Berat Badan Ideal Bisa Cegah Pria Kena Hernia Inguinalis
Halodoc, Jakarta – Mengalami kelebihan berat badan alias obesitas telah terbukti menjadi salah satu pemicu berbagai penyakit mudah menyerang. Orang yang memiliki berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit diabetes, hingga hernia inguinalis. Apa itu?
Hernia adalah satu kondisi yang terjadi karena organ di dalam tubuh menekan dan menembus keluar melalui otot atau jaringan di sekitarnya. Umumnya, organ tersebut keluar melalui jaringang yang melemah. Hernia inguinalis adalah salah satu jenis hernia yang paling umum terjadi pada pria. Penyakit ini menyebabkan terjadinya kelainan pada area alat kelamin.
Hernia inguinalis terjadi karena sebagian usus keluar dari rongga perut melalui dinding bawah perut. Organ tersebut keluar ke arah sekitar alat kelamin dan menyebabkan muncul benjolan pada kantung buah zakar alias skrotum. Munculnya benjolan ini bisa menyebabkan rasa sakit atau panas pada area yang diserang. Menjaga berat badan tetap ideal menjadi salah satu cara terbaik mencegah penyakit ini.
Baca juga: Hernia Inguinalis Gangguan Kesehatan pada Usus
Benjolan akibat penyakit hernia inguinalis sering kali muncul ketika pengidapnya mengangkat sesuatu, dan menghilang saat orang tersebut dalam posisi berbaring. Meski sebenarnya penyakit ini tidak berbahaya, tapi hernia inguinalis yang diabaikan berisiko mengarah pada komplikasi yang bisa membahayakan nyawa. Salah satu cara menangani hernia inguinalis yang menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan adalah dengan operasi. Tujuannya untuk mengembalikan posisi usus dan menutup celah yang menyebabkan hernia.
Kabar buruknya, melemahnya “celah” yang menyebabkan hernia inguinalis sering tidak memunculkan gejala apapun. Malahan, pengidap penyakit ini biasanya tidak menyadari kondisi tersebut sampai muncul benjolan akibat hernia. Benjolan akibat penyakit ini akan lebih terlihat dan terasa saat pengidapnya berdiri tegak atau saat mengangkat sesuatu. Selain muncul benjolan, penyakit ini juga memiliki gejala rasa perih atau nyeri di benjolan, bagian selangkangan terasa lemah, tertekan, serta berat seperti ada yang tertarik.
Penyakit ini juga menimbulkan rasa sakit dan pembengkakan pada area testis. Kondisi itu terjadi karena sebagian usus menembus masuk kantong skrotum. Pengidap hernia inguinalis juga mungkin mengalami nyeri, mual, dan muntah mendadak. Terutama jika bagian usus yang keluar terjepit pada celah hernia dan tidak bisa kembali ke posisi semula.
Baca juga: Tidak Sembuh Sendirinya, Hernia Inguinalis Butuh Operasi
Pengobatan dan Cara Mencegah Hernia Inguinalis
Kondisi ini bisa ditangani melalui prosedur operasi yang bertujuan untuk mendorong kembali benjolan dan menguatkan bagian-bagian yang lemah dari dinding abdomen. Prosedur operasi akan dilakukan jika hernia yang terjadi cukup parah dan memunculkan komplikasi yang serius, seperti bagian usus terjebak di dalam saluran inguinalis dan menyebabkan mual, muntah, sakit perut, serta muncul benjolan yang terasa sakit.
Ada dua metode operasi yang digunakan untuk mengatasi penyakit ini, yaitu bedah terbuka dan laparoskopi atau operasi lubang kunci. Prosedur pengobatan yang dipilih akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan seberapa parah kondisi ini menyerang. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini.
Pencegahan hernia inguinalis dilakukan dengan mengurangi tekanan di dalam rongga perut. Beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu mengonsumsi makanan kaya serat, menghentikan kebiasaan merokok, menjaga berat badan tetap ideal, serta menghindari mengangkat beban yang terlalu berat.
Baca juga: 5 Jenis Hernia, Penyakit yang Dikenal Sebagai Turun Berok
Masih penasaran dan butuh informasi seputar hernia inguinalis? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja! Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan