Bentuk Otot Tubuh dengan Olahraga Kalistenik

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Juli 2018
Bentuk Otot Tubuh dengan Olahraga KalistenikBentuk Otot Tubuh dengan Olahraga Kalistenik

Halodoc, Jakarta – Hampir semua pria mendambakan tubuh atletik dengan otot-otot yang terbentuk indah di seluruh tubuh, terlebih pada tangan dan perut. Tak mengherankan, karena tubuh atletik bisa menambah kepercayaan diri pada pria, terlebih ketika bertemu lawan jenis. Meski begitu, mendapatkan tubuh ideal bukanlah hal yang mudah didapatkan.

Umumnya, latihan fisik di pusat kebugaran menjadi cara yang paling banyak dipilih oleh pria demi mendapatkan tubuh atletik. Namun, sekarang telah muncul sebuah cara baru untuk bisa membentuk otot tubuh tanpa harus melalui proses panjang dan serangkaian latihan fisik yang berat. Cara ini dikenal dengan olahraga kalistenik, yang memaksimalkan gerakan motorik untuk membangun massa otot.

Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam olahraga kalistenik didominasi oleh gerakan menarik, menerjang, mengangkat kepala, dan mendorong tanpa menggunakan alat peraga apa pun. Meski terbilang sederhana dan terkesan mudah, olahraga ini tetap membutuhkan pemanasan agar otot menjadi lebih lemas dan mengurangi risiko terjadinya cedera.

Pakar kebugaran mengatakan bahwa melakukan gerakan-gerakan olahraga kalistenik secara rutin akan mempercepat terbentuknya tubuh atletik yang dibarengi dengan pembentukan massa otot pada bagian-bagian tubuh tertentu. Tidak butuh waktu lama, cukup 30 menit saja setiap sesi per harinya.

Baca juga: Lebih Seru, Ini Manfaat Olahraga Trampolin

Berbagai Gerakan Dasar Olahraga Kalistenik

Seperti halnya gerakan pemanasan, olahraga kalistenik juga didominasi oleh gerakan yang memacu peregangan dan kekuatan otot tubuh. Beberapa contoh gerakannya seperti push up, pull up, dan sit up.

Push up merupakan gerakan yang mengutamakan kekuatan otot tangan dan kaki. Gerakan push up berupa memompa tubuh dengan menggunakan kedua tangan. Awali dengan posisi telungkup dengan kedua tangan dan kaki terbuka sejajar bahu. Gunakan kelima buku jari kaki dan telapak tangan sebagai tumpuan. Perlahan, turunkan tubuh dengan menekuk kedua tangan, sementara posisi kaki tetap lurus. Lalu, angkat kembali tubuh dengan meluruskan tangan.

Pull up adalah gerakan menarik tubuh dengan kedua tangan. Gerakan yang melatih kekuatan otot tangan ini bisa dilakukan di mana saja, seperti misalnya pada pintu yang terbuka. Ambil posisi bersiap dengan tubuh tegak. Lalu, letakkan kedua tangan pada pegangan yang lebih tinggi dari kepala, misalnya kusen pintu. Perlahan, angkat tubuh dengan kedua tangan, lalu turunkan. Ulangi hingga kamu mencapai ketinggian maksimal.

Sit up merupakan gerakan yang akan melatih kekuatan otot perut. Gerakan ini diawali dengan posisi telentang, kedua tangan di belakang kepala dan kaki sedikit ditekuk atau lurus. Perlahan, angkat tubuh bagian atas hingga posisi kepala berada di atas lutut. Lalu kembali ke posisi awal.

Baca juga: 5 Menit Olahraga Sebelum Tidur untuk Paha Ideal

Berbagai Manfaat Olahraga Kalistenik

Setiap olahraga tentu memiliki kelebihan dan keunggulannya masing-masing. Berikut beberapa keunggulan dari olahraga kalistenik:

Variasi Gerakan yang Beragam

Selain ketiga gerakan di atas, masih banyak gerakan yang termasuk dalam olahraga kalistenik, seperti squat, chin up, atau diamond push. Bahkan, kamu bisa menciptakan gerakan sendiri yang memicu terbentuknya otot tubuh.

Lebih Praktis

Tidak harus di pusat kebugaran, kamu bisa melakukan olahraga kalistenik di mana saja, seperti misalnya di rumah, atau di kantor. Jenis gerakannya pun bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan, tidak harus memaksakan jika memang otot tubuh kamu belum mampu melakukannya.

 

Demikian tadi ulasan singkat mengenai olahraga kalistenik berikut jenis dan manfaatnya. Tubuh sehat bisa didapatkan dengan cara mudah, asal kamu tetap rutin dan konsisten melakukannya. Jangan lupa konsumsi makanan bergizi dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Kalau kamu tidak sempat membelinya, kamu bisa pakai aplikasi Halodoc dengan memilih layanan Apotek Antar. Namun, sebelum bisa memakainya, download dulu aplikasi Halodoc ini di ponsel kamu, ya!