Bisakah Kanker Payudara Sembuh tanpa Pengangkatan?
“Jika selama ini kamu berpikir kalau penyembuhan kanker payudara hanya dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan saja, ternyata hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, pengidap bisa saja melakukan terapi hormon jika tubuhnya tidak memungkinkan menjalani prosedur lainnya.”
Halodoc, Jakarta - Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di sel-sel payudara. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Banyak wanita yang khawatir dengan kondisi ini karena risiko dan pengobatannya. Saat ini penyembuhan kanker payudara tidak hanya dengan operasi pengangkatan saja. Masih ada beberapa terapi kanker payudara tanpa pengangkatan.
Jika terdeteksi sedari dini, kanker belum menyebar ke luar area payudara, seperti kelenjar getah bening dan sekitarnya. Kondisi tersebut meminimalkan risiko terjadinya komplikasi, sehingga prosedur operasi mungkin tidak perlu dilakukan. Lantas, prosedur apa yang dilakukan tanpa operasi?
Terapi Hormon Ampuh Atasi Kanker Payudara Tanpa Operasi
Terapi hormon dapat digunakan sebagai satu-satunya langkah pengobatan kanker payudara. Pengobatan ini dapat dilakukan jika kesehatan pengidap tidak mumpuni untuk melakukan prosedur operasi, kemoterapi, atau radioterapi. Dalam kebanyakan kasus, pengidap biasanya harus menjalani terapi hormon selama 5 tahun atau lebih setelah menjalani operasi.
Namun, terapi ini tidak bisa dilakukan jika jenis kanker payudara tidak sensitif terhadap hormon. Berikut ini obat yang diberikan pada pengidap yang ingin menjalani prosedur terapi hormon:
- Tamoxifen. Obat ini bekerja dengan bekerja dengan menghambat efek estrogen di payudara, sehingga dapat mencegah sekaligus mengatasi perkembangan sel kanker di area tersebut.
- Inhibitor Aromatase. Obat ini biasanya dikonsumsi oleh wanita yang telah menopause. Obat tersebut dapat membantu tubuh memblokir aromatase, yaitu zat yang memproduksi estrogen setelah menopause.
- Ablasi atau supresi ovarium. Obat ini bekerja dengan menghentikan ovarium bekerja semestinya. Dengan kata lain, pengidap akan mengalami menopause dini saat memutuskan mengonsumsi obat.
Beberapa kanker payudara dirangsang untuk tumbuh oleh hormon estrogen atau progesteron, yang ditemukan secara alami di tubuh. Kondisi ini juga dikenal sebagai kanker reseptor hormon positif.
Terapi hormon menurunkan kadar hormon estrogen atau progesteron dalam tubuh atau menghentikan efeknya. Jenis terapi hormon yang dijalani akan bergantung pada:
- Stadium dan tingkat kanker.
- Hormon yang sensitif terhadap kanker.
- Usia pengidap.
- Apakah pernah mengalami menopause.
- Jenis perawatan lain yang dijalani.
Seseorang mungkin akan menjalani terapi hormon setelah operasi dan kemoterapi. Namun, terkadang juga diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor dan membuatnya lebih mudah diangkat.
Memahami Proses Pengangkatan Payudara
Operasi kanker payudara menjadi salah satu langkah perawatan kanker payudara yang dilakukan dengan pengangkatan sel kanker. Operasi dapat digunakan secara independen ataupun dikombinasikan dengan perawatan lain. Contoh seperti kemoterapi, terapi hormon, maupun terapi radiasi.
Bagi orang-orang dengan risiko kanker payudara yang sangat tinggi, operasi kanker payudara dapat menjadi pilihan untuk mengurangi risiko kanker payudara di kemudian hari. Operasi kanker payudara mencakup berbagai prosedur, seperti:
- Operasi untuk mengangkat seluruh payudara (mastektomi).
- Pembedahan untuk mengangkat sebagian jaringan payudara (lumpektomi).
- Pembedahan untuk mengangkat kelenjar getah bening di sekitarnya.
- Pembedahan untuk rekonstruksi payudara setelah mastektomi.
Prosedur yang dipilih akan tergantung pada ukuran dan stadium kanker. Memilih langkah perawatan biasanya dilakukan oleh dokter, yang disesuaikan dengan keinginan masing-masing pasien. Hal tersebut sudah seharusnya didiskusikan dengan matang.
Radiasi adalah jenis terapi bertarget, di mana sinar-X berenergi tinggi digunakan untuk membunuh sel kanker dan mencegah kanker menyebar. Namun, perawatan ini biasanya direkomendasikan pada tahap awal kanker payudara, setelah lumpektomi untuk kanker payudara stadium 0. Selain itu terapi ini juga dapat digunakan bersamaan dengan perawatan lain.
Terapi radiasi diketahui memang dapat menurunkan risiko kanker payudara. Pengobatan ini biasanya diberikan 5 hari perminggu selama 5 hingga 7 minggu.
Waspadai Kondisi Kanker Payudara Berulang
Ternyata, sel kanker payudara bisa kambuh kembali, bahkan setelah operasi pengangkatan dilakukan. Sel kanker bisa saja tumbuh dalam hitungan bulan atau tahun. Mengapa? Bisa jadi, sel kanker bersembunyi di area lain, sehingga tidak sepenuhnya diangkat.
Sel kanker bisa tidur alias tidak aktif, sehingga tidak terdeteksi saat proses pengangkatan berlangsung. Berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kanker payudara kambuh kembali:
- Memiliki tumor payudara.
- Berusia di bawah 35 tahun.
- Sel kanker memiliki sifat karakteristik tertentu.
- Tidak menerima terapi radiasi yang maksimal.
Untuk mencegah kondisi tersebut datang kembali, segera diskusikan dengan dokter jika muncul sejumlah gejala. Contohnya seperti benjolan baru di payudara atau perubahan warna kulit yang ditandai dengan kemerahan. Penanganan dini dapat mencegah munculnya komplikasi yang membahayakan.
Pola Makan Sehat untuk Penyintas Kanker Payudara
Setelah menjalani pengobatan dan perawatan, penyintas harus mengevaluasi kembali makanan dan kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Menurut National Cancer Institute, berikut pola hidup sehat yang harus diterapkan untuk mencegah kanker payudara muncul kembali:
- Meningkatkan asupan buah, sayuran, dan biji-bijian.
- Mengurangi asupan lemak.
- Meminimalkan asupan makanan yang diasamkan dan diasap.
- Mempertahankan berat badan yang sehat.
- Konsumsi alkohol sebaiknya dihentikan untuk selamanya.
Itulah metode terapi hormon yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker payudara tanpa operasi. Jangan lupa terapkan pola makan sehat seperti yang telah disebutkan untuk mencegah kekambuhan kanker.
Jika kamu merasa ada gejala kanker payudara, sebaiknya segera kunjungi dokter. Kamu bisa membuat jadwal temu dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc.