Bisa Fatal, Ketahui 2 Komplikasi Hipotensi Ortostatik
Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami pusing dan pandangan menggelap ketika beranjak dari duduk atau berbaring? Itu adalah gejala utama dari hipotensi ortostatik. Kondisi ini muncul karena tekanan darah menurun, dan respon alami tubuh dalam mengembalikan tekanan darah kembali normal mengalami gangguan.
Selain pusing, pengidap hipotensi ortostatik juga dapat merasakan gejala lain, seperti:
Baca juga: Mengalami Hipotensi, Ini 4 Makanan yang Bantu Tingkatkan Tekanan Darah
Hal yang Terjadi pada Tubuh Pengidap Hipotensi Ortostatik
Ketika seseorang beranjak dari duduk atau berbaring, darah dengan sendirinya akan mengalir ke kaki, sehingga mengurangi sirkulasi darah ke jantung dan menyebabkan penurunan tekanan darah. Normalnya tubuh memiliki respons alami dalam menangani kondisi tersebut. Namun, pada pengidap hipotensi ortostatik, respons alami tubuh dalam mengembalikan tekanan darah yang menurun tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Terdapat beberapa faktor yang diduga menyebabkan gangguan pada respons alami tubuh, terhadap menurunnya tekanan darah yang menimbulkan hipotensi ortostatik, yaitu:
- Ketidaknormalan fungsi jantung, seperti bradikardia, penyakit jantung koroner, atau gagal jantung.
- Gangguan kelenjar endokrin, seperti penyakit Addison atau hipoglikemia.
- Dehidrasi, misalnya akibat kurang minum air putih, demam, muntah, diare, dan berkeringat yang berlebihan.
- Gangguan sistem saraf, seperti penyakit Parkinson atau multiple system atrophy.
- Setelah makan. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien lanjut usia.
- Penggunaan obat, seperti ACE inhibitors, angiotensin receptor blockers (ARB), dan penghambat beta.
Selain itu, terdapat pula beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotensi ortostatik, yaitu:
- Berusia 65 tahun atau lebih.
- Berada di lingkungan bersuhu panas.
- Tidak beraktivitas atau bergerak dalam waktu yang lama, seperti ketika dirawat di rumah sakit (bed rest).
- Sedang hamil.
- Mengonsumsi minuman beralkohol.
Baca juga: Melewatkan Sarapan Bisa Sebabkan Hipotensi
Komplikasi Fatal yang Mengintai
Pada kasus yang ringan, gejala hipotensi ortostatik ini umumnya hanya berlangsung selama beberapa menit. Hipotensi ortostatik ringan umumnya hanya berlangsung selama beberapa menit. Apabila terjadi lebih lama, hal itu dapat menjadi tanda ada gangguan medis lain yang diidap, seperti penyakit jantung.
Sementara itu, hipotensi ortostatik yang telah diidap lama dan tidak mendapatkan penanganan, berisiko menimbulkan komplikasi fatal, seperti:
1. Stroke
Kondisi ini terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang. Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Selain karena hipotensi ortostatik, stroke juga dapat terjadi.
2. Penyakit jantung dan pembuluh darah
Hipotensi ortostatik yang tidak segera ditangani juga dapat meningkatkan risiko pengidapnya terhadap penyakit jantung, seperti gangguan irama jantung (bradikardia atau takikardia), hingga gagal jantung.
Baca juga: Bisakah Orang yang Terkena Hipotensi Mendonorkan Darah?
Itulah sedikit penjelasan tentang hipotensi ortostatik, dan risiko komplikasi fatal yang mengintai. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!