Benarkah Konsumsi Mi Instan bisa Picu Tumor Payudara?
Halodoc, Jakarta – Viral sebuah cuitan di Twitter yang menyebut bahwa konsumsi mi instan bisa memicu munculnya tumor payudara. Hal itu disampaikan oleh sebuah akun dengan nama pengguna @indaahmardianti. Melalui postingan tersebut, dia mengaku mengalami tumor payudara setelah hampir setiap hari mengonsumsi mi instan dan junk food. Postingan tersebut menjadi ramai dan menyedot perhatian warganet di dunia maya.
Respon beragam ditunjukkan terhadap pengakuan tersebut. Ada yang mengaku pernah mengalami hal serupa, lalu ada pula yang mengaku mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi mi instan. Namun sebenarnya, apakah konsumsi mi instan memang bisa menjadi pemicu munculnya tumor payudara pada seseorang? Simak jawabannya di sini!
Baca juga: Bukan Kanker, Ini 5 Benjolan pada Payudara yang Harus Diketahui
Dampak Mengonsumsi Mi Instan secara Berlebihan
Segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan, nyatanya memang tidak pernah baik, termasuk konsumsi makanan tertentu seperti mi instan. Seorang pengguna Twitter baru-baru ini mengaku mengidap tumor payudara akibat terlalu sering mengonsumsi mi instan dan junk food. Melalui postingan itu, dia bercerita kalau dokter menyatakan bahwa pola makan yang tidak sehat menjadi penyebab tumor muncul di payudara.
Hingga kini konsumsi mi instan secara berlebihan memang kerap dikaitkan dengan risiko serangan penyakit. Namun, belum ada pembuktian pasti bahwa tumbuhnya tumor pada seseorang terjadi karena konsumsi mi instan. Tumor merupakan benjolan yang muncul akibat sel memperbanyak diri secara berlebihan. Pertumbuhan tumor juga bisa terjadi akibat sel lama yang seharusnya mati malah terus bertahan hidup sementara pembentukan sel baru terus terjadi.
Tumor bisa terjadi di mana saja, termasuk di payudara. Benjolan ini bisa bersifat jinak yang tidak menyebar atau berbahaya serta tumor ganas yang disebut dengan kanker. Hingga kini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab tumor bisa muncul. Namun, tumor umumnya terbentuk akibat ketidakseimbangan antara jumlah sel baru yang tumbuh dengan jumlah sel lama yang mati. Akibatnya, terjadi pembentukan sel baru secara berlebihan.
Baca juga: Sering Makan Mi Instan Bisa Kena Kanker Perut, Mitos atau Fakta?
Selain itu, ada berbagai kondisi yang disebut bisa meningkatkan risiko munculnya tumor, di antaranya pola makan yang buruk, paparan sinar matahari, infeksi virus atau bakteri, konsumsi alkohol secara berlebihan, kebiasaan merokok, hingga mengalami berat badan berlebih alias obesitas. Artinya, konsumsi mi instan secara berlebihan bisa menjadi salah satu pemicu munculnya tumor, tetapi bukan penyebab utamanya. Meski memiliki rasa yang lezat dan mudah untuk diolah, mi instan tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan atau dijadikan makanan utama.
Mi instan disebut bukan sumber nutrisi yang baik. Jenis makanan yang satu ini disebut tidak sehat karena memiliki kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi. Selain itu, mi instan juga memiliki kandungan protein yang rendah, sedikit serat, vitamin, serta mineral. Kurangnya asupan serat dalam tubuh ternyata bisa meningkatkan risiko munculnya tumor di bagian tubuh, terutama di sekitar perut dan payudara. Jika dikonsumsi secara berlebihan, mi instan bisa membuat seseorang menjadi sangat kenyang dan enggan mengonsumsi makanan sehat lain untuk memenuhi kebutuhan serat dan nutrisi baik lain pada tubuh. Hal itulah yang diduga bisa meningkatkan risiko tumor.
Baca juga: 3 Kebiasaan Makan Ini Bisa Sebabkan Radang Usus
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa kapan dan di mana saja menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Are Instant Noodles Bad for You?
Web MD. Diakses pada 2019. Benign Tumors.
Web MD. Diakses pada 2019. Noodle Secrets.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan