Benarkah Sinar UV Bisa Memicu Kanker Mata?
Halodoc, Jakarta – Melanoma adalah sejenis kanker yang berkembang di sel-sel yang memberi warna pada kulit, mata, dan rambut. Sel-sel ini disebut melanosit. Melanoma biasanya muncul di kulit, tetapi juga bisa terjadi di mata. Ketika itu terjadi, dokter menyebutnya melanoma okular.
Beberapa kanker okular terbentuk di permukaan mata dan kelopak mata. Itu terkait erat dengan melanoma kulit di bagian lain dari tubuhmu. Namun, melanoma okular juga bisa terbentuk di dalam mata.
Sel-sel kanker tumbuh di uvea, lapisan jaringan di bawah bagian putih mata. Uvea mengandung melanosit. Melanoma Uveal adalah nama lain untuk melanoma okular. Ini adalah bentuk kanker mata yang paling umum pada orang dewasa, tapi masih jarang. Peluangmu untuk mendapatkannya adalah sekitar 6 dalam 1 juta. Ini dapat menyebabkan masalah penglihatan dan bisa serius jika menyebar ke organ lain.
Baca juga: 5 Jenis Kanker yang Sering Serang Anak di Dunia
Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan melanoma okular. Seperti halnya kanker kulit, orang dengan kulit putih, rambut pirang atau merah, dan mata berwarna terang lebih mungkin untuk mendapatkannya.
Tidak seperti kanker kulit, tak ada bukti kuat yang menghubungkan melanoma okular dengan sinar ultraviolet (UV). Namun, ada baiknya untuk menghindari paparan UV berlebihan untuk alasan kesehatan lainnya.
Ketahui Gejalanya
Kanker biasanya berkembang di lapisan tengah bola mata, yang menampung pembuluh darah yang memberi makan mata bagian dalam. Kamu mungkin tidak melihat gejala apapun pada awalnya. Orang dengan melanoma koroid atau siliaris sering tidak memiliki gejala. Dokter mata mungkin menemukan kanker ketika seseorang melakukan pemeriksaan mata rutin.
Ketika tumor tumbuh, itu dapat menyebabkan bintik-bintik hitam mengambang, cahaya berkedip, ataupun kehilangan penglihatan. Terkadang mengubah bentuk pupil (lingkaran hitam di tengah mata).
Dalam kasus lain, tumor terbentuk pada iris, bagian yang memberi warna pada matamu. Jika ini terjadi, lebih mudah dikenali sejak dini. Antara 2–5 persen orang memiliki tumor di konjungtiva, membran lembap yang menutupi mata.
Baca juga: Cermati Tanda Anak Idap Retinoblastoma
Dokter mungkin akan merekomendasikan kamu melakukan CT scan atau MRI untuk memastikan kankernya tidak menyebar. CT scan (computerized tomography) mengambil sinar-X dari berbagai sudut dan menyatukannya untuk menunjukkan gambar yang lebih lengkap. MRI (magnetic resonance imaging) menggunakan magnet dan gelombang radio yang kuat untuk membuat gambar yang detail.
Kanker mata tidak selalu menyebabkan gejala yang jelas dan hanya dapat diambil saat tes mata rutin. Walaupun begitu, gejala awal dari kanker mata bisa terdeteksi, meliputi:
-
Bayangan, kilatan cahaya, ataupun garis-garis yang bergelombang dalam penglihatan
-
Penglihatan kabur
-
Bercak hitam di mata yang semakin besar
-
Hilangnya sebagian atau total penglihatan
-
Mata menonjol
-
Benjolan di kelopak mata atau di mata yang semakin membesar
-
Rasa sakit di atau sekitar mata, meskipun ini jarang terjadi
Gejala-gejala ini juga dapat disebabkan oleh kondisi mata yang lebih kecil, sehingga tidak selalu merupakan tanda kanker.
Baca juga: Ini Penyebab Retinoblastoma yang Menyerang Anak
Perawatan utama untuk melanoma mata meliputi:
-
Brachytherapy
Piring kecil dilapisi dengan bahan radioaktif yang disebut plak dimasukkan di dekat tumor dan dibiarkan di tempat hingga satu minggu untuk membunuh sel-sel kanker
-
Radioterapi Eksternal
Mesin yang digunakan untuk mengarahkan berkas radiasi pada tumor dengan hati-hati untuk membunuh sel kanker
-
Pembedahan
Untuk mengangkat tumor atau bagian mata ini dimungkinkan jika tumornya kecil dan kamu masih memiliki penglihatan di mata
Baca juga: Ketahui Risiko Komplikasi Retinoblastoma Hereditas pada Anak
-
Pengangkatan Mata (Enukleasi)
Ini mungkin diperlukan jika tumornya besar atau kamu telah kehilangan penglihatan. Pada akhirnya, mata akan diganti dengan mata tiruan yang cocok dengan mata yang lain
Kemoterapi jarang digunakan untuk melanoma mata, tapi mungkin cocok untuk jenis kanker mata lainnya. Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai kanker mata dan pemicunya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan