Bisa Sebabkan Keguguran, Hindari 6 Makanan Ini
Halodoc, Jakarta - Kehamilan adalah salah satu periode paling vital dalam kehidupan seorang wanita. Pasalnya, apa pun yang ibu hamil konsumsi memengaruhi janin yang sedang dikandung. Salah memilih makanan dapat menimbulkan masalah kehamilan sampai keguguran.
Oleh karenanya, ibu hamil wajib memilih jenis makanan yang dikonsumsi dan memastikan makanan tersebut aman untuk janin yang berada dalam kandungan. Dikutip dari Healthline, berikut jenis makanan yang harus dihindari ibu hamil untuk mencegah keguguran.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan Sehat untuk Ibu Hamil
- Makanan Laut yang Tinggi Merkuri
Merkuri adalah unsur yang sangat beracun dan sering ditemui di di air yang tercemar. Merkuri yang kadarnya cukup tinggi dapat meracuni tubuh dan memengaruhi sistem saraf, sistem kekebalan tubuh dan ginjal. Ibu hamil yang terpapar oleh unsur ini juga berisiko memengaruhi perkembangan kehamilan.
Karena unsur ini sering ditemukan di laut yang tercemar, maka ada beberapa jenis ikan yang harus dihindari ibu hamil karena dapat mengumpulkan merkuri dalam jumlah besar. Contoh ikan bermerkuri tinggi, yakni hiu, ikan todak, makarel, tuna dan lain-lain. Kerang juga tidak disarankan karena dapat menyerap merkuri. Jadi, pastikan ibu tidak mengonsumsi jenis ikan dan kerang yang menyimpan merkuri atau membatasi konsumsinya tidak lebih dari 1-2 porsi per bulan.
- Makanan Mentah
Makanan mentah, seperti ikan mentah (sashimi), daging, sayur dan telur mentah atau kurang matang dapat menimbulkan infeksi pada ibu hamil. Ibu mungkin sudah tahu kalau makanan yang dimasak di suhu tertentu dapat mematikan virus, bakteri atau parasit yang ada dalam makanan. Namun, ketika makanan-makanan ini masih mentah atau kurang matang, maka virus, bakteri dan parasit dipastikan masih hidup dan bisa menimbulkan infeksi penyakit.
Norovirus, Vibrio, Salmonella atau Listeria adalah contoh virus, bakteri dan parasit yang terkandung dalam ikan mentah. Sedangkan daging yang kurang matang atau mentah meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, seperti Toxoplasma, E. coli, Listeria dan Salmonella. Bakteri Salmonella juga kerap ditemui dalam telur yang masih mentah.
Baca Juga: 8 Cara Mencegah Keguguran yang Perlu Diketahui
Bakteri, virus dan parasit tersebut dapat mengancam kesehatan janin yang ada dalam kandungan dan kemungkinan dapat menyebabkan keguguran atau penyakit neurologis yang parah, termasuk kecacatan intelektual, kebutaan, dan epilepsi.
- Susu, Keju dan Buah yang Tidak Dipasteurisasi
Susu mentah dan keju yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung sejumlah bakteri berbahaya, seperti Listeria, Salmonella, E. coli, dan Campylobacter. Infeksi dari beberapa jenis bakteri tersebut dapat mengancam jiwa untuk bayi yang belum lahir.
Pasteurisasi adalah cara efektif untuk membunuh bakteri berbahaya, tanpa mengubah nilai gizi produk di dalamnya. Oleh karenanya, ibu hamil hanya disarankan untuk mengonsumsi susu, keju, dan buah yang dipasteurisasi untuk meminimalkan risiko infeksi.
- Makanan Olahan atau Makanan Cepat Saji
Sudah bukan rahasia lagi kalau makanan olahan dan makanan cepat saji mengandung kalori, gula dan lemak yang tinggi namun punya sedikit nutrisi. Terlebih lagi, kadar gula yang tinggi sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional yang rentan dialami oleh ibu hamil.
- Kafein
Kafein adalah zat psikoaktif yang sering ditemukan dalam kopi, teh, minuman ringan dan coklat. Dikutip dari Healthline, ibu hamil umumnya disarankan untuk membatasi asupan kafein kurang dari 200 mg per hari atau sekitar 2-3 cangkir kopi. Kafein adalah zat yang mampu diserap dengan cepat dan masuk dengan mudah ke dalam plasenta dan janin.
Nah, plasenta janin tidak memiliki enzim utama yang diperlukan untuk memetabolisme kafein. Ketika kadar kafein cukup tinggi, maka zat ini dapat menumpuk. Artikel yang telah dipublikasikan dalam U.S National Library of Medicine National Institutes of Health menyebutkan, asupan kafein yang tinggi selama kehamilan telah terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat lahir rendah saat persalinan. Untuk itu, hindari mengonsumsi kafein secara berlebihan saat hamil, ya.
- Alkohol
Ibu hamil juga dilarang keras untuk meminum alkohol karena meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran mati. Bahkan mengonsumsi sejumlah kecil alkohol dapat berdampak negatif terhadap perkembangan otak bayi. Hal ini juga menyebabkan sindrom alkohol janin yang menyebabkan kelainan bentuk wajah, cacat jantung, dan cacat intelektual.
Baca Juga: 4 Persiapan untuk Menyambut Persalinan
Pastikan ibu menghindari jenis makanan dan minuman di atas selama kehamilan, demi menjaga kesehatan janin. Untuk menunjang proses perkembangan, ibu perlu mengonsumsi vitamin kehamilan. Kalau ibu membutuhkannya, ibu dapat membelinya langsung lewat aplikasi Halodoc. Tidak usah repot keluar rumah, ibu bisa memesan lewat aplikasi dan pesanan akan diantarkan dalam satu jam.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. 11 Foods and Beverages to Avoid During Pregnancy.
Verywell Family. Diakses pada 2020. Foods to Avoid When You're Pregnant.
U.S National Library of Medicine National Institutes of Health. Diakses pada 2020. Maternal caffeine intake during pregnancy is associated with risk of low birth weight: a systematic review and dose-response meta-analysis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan