Bisakah Gangguan Kepribadian Diobati?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Juni 2020
Bisakah Gangguan Kepribadian Diobati? Bisakah Gangguan Kepribadian Diobati?

Halodoc, Jakarta - Gangguan kepribadian adalah sekelompok kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh pola berpikir, perasaan, dan perilaku yang tidak sehat. Orang dengan gangguan kepribadian biasanya sulit bergaul dengan orang lain dan kerap mengalami masalah sehari-hari. Pengidapnya umumnya percaya bahwa cara berpikir dan perilaku mereka adalah normal. Padahal, mereka cenderung memiliki pandangan yang berbeda dari orang normal pada umumnya. 

Akibatnya, mereka mungkin merasa kesulitan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, pendidikan, dan menjaga hubungan dengan keluarga. Orang yang mengalami gangguan kepribadian juga kerap menyalahkan orang lain atas kondisinya. Perilaku dan sikap ini sering menyebabkan masalah dalam hubungan dan bersosialisasi. Lantas, apakah orang yang mengidap gangguan kepribadian bisa diobati?

Baca juga: 5 Tanda-Tanda Gangguan Jiwa yang Sering Tak Disadari

Pengobatan Gangguan Kepribadian

Gangguan kepribadian bisa diobati. Perawatan tergantung pada tipe gangguan kepribadian, tingkat keparahannya dan situasi yang sedang dihadapi. Jika gangguan kepribadian sudah berlangsung lama, perawatan bisa memakan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Dokter biasanya bekerjasama dengan psikiater, psikolog, perawat psikiater, apoteker, dan pekerja sosial selama perawatan.

Namun, jika pengidap hanya mengalami gejala ringan yang masih terkontrol dengan baik, mereka mungkin hanya perlu perawatan dari dokter utama, psikiater atau terapis lainnya. Perawatan gangguan kepribadian umumnya dengan psikoterapi dan pemberian obat-obatan. Melansir dari Mayo Clinic, berikut ini perawatan utama gangguan kepribadian, yaitu:

  1. Psikoterapi

Psikoterapi harus dilakukan oleh seorang profesional kesehatan mental. Melalui terapi ini, pengidap belajar tentang kondisi dan membicarakan tentang suasana hati, perasaan, pikiran dan perilakunya. Terapis juga membantu pengidap untuk belajar mengatasi stres dan mengatasi gangguan yang kerap datang.

Baca juga: Kapan Seseorang Membutuhkan Psikoterapi?

Psikoterapi dapat diberikan dalam sesi individu, terapi kelompok, atau sesi yang mencakup keluarga atau bahkan teman. Jenis psikoterapinya biasanya ditentukan oleh profesional kesehatan mental yang telah mendiagnosis kondisi pengidap terlebih dahulu.

Pengidap gangguan kepribadian juga bisa menerima pelatihan keterampilan sosial. Selama pelatihan ini, mereka diberikan wawasan dan pengetahuan untuk mempelajari cara-cara sehat dalam mengelola gejala dan mengurangi perilaku yang mengganggu hubungan pengidap dengan lingkungan sekitar.

  1. Obat-obatan

Ada beberapa jenis obat-obatan psikiatri untuk membantu pengidap untuk mengelola gejala gangguan kepribadian, seperti:

  • Antidepresan. Antidepresan diberikan untuk mengatasi depresi, kemarahan, impulsif, mudah marah, atau putus asa, yang terkait dengan gangguan kepribadian.
  • Penstabil suasana hati. Penstabil suasana hati membantu mengatasi perubahan suasana hati atau mengurangi sifat lekas marah, impulsif, dan agresi pada pengidap gangguan kepribadian.
  • Obat antipsikotik. Obat antipsikotik atau neuroleptik membantu pengidap yang mengalami gejala psikosis, masalah kecemasan atau kemarahan.
  • Obat anti-kecemasan. Obat ini membantu pengidap yang mengalami kecemasan, agitasi atau insomnia. Pada beberapa kasus, obat ini meningkatkan perilaku impulsif, sehingga kerap dihindari dalam beberapa jenis gangguan kepribadian.

Baca juga: Sering Impulsif, Gejala Awal Gangguan Kepribadian Ambang

Apabila kamu mengalami masalah dengan kepribadian, kamu bisa bicara dengan psikolog melalui aplikasi Halodoc. Melalui Halodoc, kamu dapat menghubungi psikolog kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Personality disorders.
Healthline. Diakses pada 2020. Personality disorders.