Benarkah Orang Kaukasia Berisiko Idap Basal Cell Carcinoma?
Halodoc, Jakarta - Karsinoma sel basal adalah jenis kanker kulit yang dimulai pada sel basal, sejenis sel di dalam kulit yang menghasilkan sel kulit baru ketika sel yang lama mati. Penyakit kulit ini muncul sebagai benjolan yang sedikit transparan pada kulit, meski bisa berbentuk yang lainnya. Ini lebih sering menyerang area kulit yang terkena sinar matahari, seperti leher.
Jenis kanker kulit ini terjadi ketika salah satu sel basal kulit mengalami mutasi pada DNA-nya. Sel basal berada di bagian bawah epidermis, lapisan kulit terluar. Sel ini menghasilkan sel kulit baru. Ketika diproduksi, sel baru mendorong sel yang lebih tua ke permukaan.
Proses menciptakan sel kulit baru dikendalikan oleh DNA sel basal. Mutasi pada DNA menyebabkan sel basal berkembang biak dengan cepat dan terus tumbuh ketika seharusnya mati. Akhirnya, akumulasi sel abnormal ini membentuk kanker berupa lesi yang muncul di kulit.
Baca juga: Mengenal Salah Satu Jenis Kanker Kulit Karsinoma Sel Basal
Benarkah Orang Kaukasia Lebih Berisiko?
Gejala dari karsinoma sel basal adalah munculnya benjolan berwarna putih pucat, sewarna kulit, atau merah muda bening, terlihatnya pembuluh darah kecil, lesi cokelat, hitam, atau biru atau lesi dengan bintik cokelat. Lesi bisa berwarna putih, dan seperti berlilin, mirip dengan luka tanpa adanya batasan yang jelas, tetapi ini sangat jarang terjadi.
Lalu, benarkah penyakit kulit ini lebih berisiko terjadi pada orang-orang ras Kaukasia? Faktanya, memang demikian, meski tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi pada mereka yang berkulit lebih gelap. Mereka yang berkulit terang, berbintik dan mudah terbakar, berambut merah atau pirang, dan memiliki bola mata dengan warna terang sangat berisiko.
Baca juga: Prosedur Operasi Mohs untuk Mengobati Karsinoma Sel Basal
Tidak hanya itu, faktor risiko lain terkait dengan gangguan kulit ini adalah sebagai berikut:
-
Paparan sinar matahari berlebihan. Ancaman ini lebih besar jika kamu tinggal di lokasi yang cerah atau dataran tinggi yang keduanya membuat kamu mudah terkena radiasi sinar UV. Sengatan matahari berlebihan ketika masa anak-anak meningkatkan risikonya.
-
Terapi radiasi. Terapi radiasi untuk mengobati psoriasis, jerawat, atau kondisi kulit lainnya dapat meningkatkan risiko karsinoma sel basal di lokasi perawatan sebelumnya pada kulit.
-
Jenis kelamin. Pria jauh lebih berisiko dibandingkan dengan wanita.
-
Usia. Penyakit ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, sehingga rentang usia 50 tahun lebih berisiko.
-
Riwayat kanker kulit. Jika kamu pernah mengalami penyakit ini, kamu bisa saja menurunkannya pada anak, begitu pula jika ada keluarga yang memiliki riwayat gangguan kulit ini.
-
Penggunaan obat. Konsumsi obat yang menekan sistem imunitas, terutama setelah operasi transplantasi secara signifikan meningkatkan risiko karsinoma sel basal. Bahkan, peluang terjadinya kambuh atau penyebaran pun bisa terjadi.
Baca juga: Ini Prosedur Operasi Pengobatan Karsinoma Sel Basal
Meski kamu mungkin bukan termasuk dalam ras Kaukasia, jangan anggap remeh karsinoma sel basal, karena ini pun bisa terjadi pada kamu meski peluangnya lebih sedikit. Jadi, kamu sebaiknya melakukan tindakan pencegahan.
Jika belum tahu, coba tanyakan langsung pada dokter, lebih mudah lagi kalau kamu pakai aplikasi Halodoc. Tidak perlu lama dan ribet, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di ponsel untuk bisa menggunakannya untuk bertanya dokter, membeli obat, dan cek lab.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan