Benarkah Sering Bertukar Makeup Bisa Picu Penyakit Herpes?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Juli 2020
Benarkah Sering Bertukar Makeup Bisa Picu Penyakit Herpes?Benarkah Sering Bertukar Makeup Bisa Picu Penyakit Herpes?

Halodoc, Jakarta – Bertukar makeup atau pinjam meminjamkan makeup adalah hal yang sangat lumrah di kalangan wanita. Saat melihat teman punya lipstick yang lucu, kebanyakan wanita biasanya akan langsung tergoda untuk meminjam dan mencobanya. Hal tersebut kelihatan sepele dan tidak berbahaya. Namun, tahukah kamu bahwa sering bertukar makeup bisa memicu penyakit herpes? Yuk, simak baca penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.

Seorang wanita di Amerika Serikat menggugat sebuah toko kosmetik karena ia mengaku terkena herpes dari tester lipstick yang disediakan di toko tersebut. Kamu mungkin kaget dan bertanya-tanya bagaimana herpes bisa menular melalui makeup? Nyatanya, virus herpes yang biasanya menular melalui sentuhan kulit ke kulit, berciuman, dan berhubungan seks, juga dapat menular melalui air liur yang ditinggalkan orang yang terinfeksi pada lipstik.

Baca juga: Risiko Sering Coba Tester Makeup yang Perlu Diketahui

Alasan Bertukar Makeup Bisa Menyebabkan Herpes

Sering bertukar makeup seperti lipstik dengan orang lain dapat meningkatkan risiko kamu terkena herpes oral yang biasanya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Pasalnya, kamu tidak pernah tahu siapa di antara teman-temanmu yang meminjam makeup yang mengidap herpes. 

Teman kamu bisa saja sudah terinfeksi virus herpes, tetapi tidak menyadarinya, lalu secara tidak sengaja, ia dapat menularkan virus tersebut ke kamu melalui air liurnya yang menempel di lipstik yang kamu pinjamkan padanya.

Itulah mengapa kamu dianjurkan untuk tidak berbagi makeup dengan orang lain. Bila kamu terpaksa harus meminjam makeup dari orang lain, setidaknya bersihkanlah aplikator makeup atau usaplah lapisan lipstik dengan tisu agar kamu dapat terhindari dari penularan berbagai macam penyakit yang tidak diinginkan.

Mengenal Herpes Oral

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, herpes oral adalah infeksi yang biasanya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Namun, herpes oral juga bisa disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2) bila seseorang melakukan hubungan seks oral dengan orang yang mengidap herpes genital. 

Herpes oral ditandai dengan munculnya luka lepuh yang menyakitkan di bibir, gusi, lidah, atap mulut, dan di dalam pipi. Selain itu, gejala lainnya yang juga bisa terjadi saat terkena herpes oral adalah demam dan nyeri otot. Jenis herpes yang muncul di bagian mulut ini sebenarnya paling sering terjadi pada anak-anak berusia 1–2 tahun, tetapi virus tersebut dapat memengaruhi siapa saja dari segala usia.

Waspadai Penularan Herpes Oral

HSV-1 dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan air liur, selaput lendir, atau kulit pengidap Itulah mengapa penularan herpes oral seringkali terjadi saat berinteraksi dengan orang lain sehari-hari, seperti makan dari peralatan yang sama, berbagi makeup, atau berciuman dengan pengidap. 

Virus tersebut bahkan dapat ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi HSV-1, tetapi tidak mengalami gejala. HSV-1 juga dapat menyebabkan herpes genital bila menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral.

Baca juga: Wanita, Hindari Bertukar Barang Ini dengan Orang Lain

Gejala Herpes Oral

Gejala herpes oral dapat muncul sekitar 2–12 hari setelah terinfeksi virus herpes. Penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala berupa blister atau lesi kulit yang seperti lepuhan. Namun, sebelum lesi kulit muncul, gejala awal herpes oral yang biasanya akan dirasakan pengidap adalah munculnya rasa sakit, terbakar, kesemutan atau gatal-gatal di lokasi infeksi.

Kemudian, sekelompok lesi kulit yang tersebut dapat pecah dan bila dilihat, tampak seperti ulkus kecil yang berwarna abu-abu dengan dasar kemerahan. Beberapa hari kemudian, blister yang pecah akan mengering dan berubah menjadi koreng yang berwarna kekuningan.

Lesi kulit yang muncul saat terinfeksi herpes oral dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat, sehingga dapat menyebabkan pengidapnya kesulitan untuk makan dan minum. Selain itu, luka yang muncul akibat virus herpes juga dapat menyebar dari bagian dalam mulut hingga ke tenggorokan, dan dari pipi, hingga ke bawah dagu dan leher. 

Saat terinfeksi herpes oral, gusi pengidap juga dapat menjadi sedikit bengkak, merah dan mungkin berdarah. Pembengkakan kelenjar getah bening juga sering terjadi yang juga dapat menyebabkan nyeri. Pada anak remaja dan orang yang berusia 20-an, herpes oral dapat menyebabkan sakit tenggorokan dengan borok dan lapisan keabu-abuan pada amandel.

Baca juga: Penanganan Efektif saat Alami Herpes di Mulut

Bila kamu mengalami gejala herpes oral di atas, cobalah untuk menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa minta saran kesehatan dan rekomendasi obat dari dokter terpercaya kapan dan di mana saja tanpa harus ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Dirty Secret: Sharing Makeup.
CNN. Diakses pada 2020. Herpes and other germs lurking on makeup.
WebMD. Diakses pada 2020. Oral Herpes.