Berenang Bikin Hamil, Mungkinkah?
Halodoc, Jakarta – Kehamilan bisa terjadi jika ada pertemuan antara sel telur wanita (ovum) dan sel sperma laki-laki. Sperma ini mungkin saja keluar saat laki-laki berenang, terutama jika ia mengalami ejakulasi di dalam kolam renang. Tapi, apakah hal ini bisa menyebabkan kehamilan? Agar tak salah, cari tahu faktanya di sini, yuk!
Baca juga: Agar Tak Panik, Ketahui 5 Mitos Kehamilan Ini
Setiap laki-laki ejakulasi, ada sekitar 100 juta sperma yang dilepaskan. Namun, hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur wanita. Ini karena kondisi lingkungan Miss V yang asam bisa mematikan sperma. Sehingga hanya sperma yang paling cepat dan sehatlah yang bisa menembus Miss V dan mencapai sel telur, jadi bisa terjadi pembuahan.
Berenang Tidak Bisa Menyebabkan Kehamilan
Berenang di kolam renang dengan lawan jenis tidak bisa menyebabkan kehamilan. Ini karena saat sperma dikeluarkan di udara terbuka, misalnya di kolam renang, sperma hanya akan bertahan selama 3 menit. Setelah itu, sperma akan mati sehingga potensi kehamilan sangat rendah.
Baca juga: Benarkah Kehamilan Ditentukan dari Banyaknya Sperma?
Alasan lainnya adalah saat berenang, sperma tidak bisa berjalan mencari Miss V, menembus pakaian renang, masuk ke leher rahim, dan membuahi sel telur sampai terjadi kehamilan. Apalagi saat berenang, bukaan Miss V biasanya tidak dalam posisi membuka atau melebar, sehingga tidak ada jalan untuk sperma di air kolam renang untuk mencapai sel telur dalam tubuh wanita. Maka dari itu, kamu tidak perlu khawatir untuk berenang atau berendam di dalam air bersama dengan lawan jenis.
Tapi, hal ini tidak berlaku jika kamu berhubungan intim di kolam renang atau di dalam air. Jika hal itu dilakukan, maka, kehamilan mungkin terjadi. Pasalnya, penetrasi akan memungkinkan sperma untuk masuk secara langsung dan tersimpan di Miss V, dan air di luar tubuh tidak akan mengganggu proses ini.
Berapa Lama Sperma Bertahan Hidup?
Alasan utama berenang tidak bisa menyebabkan kehamilan adalah waktu hidup sperma di udara terbuka. Sebab, sperma hanya bisa bertahan hidup di mana saja selama beberapa menit di luar tubuh. Lamanya waktu ini juga bergantung pada paparan sperma terhadap udara, faktor lingkungan, dan gaya hidup. Misalnya, kebiasaan merokok, minum alkohol, obesitas, konsumsi obat-obatan tertentu, dan kualitas sperma itu sendiri. Semakin rendah kualitas sperma, semakin cepat juga sperma akan mati setelah ejakulasi.
Berikut adalah perkiraan berapa lamanya waktu sperma bisa bertahan hidup:
- Sperma yang berada di dalam tubuh wanita bisa bertahan hidup selama 3-5 hari.
- Sperma pada permukaan benda kering, seperti pakaian atau tempat tidur akan mati pada saat air mani kering.
- Dalam air hangat atau bak mandi air panas, sperma cenderung bertahan lebih lama. Ini karena sperma bisa berkembang di tempat yang hangat dan basah. Namun, ini bukan berarti sperma bisa “berenang” sendiri mencari Miss Vagina dan masuk ke dalam tubuh wanita.
Itulah fakta tentang potensi kehamilan saat berenang. Kalau kamu punya pertanyaan lain, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan