Benarkah Cystic Fibrosis Tak Dapat Menular?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Januari 2019
Benarkah Cystic Fibrosis Tak Dapat Menular?Benarkah Cystic Fibrosis Tak Dapat Menular?

Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar tentang penyakit bernama Cystic Fibrosis atau yang disebut juga dengan kistik fibrosis? Cystic Fibrosis adalah penyakit genetika yang menyebabkan kerusakan parah pada paru-paru, sistem pencernaan, dan organ-organ lain dalam tubuh. Hal ini terjadi karena Cystic Fibrosis memengaruhi sel-sel dalam tubuh yang berfungsi menghasilkan lendir, keringat, dan cairan pencernaan. Normalnya, cairan dalam tubuh bertekstur tipis, licin, dan berperan sebagai pelumas. Namun, pada orang yang terkena Cystic Fibrosis, kelainan gen menyebabkan cairan tersebut menjadi kental dan lengket. Alih-alih berguna sebagai pelumas, lendir malah menyumbat tabung, saluran dan lorong, terutama di paru-paru dan pankreas. Akibatnya, pengidap akan mengalami gangguan pernapasan dan pencernaan.

Sebenarnya dengan mengonsumsi obat-obatan, orang yang mengidap cystic fibrosis masih bisa menjalani aktivitasnya sehari-hari dengan normal. Namun, yang dikhawatirkan adalah apakah kistik fibrosis menular? Yuk, cari tahu penjelasannya di sini.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cystic fibrosis adalah penyakit genetika. Jadi, kelainan gen yang menjadi penyebab penyakit ini biasanya diturunkan dari orangtua, dan bukan ditularkan lewat orang lain. Itulah sebabnya, bayi yang baru saja dilahirkan perlu melakukan pemeriksaan darah untuk mendiagnosis kistik fibrosis. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan bayi positif mengidap kistik fibrosis, maka penanganan bisa dilakukan sedini mungkin dengan cara memberikan obat-obatan dan terapi.

Baca juga: 6 Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Bayi Baru Lahir

Penyebab Cystic Fibrosis

Kistik fibrosis terjadi akibat adanya mutasi gen yang diturunkan dari kedua orangtua. Sebagian dari anak-anak yang memiliki orangtua dengan kelainan genetik ini bisa menjadi pembawa sifat (carrier) yang berpotensi menurunkan kelainan ini pada keturunannya kelak. Hanya sebagian kecil anak yang menjadi pengidap kistik fibrosis. Kelainan genetik ini akan mengubah protein yang bertanggung jawab dalam mengatur keluar masuknya garam pada sel, sehingga membuat lendir menjadi lengket dalam berbagai saluran tubuh.

Gejala Cystic Fibrosis

Gejala kistik fibrosis bervariasi yang tergantung pada tingkat keparahan penyakit tersebut. Bahkan, beberapa orang mungkin tidak akan mengalami gejala sampai masa remaja atau dewasa. Namun, orang dengan cystic fibrosis biasanya memiliki kadar garam yang tinggi dalam keringat mereka. Pada anak-anak, orangtua kadang-kadang bisa mengenali gejala cystic fibrosis bila merasakan garam ketika mencium anak-anak mereka. Namun pada orang dewasa, gejala yang terjadi bisa lebih parah, seperti serangan pankreatitis berkali-kali, infertilitas, dan pneumonia.

Lendir yang tebal dan lengket akibat cystic fibrosis juga bisa menyumbat tabung yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru. Itulah sebabnya pengidap cystic fibrosis, biasanya akan mengalami gejala pernapasan, seperti:

  • Napas pendek

  • Batuk-batuk dalam waktu yang lama

  • Sesak napas atau sulit bernapas

  • Mengi (bengek)

  • Infeksi paru berulang

  • Saluran udara melebar akibat peradangan (bronkiektasis).

Baca juga: Batuk Lama Sembuh, Jangan-Jangan Cystic Fibrosis

Selain itu, lendir yang tebal juga bisa menyumbat tabung yang membawa enzim pencernaan dari pankreas ke usus kecil kamu. Tanpa adanya enzim pencernaan ini, usus tidak bisa menyerap nutrisi dalam makanan yang kamu konsumsi dengan optimal. Akibatnya, terjadi gejala pencernaan yang akan dialami pengidap cystic fibrosis, seperti:

  • Tekstur tinja yang menggumpal, berminyak, dan berbau tajam.

  • Bila terjadi pada anak-anak, maka pertumbuhannya bisa terhambat. Sedangkan pada orang dewasa, akan mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

  • Sembelit parah.

  • Pada bayi yang baru lahir akan terjadi gangguan pada proses pembuangan kotoran awal. Kondisi ini disebut juga ileus mekonium.

Jadi, bila kamu atau Si Kecil mengalami gejala-gejala di atas, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti.

Baca juga: Susah BAB? Segera Konsumsi 5 Makanan Ini

Pengobatan Cystic Fibrosis

Sayangnya sampai saat ini, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan fibrosis kistik. Namun, gejala-gejala yang ditimbulkan penyakit ini bisa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan. Obat yang paling umum digunakan adalah antibiotik untuk melawan infeksi di dalam paru-paru. Selain itu, untuk mengurangi peradangan paru-paru, pengidap bisa mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid, cromolyn, dan ibuprofen. Sedangkan untuk mengatasi gangguan pencernaan, obat pancrelipase dapat dikonsumsi sebagai pengganti enzim pankreas.

Tidak hanya melalui obat-obatan, lendir kental akibat kistik fibrosis juga bisa diatasi dengan fisioterapi. Namun, bila gejala yang dialami pengidap sudah makin parah dan tidak bisa lagi ditangani dengan obat-obatan atau metode lainnya, maka dokter akan menganjurkan untuk melakukan operasi.

Untuk membeli obat-obatan yang kamu perlukan, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Enggak usah repot-repot keluar rumah, tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan kamu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.