Benjolan di Payudara Tak Melulu Berarti Kanker
“Benjolan di payudara merupakan salah satu tanda umum dari kanker payudara. Meski begitu, ada banyak kondisi lain yang juga bisa menjadi penyebab di balik munculnya benjolan payudara.”
Halodoc, Jakarta – Merasakan adanya benjolan di payudara tentu bisa bikin wanita menjadi was-was. Pasalnya, benjolan yang muncul di sekitar payudara sering dikaitkan dengan kanker payudara.
Padahal, tidak semua benjolan di payudara merupakan tanda dari kanker, lo. Meski benjolan merupakan tanda umum kanker payudara, tapi masih ada banyak kondisi lainnya yang bisa memicu benjolan di payudara. Jadi, jangan panik dulu, simak penjelasan mengenai benjolan di payudara di sini.
Mengenal Benjolan di Payudara yang Menjadi Tanda Kanker Payudara
Kanker payudara adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidaknormalan sel dalam jaringan payudara. Munculnya benjolan sering kali menjadi tanda awal penyakit tersebut karena terjadi penebalan pada organ payudara. Meski tidak semua benjolan adalah kanker, tapi penting bagi wanita untuk mewaspadai gejala tersebut dan melakukan pemeriksaan secara rutin.
Selain kanker payudara, munculnya benjolan di payudara bisa juga disebabkan oleh tumor yang bersifat jinak, kelainan hormonal, infeksi, kista hingga benturan atau luka tertentu.
Benjolan yang merupakan tanda kanker payudara biasanya memiliki ciri-ciri tersendiri. Contohnya seperti terasa nyeri atau lembut saat disentuh, tidak mau hilang, terdapat kista payudara berisi cairan, dan benjolan yang berukuran besar bisa mengubah bentuk dan ukuran payudara. Selain itu, benjolan yang berkembang pada jaringan dalam saluran susu juga bisa menyebabkan munculnya cairan dari puting.
Kanker payudara pun juga bisa menimbulkan gejala lain selain benjolan, seperti perubahan pada puting, seperti tertarik ke dalam, terasa gatal, seperti terbakar, dan memiliki lesung pipit. Pembengkakan di ketiak atau di dekat tulang selangka juga bisa menjadi tanda bahwa kanker payudara sudah menyebar ke kelenjar getah bening di daerah tersebut.
Bila kamu mengalami tanda dan gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikanya penyebabnya. Kamu bisa buat janji di rumah sakit pilihanmu untuk melakukan pemeriksaan payudara.
Berbagai Kemungkinan Penyebab Benjolan di Payudara Selain Kanker
Beberapa kondisi lain yang juga bisa menyebabkan munculnya benjolan di payudara selain kanker adalah:
1. Tumor Jinak
Salah satu jenis tumor jinak yang paling sering muncul dan terjadi adalah Fibroadenoma. Benjolan yang disebabkan oleh tumor yang satu ini memiliki ciri-ciri seperti padat, bulat, kenyal namun tidak terasa nyeri.
Kondisi ini terjadi saat tubuh mengalami kelainan, yaitu terjadinya pembentukan kelenjar susu secara berlebihan. Penyebab dari tumor ini umumnya tidak diketahui secara pasti, tapi biasanya benjolan akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Wanita yang telah memasuki masa menopause lebih rentan mengalami kondisi ini. Pada sebagian orang, fibroadenoma yang tak kunjung hilang ditangani dengan cara operasi.
2. Kista
Benjolan di sekitar payudara bisa juga muncul karena kista, yaitu benjolan yang ada di kedua atau salah satu payudara dan biasanya berisi cairan. Jumlah dan ukuran serta bentuk dari kista ini berbeda-beda pada setiap orang. Tingkat kepadatan atau kekenyalan benjolan pun berbeda pula dan berubah sesuai siklus menstruasi.
Namun, kista ringan ini biasanya tidak membutuhkan tindakan operasi khusus. Sebab kista dapat ditangani dengan cara menyerap beberapa sel keluar dari benjolan dengan menggunakan jarum aspirasi halus. Benjolan akan mengempis setelah cairan yang ada dikeluarkan. Perubahan hormon selama ini diduga menjadi penyebab kista yang seringnya dialami wanita berusia 30-60 tahun.
3. Lemak
Luka atau cedera terutama di bagian dada, dapat menyebabkan munculnya benjolan di seputar payudara. Penyebab dari kondisi ini adalah lemak yang ada pada payudara membentuk benjolan yang bersifat bulat, padat dan kencang tapi tidak terasa nyeri. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, segera ambil tindakan dan lakukan pemeriksaan jika merasa benjolan di sekitar payudara muncul karena cedera. Sebab, luka jenis ini membutuhkan penanganan khusus.
4. Perubahan hormon
Perubahan hormon yang terjadi pada wanita selama siklus menstruasi dapat menyebabkan perubahan fibrosistik. Hal ini biasanya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun dengan sejumlah gejala, seperti memiliki benjolan pada salah satu atau kedua payudara. Biasanya benjolan yang disebabkan kondisi ini akan berubah menjadi lebih besar dan mengeras saat akan memasuki masa menstruasi.
Biasanya ada beberapa benjolan yang akan muncul dan mengeluarkan cairan dari puting payudara. Rasa nyeri yang tak tertahankan dan perubahan ukuran payudara pun menjadi tanda dari perubahan fibrosistik. Hal ini sebenarnya tidak membutuhkan penanganan dan operasi khusus, sebab biasanya nyeri pada benjolan akan mereda setelah haid.
Agar masalah pada payudara bisa dideteksi dini, wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara secara rutin. Dengan rutin melakukan pemeriksaan dengan cara meraba, kamu akan dengan mudah mengetahui saat ada yang ganjil dengan payudara, salah satunya munculnya benjolan.
Masalah payudara yang dideteksi lebih awal akan lebih mudah diobati. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.