Benarkah Makanan Pedas Bisa Sebabkan Sariawan?
Halodoc, Jakarta - Kebanyakan orang mengeluhkan makanan pedas sebagai makanan penyebab sariawan. Padahal, faktanya makanan pedas tidak dapat menyebabkan sariawan, lho. Rasa terbakar yang muncul akibat makan makanan pedas merupakan efek kapsaisin yang terkandung dalam cabai dan hanya akan menimbulkan rasa perih saat bersentuhan dengan luka atau sariawan di bibir kamu.
Kapsaisin bukanlah faktor yang dapat menimbulkan luka atau sariawan pada bibir kamu. Bahkan, kapsaisin dapat mencegah terjadinya sariawan. Sebab, kapsaisin mampu mengubah keasaman rongga mulut, sehingga membuat bakteri penyebab sariawan tidak dapat hidup atau berkembang.
Jika kamu menganggap makanan pedas sebagai makanan penyebab sariawan memang kurang tepat. Karena sebenarnya efek dari makanan pedas ini bersifat individual. Ada yang sensitif dengan makanan pedas, sehingga lidah atau rongga mulutnya langsung mengalami sariawan. Namun, ada pula yang tidak mengalami efek apapun setelah makan makanan pedas.
Penyebab munculnya sariawan pada seseorang yang benar adalah disebabkan kurangnya konsumsi vitamin C. Kandungan Vitamin C adalah salah satu vitamin yang berperan dalam menjaga kesehatan gusi dan mulut. Karenanya, tidak heran jika sariawan sering kali dikaitkan dengan kekurangan vitamin C.
Baca juga: Cari Tahu 5 Penyebab Sariawan dan Cara Mengatasinya
Kekurangan vitamin C lebih dikaitkan dengan terjadinya radang gusi/gingivitis dan bukan penyebab utama terjadinya sariawan. Namun di sisi lainnya, kelebihan vitamin C pun dapat menjadi penyebab munculnya sariawan. Selain itu, vitamin C merupakan asam askorbat, dan mulut tidak merespon dengan baik ketika terlalu banyak asam. Secara umum, manusia membutuhkan 40 miligram vitamin C per hari. Apabila kamu mengonsumsi vitamin C lebih dari yang diharuskan, maka hal tersebut dapat menyebabkan sariawan.
Kurangnya asupan vitamin B9 (asam folat) dan B12 pun bisa menyebabkan kamu mengalami sariawan. Maka dari itu, orang yang mengalami sariawan sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung mineral dan vitamin, seperti vitamin C dan B. Beberapa makanan yang mengandung vitamin B12 adalah daging, telur, dan produk susu.
Baca juga: Waspada, Ini Penyakit Di Balik Sariawan Di Bibir
Selain karena kekurangan vitamin, berikut beberapa penyebab lain yang bisa menyebabkan kamu sariawan:
-
Merokok
Merokok bukan hanya tidak baik bagi kesehatan kamu. Racun-racun yang terkandung dalam rokok dapat membuat daya tahan tubuh kamu menurun, sehingga meningkatkan risiko kamu mengalami sariawan.
-
Berhenti Merokok
Anehnya, berhenti merokok pun dapat membuat kamu berisiko untuk mengalami sariawan. Berhenti merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya sariawan ringan yang biasanya terjadi dalam 2 minggu pertama dan akan membaik setelah 4 minggu.
-
Menular Melalui Ciuman
Apabila sariawan yang muncul merupakan akibat dari infeksi herpes, sariawan dapat menular saat berciuman. Bahkan, jika daya tahan tubuh seseorang sedang menurun, ia dapat tertular atau menularkan herpes di mulut meskipun tidak sedang sariawan. Namun, apabila lidah sariawan dikarenakan oleh hal lain selain infeksi (misalnya lidah tergigit atau kelebihan vitamin C), sariawan tidak akan menular.
Baca juga: 3 Makanan untuk Mencegah Sariawan
-
Pasta Gigi dan Obat Kumur
Tanpa kamu sadari, produk pasta gigi dan obat kumur yang kamu gunakan sehari-hari juga bisa memicu munculnya sariawan. Meskipun tidak semua produk tersebut menjadi pemicu munculnya sariawan, produk pasta gigi atau obat kumur yang mengandung Sodium Lauryl Sulphate (SLS) lah yang dapat memicu munculnya sariawan. Penggunaan produk yang mengandung SLS dapat menyebabkan permukaan rongga mulut menjadi kering dan lebih rentan terhadap iritasi, sehingga meningkatkan risiko sariawan.
Jadi, bukan makanan pedaslah yang menjadi penyebab sariawan. Kalau memang iya, mungkin secara pribadi kamu memang sensitif dengan makanan pedas. Kamu bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai masalah sariawan yang kamu alami agar mendapatkan tindakan yang tepat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!