Bisa Sembuh Sendiri, Kapan Sariawan Harus Diobati?
Halodoc, Jakarta - Rasanya hampir tiap seseorang pernah merasakan sariawan dalam hidupnya. Paling tidak, mungkin sekali seumur hidup. Penyakit “sejuta umat” ini dalam istilah medis disebut sebagai stomatitis aftosa, yaitu luka di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Luka yang timbul ini bisa berbentuk oval atau bulat dan berwarna putih atau kuning. Luka ini memiliki tepian berwarna merah akibat peradangan. Bagaimana dengan lokasinya? Lokasi sariawan ini bisa terjadi di bagian dalam pipi, bibir, ataupun permukaan gusi dan lidah dengan jumlahnya bisa satu atau lebih.
Baca juga:Cari Tahu 5 Penyebab Sariawan dan Cara Mengatasinya
Meski bisa sembuh dengan sendirinya, namun sariawan yang tak kunjung sembuh perlu diawasi. Nah, bila dirimu mengalami beberapa kondisi di bawah ini, sebaiknya temui dokter demi mendapatkan penanganan yang tepat untuk mengobati sariawan.
1. Tak Kunjung Sembuh
Sariawan memang membutuhkan waktu untuk sembuh dengan sendirinya. Kira-kira sekitar 2–4 minggu, bergantung dari luka tersebut. Misalnya, luka karena trauma (tergigit atau tergesek benda tajam) bisa membuat peradangan cenderung tak kunjung reda. Tapi, bila tak terjadi hal-hal yang dapat memicu iritasi pada peradangan, kamu perlu waspada. Sebab, ini bisa saja pertanda dari suatu penyakit.
Selain itu, orang dengan anemia biasanya sangat mudah terserang sariawan. Selain itu, pengidap HIV yang memiliki sistem imun yang rendah, juga rentan terhadap sariawan. Nah, bila sariawan ini sering kambuh atau tak kunjung sembuh, sebaiknya tanyalah kepada dokter.
Baca juga:Cara Mencegah Sariawan yang Sering Kambuh
2. Ada Indikatornya
Lesi dalam mulut bisa disebut sariawan atau bukan bila memenuhi lima indikator. Mulai dari berbentuk bulat atau oval, membentuk kawan atau cekungan, diikuti rasa sakit, dasar luka berwarna putih kekuningan, dan pinggiran merah karena peradangan.
Nah, ketika kelima indikator ini tak terpenuhi, sebaiknya tanyakan kepada dokter mengenai kondisi tersebut. Sebab, meski awalnya sariawan yang terbentuk tidak oval atau bulat, namun lama-kelamaan lukanya akan tetap berbentuk seperti indikator yang disebutkan di atas.
3. Pinggiran Mengeras
Stomatitis aftosa memiliki ciri pinggiran merah dan dasar luka berwarna putih atau kekuningan. Nah, ketika luka berubah menjadi tak sesuai seperti yang digambarkan, sudah sepatutnya kamu merasa curiga. Apalagi bila pinggirannya tiba-tiba saja mengalami perubahaan. Misalnya, jadi mengeras atau menggulung yang tidak menimbulkan rasa sakit. Di samping itu, sariawan yang berbentuk bintil-bintil juga patut dipertanyakan.
Baca juga:5 Fakta tentang Sariawan
Kesimpulannya, sariawan umumnya akan mereda dan hilang dalam waktu satu atau dua minggu. Tapi, bila dirimu mengalami sariawan secara berkali-kali, luka sariawan bertambah sakit (menjadi merah, indikasi infeksi bakteri), dan tak kunjung reda dalam waktu tiga minggu, segeralah kunjungi dokter.
Ingat, jangan sepelekan masalah mulut yang satu ini. Meski bukan termasuk penyakit yang menular, namun pada beberapa kasus luka sariawan bisa disebabkan oleh infeksi virus. Biasanya, kondisi ini terjadi pada anak-anak yang mengidap penyakit tangan, kaki, dan mulut (flu Singapura).
Mau tahu lebih jauh cara mencegah atau mengobati sariawan? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan