Berat Badan Bertambah? Ini yang Terjadi pada Tubuh

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Februari 2019
Berat Badan Bertambah? Ini yang Terjadi pada TubuhBerat Badan Bertambah? Ini yang Terjadi pada Tubuh

Halodoc, Jakarta – Bertambahnya berat badan umumnya dilihat dan diukur melalui tampilan luar saja. Biasanya, seseorang menyadari berat badan bertambah saat merasa baju tertentu kekecilan atau tumpukan lemak di bagian tubuh tertentu semakin terasa.

Nyatanya, kenaikan berat badan memang bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada penampilan seseorang. Tapi tahukah kamu, ternyata tidak hanya tampilan luar saja yang mengalami perubahan. Kenaikan berat badan juga memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan, lho. Apa saja yang terjadi pada tubuh saat berat badan naik?

Baca juga: Awas, Diet Tak Tepat Malah Bikin Berat Badan Bertambah

  • Kemampuan Indera Perasa Menurun

Faktanya, kemampuan indera perasa untuk mengecap rasa masakan bisa menurun seiring dengan naiknya berat badan. Sebuah penelitian menyebut bahwa kelebihan berat badan alias obesitas bisa menyebabkan menurunnya reseptor rasa hingga 25 persen. Alhasil, kondisi ini menyebabkan seseorang cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan, karena ingin bisa kembali merasakan “kenikmatan” dari makanan yang dikonsumsi.

  • Serangan Migrain

Naiknya berat badan ternyata juga berkaitan dengan risiko migrain. Orang yang mengalami kenaikan berat badan disebut memiliki peluang lebih tinggi mengalami sakit kepala mendadak alias migrain. Meski bukan penyebab langsung migrain, namun kelebihan berat badan bisa menjadi salah satu faktor sakit kepala sering menyerang.

  • Kolesterol Tinggi

Pada dasarnya, tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel sehat. Tapi, hal itu bisa berubah berbahaya jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi. Meningkatnya kadar kolesterol “jahat” dalam tubuh bisa meningkatkan risiko penyakit jantung menyerang.

Ini juga dikaitkan dengan obesitas yang terjadi karena naiknya berat badan. Sebab, obesitas disebut bisa membuat tubuh mengembangkan kolesterol tinggi dan menumpuknya lemak di pembuluh darah. Jika terus dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan jantung kekurangan oksigen dan mengurangi aliran darah ke otak, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Malam Bikin Gemuk

  • Masalah Kesuburan

Percaya atau tidak, naiknya berat badan ternyata juga berhubungan dengan tingkat kesuburan. Berat badan yang bertambah disebut-sebut bisa meningkatkan risiko infertilitas, dan membuat seorang wanita mungkin sulit untuk hamil.

  • Mendengkur

Peningkatan berat badan juga menyebabkan seseorang mendengkur saat tidur di malam hari. Pasalnya, ada banyak bagian tubuh yang mengalami perubahan saat berat badan naik, termasuk area di dekat daerah tenggorokan dan leher. Kondisi ini bisa menyebabkan penyempitan saluran udara yang akhirnya memicu dengkuran keras saat tidur di malam hari.

  • Nyeri Otot

Kelebihan berat badan juga dikaitkan dengan risiko seseorang kekurangan vitamin D. Padahal, nutrisi ini sangat dibutuhkan dan penting untuk membantu tubuh dalam menyerap kalsium. Hal itu juga bisa meningkatkan pertumbuhan tulang dan mencegah nyeri kronis. Dengan kata lain, kurang asupan vitamin D bisa memicu rasa nyeri di otot dan pertumbuhan tulang terganggu.

  • Perubahan DNA

Naiknya berat badan disebut bisa memicu terjadinya perubahan pada DNA. Melansir Bright Side, perubahan ini bisa meningkatkan risiko yang sangat berbahaya. Perubahan DNA karena kenaikan berat badan disebut bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Baca juga: Rahasia 5 Nutrisi Ini Bantu Turunkan Berat Badan

Cari tahu lebih lanjut apa saja yang terjadi pada tubuh saat berat badan bertambah dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!