Hal Ini Bisa Diketahui dari USG 3D Kehamilan
Halodoc, Jakarta – USG 3D adalah perkembangan dari teknik ultrasonografi sebelumnya, yaitu 2D yang menghasilkan gambar diam berwarna hitam putih. Meski kini sudah tersedia versi 4D, masih banyak yang menggunakan USG 3D saat pemeriksaan rutin kehamilan. USG 4D lebih disarankan jika ada indikasi medis, seperti potensi kelainan bawaan lahir atau perkembangan janin abnormal.
Baca Juga: Pentingnya Tes USG Saat Hamil
Cara Kerja USG 3D Kehamilan
Ibu hamil diminta berbaring ke meja pemeriksaan, lalu dokter atau bidan mengoleskan gel di permukaan perut. Transduser kemudian ditempelkan dan diputar di permukaan perut agar mendapatkan gambar yang baik. Pemeriksaan berlangsung selama 10 - 15 menit atau tergantung pada posisi janin. Setelah selesai, ibu hamil bisa membawa pulang hasil gambar pemeriksaan. Bicara pada dokter jika ada hal yang ingin ditanyakan.
USG 3D dijamin aman dan tidak berbahaya bagi ibu hamil maupun janin. Kebanyakan alat USG 3D sudah dibuat dengan tingkat energi yang pas agar tidak melebihi batas dan membahayakan ibu hamil maupun janin. Meski begitu, ibu hamil tidak boleh terlalu sering melakukan USG 3D, sehingga pemeriksaan ini hanya boleh dilakukan untuk beberapa alasan medis dan oleh tenaga terlatih.
Manfaat USG 3D Kehamilan
Pada trimester pertama kehamilan, USG dilakukan untuk memastikan kehamilan, memeriksa detak jantung janin, menentukan usia kehamilan, mengetahui jumlah janin, mendiagnosis kehamilan ektopik, memantau perkembangan abnormal janin, mendiagnosis keguguran awal, serta memeriksa kondisi plasenta, rahim, leher rahim, dan ovarium.
Sedangkan pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, USG 3D dilakukan untuk menentukan jenis kelamin janin, mengetahui posisi janin, memantau pertumbuhan janin, memeriksa kondisi cairan ketuban, mengukur panjang leher rahim, serta mendiagnosis kelainan bawaan atau cacat lahir.
Berikut tiga manfaat utama USG 3D kehamilan, di antaranya:
1. Mengetahui Karakteristik Janin
Janin masih berbentuk gumpalan kecil di awal kehamilan (usia 6 - 10 minggu) dan mulai terlihat kepalanya pada usia kehamilan 12 minggu. Kemudian pada usia 20 minggu kehamilan, janin mulai memiliki jantung, mata, hidung, kaki, dan tulang belakang. Semakin bertambah usia janin, semakin baik tumbuh kembang janin dalam kehamilan normal (tanpa ada kelainan bawaan).
2. Mengetahui Jenis Kelamin Janin
Jenis kelamin janin mulai terlihat pada usia kehamilan 18 - 22 minggu. Namun, tidak selalu jenis kelamin langsung diketahui saat USG karena ada banyak faktor yang memengaruhi kemudahan dokter melihat jenis kelamin janin, seperti posisi dan usia janin. Kesalahan informasi jenis kelamin mungkin saja terjadi, disebabkan oleh ketidakjelasan gambar yang dihasilkan dan kemampuan dokter dalam menafsirkan gambar.
3. Mengetahui Kelainan Janin
Misalnya, kelainan struktural (berupa kelainan jantung bawaan, bibir sumbing, spina bifida, sindrom Down) dan kelainan plasenta. Deteksi dini kelainan janin memudahkan dokter dalam menentukan penanganan medis yang dibutuhkan, sehingga meminimalkan risiko kelainan bawaan lahir, cacat janin, hingga keguguran.
Baca Juga: USG 2D, 3D dan 4D, Apa Bedanya?
Itulah hal yang bisa diketahui ibu dan pasangan melalui USG 3D. Sebaiknya, periksakan kandungan minimal 4 kali selama kehamilan, yaitu satu kali pada trimester 1, satu kali pada trimester 2, dan dua kali pada trimester 3. Jika ada pertanyaan lain seputar USG 4D atau keluhan kehamilan, jangan ragu bicara pada dokter Halodoc. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!