Berakibat Fatal, Bisakah Ensefalopati Hepatik Disembuhkan?
Halodoc, Jakarta – Ensefalopati adalah kondisi yang terjadi karena ada kelainan struktur atau fungsi pada organ otak. Kondisi ini bisa terjadi karena kondisi tertentu atau penyakit yang menyerang. Pada dasarnya, kelainan struktur atau fungsi ini bersifat sementara, tapi bisa juga berfungsi permanen. Pemeriksaan dan deteksi dini penyakit ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Jika dilihat dari penyebabnya, ada beberapa jenis ensefalopati yang bisa menyerang, salah satunya adalah ensefalopati hepatik. Apa itu? Ensefalopati hepatik (EH) adalah jenis ensefalopati akibat kelainan fungsi pada organ hati.
Kondisi ini merupakan sindrom neuropsikiatri yang dapat terjadi pada penyakit hati akut dan kronik berat dengan beragam manifestasi, mulai dari ringan hingga berat, mencakup perubahan perilaku, gangguan intelektual, serta penurunan kesadaran tanpa adanya kelainan di otak yang mendasarinya.
Baca juga: 8 Gejala Ensefalopati Hepatik
Gejala utama dari kondisi ini adalah sering merasa linglung dan bingung, mudah mengantuk, serta mengalami penurunan daya ingat yang berakibat pikun. Kondisi ini juga bisa menyebabkan suasana hati alias mood mudah berubah-ubah. Penyakit ini juga bisa menyebabkan gejala berupa tubuh terasa lemah, lesu, serta tidak bertenaga.
Gejala lain yang mungkin muncul dari ensefalopati hepatik adalah sakit kuning, kesulitan berbicara, gemetar, dan mudah marah. Selain itu, orang dengan kondisi ini mungkin juga memiliki gejala penyakit hati yang meliputi adanya cairan di dalam perut dan kaki bengkak.
Penyebab utama dari kondisi ini adalah kelainan yang merusak hati dan menyebabkan gagal hati. Beberapa jenis kelainan yang bisa memicu kondisi ini adalah hepatitis karena virus (seperti, hepatitis B dan hepatitis C), infeksi parah, penyakit autoimun, kanker, dan sindrom Reye. Penyebab lain ensefalopati hepatik adalah penggunaan obat-obatan, contohnya obat antiradang nonsteroid (NSAID), serta konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Baca juga: Disebabkan oleh Gagal Hati, Inilah 8 Komplikasi dari Ensefalopati Hepatik
Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini menyerang. Faktor risiko penyakit ensefalopati hepatik adalah dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh, makan terlalu banyak protein, perdarahan dari dalam usus, perut, ataupun esofagus, infeksi, serta gangguan ginjal. Kondisi ini juga bisa terjadi karena kekurangan oksigen, dan efek samping dari obat yang menekan sistem saraf sentral.
Bisakah Penyakit Ensefalopati Hepatik Disembuhkan?
Jawabannya, bisa selama pengobatan dilakukan dengan disiplin dan tepat. Pengobatan umum untuk kondisi ini adalah dengan memperbaiki oksigenasi jaringan. Sementara pengobatan khusus adalah dengan mengatasi faktor pencetus koma hepatik, misalnya asupan protein dikurangi atau dihentikan sementara, kemudian baru dinaikkan secara bertahap. Namun, pembatasan asupan protein masih merupakan kontroversi dalam pengobatan ensefalopati hepatik.
Sumber protein yang diberikan pada ensefalopati hepatik, terutama merupakan asam amino rantai cabang dengan harapan neurotransmiter asli dan palsu akan berimbang di mana dengan ini, dan metabolisme amonia di otot dapat bertambah. Selain itu, pengidap penyakit ini juga diberikan laktulosa dengan harapan pH asam pada usus akan menghambat penyerapan amonia. Sterilisasi usus juga harus dilakukan dengan pemberian neomisin.
Baca juga: Gagal Hati Pengaruhi Kondisi Mental, Kok Bisa?
Cari tahu lebih lanjut seputar ensefalopati hepatik dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan