Benarkah Tidur Siang Bisa Bikin Kacau Emosi?
Halodoc, Jakarta - Tidur adalah kebutuhan dasar manusia untuk bisa memaksimalkan kinerja sistem organ tubuh. Sayangnya, semakin dewasa usia seseorang maka waktu tidur bisa jadi semakin pendek karena terhalang oleh pekerjaan. Oleh karena itu, beberapa orang mengakalinya dengan tidur siang sebentar atau dikenal dengan power nap. Namun, sama halnya dengan tidur malam, tidur siang juga umumnya sulit dilakukan akibat pekerjaan.
Sayangnya masih banyak orang yang meremehkan pentingnya tidur cukup. Padahal sudah banyak juga penelitian yang menyebutkan bahwa kurang tidur di malam hari terbukti bisa membuat mudah marah di siang keesokan harinya. Namun, tidur siang juga bukan jawaban tepat untuk mengatasi hal ini. Inilah yang terjadi pada kasus perkelahian antara dua orang PNS asal Kabupaten Maros, Sulsel. Mereka terlibat adu jotos di tempat kerja mereka lantaran salah satunya dihalangi untuk bisa istirahat tidur siang.
Baca juga: Tidur Siang, Perlu atau Tidak?
Alasan Seseorang Harus Mendapatkan Waktu Tidur yang Cukup
Istirahat dan tidur yang cukup sangat memengaruhi kesehatan, berat badan, suasana hati, bahkan kehidupan seksual seseorang. Jam tidur yang kurang mampu meningkatkan risiko seseorang untuk alami penyakit ginjal, jantung, stroke, tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, hormon stres naik, dan diabetes.
Tidak hanya itu, tidur yang cukup juga penting untuk menjaga suasana hati. Seseorang yang kurang istirahat bisa lebih mudah terpancing emosinya, tidak sabar, sulit berkonsentrasi, murung, stres, bahkan depresi. Terlalu sedikit tidur juga bisa membuat kita terlalu lelah melakukan hal-hal yang diinginkan sehingga produktivitas menurun.
Baca juga: Ini Penjelasan Kenapa Ibu Hamil Butuh Tidur Siang
Lantas, Bisakah Tidur Siang Menjadi Solusinya?
Bersantai sejenak di siang hari bisa menjadi hal penting dalam rutinitas harian seseorang untuk mendapatkan keseimbangan kehidupan kerja yang baik. Tetapi, meskipun tidur siang terkesan dapat membuat pikiran kita kembali segar, kenyataannya aktivitas ini memiliki efek sebaliknya. Alih-alih merasa pulih dan siap menghadapi pekerjaan kembali, tidur siang bisa membuat kamu merasa tidak nyaman, grogi dan benar-benar mengacaukan suasana hati.
Faktanya, semakin lama kamu tidur siang, maka ini akan semakin buruk. Kamu malah bisa mengalami kondisi yang disebut inersia tidur, yakni hasil dari bangun tiba-tiba dari tidur gelombang yang dalam atau lambat, yang merupakan jenis tidur yang dialami ketika kamu tidur lebih dari setengah jam.
Stephanie Centofanti, seorang peneliti dari University of South Australia Centre for Sleep Research mengatakan bahwa usai tidur siang mungkin kamu akan mengalami perasaan disorientasi, pusing dan kelelahan, dan kemampuan kognitif yang terganggu. Ia menambahkan bahwa meski semakin singkat tidur siang maka efeknya semakin baik, tetapi sayangnya hingga kini belum diketahui pasti durasi ideal untuk tidur siang.
Stephanie mengatakan bahwa tidur 10 menit di sore hari dapat membantu memulihkan kinerja kognitif. Tetapi bagi mereka yang sudah tidur dengan baik malam sebelumnya mungkin tidak merasa lebih baik setelah tidur siang dengan panjang yang sama.
Baca juga: Kenapa Si Kecil Perlu Tidur Siang?
Kamu pasti tidak mau emosi menjadi tidak stabil karena kurang tidur, kan? Maka dari itu, pastikan mendapatkan waktu tidur yang cukup dan menjalankan pola hidup sehat. Jika kamu mengalami kesulitan tidur atau gangguan tidur lain dan membuat aktivitas terganggu, sebaiknya kamu memeriksakan diri ke rumah sakit sesegera mungkin. Tidak perlu khawatir, kini kamu bisa buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Jadi setibanya di rumah sakit pilihan, kamu tidak perlu lagi antre dan bisa langsung menemui dokter untuk melakukan pemeriksaan.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. 9 Surprising Reasons to Get More Sleep.
Brimingham Mail UK. Diakses pada 2019. Revealed: Why you feel worse after a nap - and how to stop it.