu mengembalikan kadar glukosa dalam darah. Kamu harus mengonsumsi karbohidrat kompleks dan serat yang cukup, karena jenis karbohidrat ini akan melepaskan energi secara perlahan sehingga energi dalam tubuh tidak cepat habis.

Protein juga tidak boleh sampai ketinggalan, zat ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan akan membantu memulihkan dan memperbaiki sel-sel otot yang rusak ketika berolahraga.

  1. Banyak Minum

Dehidrasi dapat terjadi apabila saat puasa kamu tetap melakukan olahraga yang berat. Asupan cairan yang dibutuhkan adalah 1,5 hingga 2 liter per hari. Apalagi jika kamu berolahraga saat cuaca panas, kamu akan merasakan haus yang lebih berat. Terlebih lagi jika asupan airmu kurang, maka ini akan mengganggu puasa.

(Baca juga: 9 Buah yang baik untuk Menghidrasi Tubuh Saat Puasa)

Jika kamu punya pertanyaan lain seputar olahraga saat puasa, kamu bisa bertanya pada dokter. Untuk bicara pada dokter, kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play, lalu kamu bisa bertanya pada dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat dan Voice/Video Call. Jadi, yuk gunakan aplikasi Halodoc sekarang juga!