Benarkah Infeksi E. Coli Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?
Halodoc, Jakarta - Bakteri memang dapat membahayakan tubuh manusia yang umumnya masuk melalui makanan yang tidak higienis dan sanitasi yang buruk. Salah satu bakteri yang berbahaya jika masuk ke tubuh adalah bakteri E. Coli. Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah diare. Apabila sudah mencapai tahap parah, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada ginjal.
Infeksi penyebab gagal ginjal tersebut termasuk dalam komplikasi ginjal yang langka dan disebut dengan hemolytic uremic syndrome (HUS). Sindrom tersebut adalah salah satu jenis gagal ginjal yang terbilang jarang ditemukan menyerang seseorang. Tercatat hanya sekitar 5-15 persen dari total populasi yang umumnya diidap oleh anak-anak yang terserang infeksi bakteri E.coli.
5 Tanda Awal Gagal Ginjal yang Perlu Diketahui
Hemolytic uremic syndrome (HUS) adalah sebuah kondisi yang memengaruhi darah dan pembuluh darah. Penyakit ini dapat menyebabkan penghancuran trombosit darah dan penurunan jumlah sel darah merah, sehingga menyebabkan anemia dan gagal ginjal. Kondisi tersebut disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah pada ginjal. Bahkan, kerusakan pembuluh darah tersebut mungkin saja berpengaruh pada otak atau jantung.
Bakteri E. Coli adalah salah satu jenis bakteri yang dapat ditemukan pada usus manusia dan hewan. Bakteri ini terdiri dari berbagai jenis yang umumnya tidak berbahaya, tetapi beberapa mungkin saja berbahaya. Bakteri E. Coli yang berbahaya adalah yang menghasilkan racun Shiga (STEC) dan paling sering menyebabkan penyakit. Racun shiga ini lah yang menyebabkan gagal ginjal pada seseorang.
Perlu Diketahui, Ini 5 Komplikasi Gagal Ginjal Kronis
Gejala Gagal Ginjal karena Bakteri E.coli
Bakteri E.coli yang menyebabkan infeksi penyebab gagal ginjal dapat menimbulkan gejala awal seperti muntah, diare, tinja berdarah, demam, atau selalu merasa lelah. Gejala lainnya yang dapat muncul, yaitu intensitas buang air kecil menurun, memar tanpa sebab, kulit pucat, serta keluar darah dari hidung dan mulut.
Terdapat beberapa cara untuk mengobati gejala-gejala dari hemolytic uremic syndrome (HUS), tetapi yang harus diketahui adalah kerusakan yang telah terjadi. Mungkin saja kamu butuh melakukan dialisis atau transfusi darah sementara. Walau begitu, umumnya seseorang yang mengalami hemolytic uremic syndrome (HUS) dapat sembuh dalam beberapa minggu setelah mengidapnya. Namun, kerusakan ginjal yang terjadi dapat berkembang menjadi ginjal kronis hingga gagal ginjal.
Inilah yang Dimaksud dengan Gagal Ginjal Kronis
Faktor Risiko Infeksi Penyebab Gagal Ginjal Karena Bakteri E.Coli
Semua orang memiliki risiko untuk mengalami infeksi penyebab gagal ginjal yang disebabkan oleh bakteri E.coli. Walau begitu, beberapa faktor dapat mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan yang lain. Faktor-faktor risiko tersebut adalah:
-
Faktor usia. Seseorang berusia anak-anak dan lansia mempunyai kemungkinan lebih tinggi mengalami komplikasi dari bakteri E. Coli.
-
Faktor musim. Infeksi dari bakteri tersebut lebih berisiko pada musim panas dibandingkan ketika musim hujan.
-
Sistem imun yang lemah. Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pada anak-anak dan orang tua. Mereka sangat rentan terhadap infeksi dari bakteri E. Coli.
-
Seseorang yang sering berhubungan intim anal. Bakteri terbilang lebih mudah masuk ke saluran kemih pada seseorang yang kerap melakukan hubungan intim melalui anus.
Itulah pembahasan bagaimana bakteri E.coli menyebabkan infeksi penyebab gagal ginjal. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit yang disebabkan bakteri E.coli, kamu dapat bertanya pada dokter dari Halodoc. Komunikasi dengan dokter dapat dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Kamu juga bisa membeli obat di aplikasi Halodoc, dan pesananmu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan