Berapa Kalori yang Terbakar saat Puasa?
Halodoc, Jakarta - Puasa adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap muslim ketika bulan Ramadan. Selain menjadi salah satu ritual keagamaan, puasa juga dapat memberikan banyak manfaat. Salah satunya adalah menyehatkan tubuh. Apalagi jika kamu sedang berupaya menurunkan berat badan, pembatasan asupan kalori selama puasa bisa menjadi kuncinya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jumlah kalori yang terbakar saat puasa untuk bisa menyiasati diet dengan metode defisit kalori.
Jika kamu ingin tahu berapa kalori yang terbakar saat puasa, sebaiknya simak ulasan berikut!
Baca juga: Menjalani Diet Mayo saat Puasa, Amankah?
Jumlah Kalori yang Terbakar saat Puasa
Puasa atau bahkan metode diet intermittent fasting tak hanya dapat membantu kamu menurunkan berat badan, tetapi juga dapat memengaruhi hormon. Itu karena lemak tubuh adalah cara tubuh menyimpan energi (kalori). Saat kamu tidak makan apa pun, tubuh akan membuat beberapa perubahan untuk membuat energi yang tersimpan lebih mudah diakses. Contohnya termasuk perubahan aktivitas sistem saraf, serta perubahan besar pada tingkat beberapa hormon penting.
Berikut adalah dua perubahan metabolisme yang terjadi saat kamu berpuasa:
- Insulin. Kadar insulin meningkat saat kamu makan, dan saat kamu berpuasa, ia akan turun drastis. Kadar insulin yang lebih rendah ini yang memfasilitasi pembakaran lemak.
- Norepinefrin (noradrenalin). Sistem saraf akan mengirimkan norepinefrin ke sel lemak, membuatnya memecah lemak tubuh menjadi asam lemak bebas yang dapat dibakar untuk energi.
Penelitian menunjukkan bahwa uji coba puasa dua hari yang berlangsung selama 3-12 minggu, serta uji coba puasa sepanjang hari yang berlangsung selama 12-24 minggu, mengurangi berat badan dan lemak tubuh. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki efek jangka panjang dari puasa berselang.
Saat kamu berpuasa, tubuh akan merasa panik karena mengalami kelaparan. Hal tersebut menyebabkan tubuh mematikan semua produksi energi untuk menghemat energi pada tubuh selama berhari-hari. Jadi, jika kamu berpuasa dan tidak dibarengi dengan kegiatan fisik lainnya, mungkin kamu hanya akan membakar sekitar 500 kilo kalori untuk kebutuhan fungsi organ. Selain itu, kamu dapat membakar kalori lebih dari itu jika dibarengi dengan berolahraga.
Baca juga: 4 Kalori Camilan Khas Buka Puasa
Tips Menurunkan Berat Badan Saat Puasa
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika ingin menurunkan berat badan dengan cara puasa:
- Kualitas Makanan. Makanan yang kamu makan tetap penting. Cobalah makan sebagian besar makanan utuh atau makanan yang tidak banyak diproses.
- Tetap Penuhi Kebutuhan Kalori. Kalori juga masih dihitung dan penting. Namun, usahakan untuk makan secara normal selama periode non-puasa, dan jangan terlalu banyak untuk mengganti kalori yang terlewatkan saat berpuasa.
- Konsistensi. Sama seperti metode penurunan berat badan lainnya, kamu harus mematuhinya untuk waktu yang lama jika ingin berhasil.
- Kesabaran. Tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan pola makan saat puasa. Jadi, cobalah untuk konsisten dengan jadwal makan.
Sebagian besar ahli juga merekomendasikan agar tetap olahraga saat berpuasa, seperti latihan kekuatan. Ini sangat penting jika kamu ingin membakar sebagian besar lemak tubuh sambil mempertahankan massa otot.
Pada awalnya, penghitungan kalori biasanya tidak diperlukan. Namun, jika penurunan berat badan terhenti, penghitungan kalori bisa menjadi cara yang berguna.
Baca juga: Ini Alasan Puasa Baik untuk Kesehatan
Meski tengah menjalankan diet sambil puasa, kamu tetap harus menjaga asupan nutrisi penting agar tetap terpenuhi. Selain dari makanan yang bergizi, kamu juga bisa memenuhi kebutuhan nutrisi melalui suplemen yang tersedia di toko kesehatan di Halodoc. Dengan layanan antar, kamu bisa mendapatkan semua jenis suplemen yang kamu butuhkan dan pesanan kamu akan tiba kurang dari satu jam. Praktis bukan? Yuk gunakan aplikasi Halodoc sekarang!