Benarkah Cedera Saraf Tulang Belakang Bisa Menyebabkan Lumpuh?
Halodoc, Jakarta - Kekerasan pada fisik, kecelakaan, atau cedera ketika olahraga adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya luka atau kerusakan pada tulang belakang. Saraf pada tulang belakang turut berperan dalam proses pengiriman sinyal dari otak yang menuju ke seluruh tubuh dan sebaliknya.
Cedera saraf tulang belakang, atau terjadinya luka yang mengakibatkan kerusakan pada bagian ini bisa menyebabkan komplikasi yang cukup serius, seperti kehilangan kendali gerak. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, cedera pada saraf tulang belakang ini akan berujung pada kelumpuhan.
Ada dua jenis cedera pada saraf tulang belakang yang umum terjadi, yaitu cedera traumatis dan nontraumatis. Cedera traumatis sering terjadi karena tulang punggung terkilir, bergeser, atau patah karena kecelakaan, terjatuh, atau dampak dari kekerasan. Sementara itu, cedera tulang belakang nontraumatis lebih disebabkan karena faktor lain, misalnya osteoporosis, kanker, peradangan tulang, radang sendi, dan kelainan tulang bawaan.
Dibandingkan dengan wanita, pria berusia lebih dari 65 tahun atau antara usia 16 hingga 31 tahun lebih berisiko untuk mengalami cedera saraf tulang belakang. Terlebih jika memiliki riwayat gangguan kesehatan yang berhubungan dengan sendi dan tulang. Risiko juga lebih tinggi pada orang-orang yang sering melakukan aktivitas yang terbilang ekstrem dan memiliki cacat bawaan pada tulang.
Kelumpuhan Akibat Cedera Saraf Tulang Belakang
Dilihat dari gejalanya, cedera pada saraf tulang belakang bisa bersifat menyeluruh dan sebagian atau lokal. Gejala menyeluruh terjadi apabila cedera yang kamu alami membuat kamu lumpuh saat itu juga. Namun, apabila kamu masih bisa menggerakkan beberapa anggota tubuh, artinya gejala cedera hanya bersifat lokal atau sebagian.
Hilangnya kemampuan pada indera dan kendali gerak ketika kamu mengalami cedera saraf tulang belakang juga terbagi menjadi beberapa tahapan, seperti:
-
Quadriplegia atau tetraplegia, adalah lumpuh yang menyerang kedua tungkai dan lengan. Kelumpuhan tetraplegia bisa terjadi pada otot dada yang membuat kesulitan bernapas, sehingga membutuhkan alat bantu supaya tubuh mendapatkan cukup asupan oksigen.
-
Triplegia, merupakan kelumpuhan yang menyerang salah satu lengan dan kedua tungkai.
-
Paraplegia, merupakan kelumpuhan yang menyerang separuh tubuh, yaitu pada bagian bawah atau kedua tungkai.
Ketiga kelumpuhan di atas tentu memiliki gejala yang berbeda satu sama lain. Namun, gejala cedera saraf tulang belakang yang umum terjadi dan bisa kamu kenali adalah sebagai berikut:
-
Kehilangan kemampuan untuk mengontrol gerak.
-
Kepala terasa sakit.
-
Tidak mampu mengendalikan buang air besar maupun kecil.
-
Beberapa bagian tubuh terasa sakit atau nyeri.
-
Hilangnya kemampuan sensorik, seperti indera perasa dan kemampuan merasakan sentuhan.
-
Terjadi gangguan pernapasan.
-
Kemungkinan impotensi pada laki-laki.
-
Kepala berada pada posisi yang tidak normal.
Sekarang, kamu tahu bahwa cedera saraf tulang belakang yang tidak segera mendapatkan penanganan besar risikonya untuk mengalami kelumpuhan. Jangan sepelekan rasa nyeri yang kamu alami pada bagian punggung, apalagi kalau berkaitan dengan tulang dan sendi. Kamu bisa tanyakan apa saja gejala yang kamu alami pada dokter ahli tulang, langsung melalui aplikasi Halodoc dengan memilih layanan Tanya Dokter. Atau jika kamu ingin melakukan cek lab tapi tidak sempat pergi ke laboratorium, kamu juga bisa menggunakan layanan Cek Lab Halodoc. Yuk, download sekarang!
Baca juga: