Benarkah Cannabidiol (CBD) Dapat Membuat Tidur Nyenyak?
Halodoc, Jakarta - Apa yang terlintas dalam pikiran jika mendengar kata ganja? Narkotika yang dilarang dan membuat pemakainya menjadi kecanduan atau mengalami ‘giting’? Tak heran, karena ganja mengandung Tetrahydrocannabinol atau THC, senyawa aktif yang membuat penggunanya merasakan sensasi bahagia. Namun, masih ada lagi senyawa lain dalam ganja yang belum banyak diketahui, yaitu cannabidiol atau CBD.
Apa yang Dimaksud Cannabinol?
Cannabidiol atau CBD berasal dari tanaman ganja. Tidak seperti senyawa THC, cannabidiol tidak membuat pemakainya merasakan sensasi berlebihan, sebanyak apa pun penggunaannya. Namun, CBD masih berpengaruh terhadap sistem endocannabinoid pada tubuh, jaringan neuromodulator dan reseptor yang terlibat dalam mempertahankan fungsi vital seperti suasana hati, rasa sakit, nafsu makan, dan tidur.
Ketika dikonsumsi, senyawa ini berikatan dengan reseptor endocannabinoid dalam sistem saraf yang dapat memicu berbagai efek neurologis. Faktanya, CBD terbukti membantu meringankan perasaan cemas, sekaligus berpotensi untuk meringankan rasa sakit dan peradangan kronis,
Baca juga: 3 Gangguan Tidur yang Sering Dialami Orang Usia 20an
Benarkah Bisa Bikin Tidur Nyenyak?
Lalu, bagaimana dengan fungsinya untuk membuat penggunanya tidur nyenyak? Apakah benar demikian? Sistem endocannabinoid berperan dalam mengatur ritme sirkadian pada tubuh. Artinya, CBD berpotensi mengatur siklus tidur atau bangun pada pengidap insomnia dan membantu membuat tidur menjadi lebih nyenyak. Namun, penelitian lanjutan menampilkan bukti sebaliknya.
Orang-orang yang mengonsumsi CBD dan bisa tidur dengan lebih nyenyak lebih karena sugesti dari diri mereka sendiri sesaat setelah meminumnya. Sugesti positif ini yang membuat tidur yang lebih berkualitas, dan bukan dari efek samping obat itu sendiri.
Ada pula yang beranggapan bahwa tidur nyenyak yang didapatkan oleh pengidap insomnia tidak murni karena penggunaan CBD saja. Manfaat senyawa tersebut membantu mengurangi kecemasan, yang menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami gangguan tidur.
Baca juga: Stres dan Insomnia Picu Mimpi Buruk pada Orang Dewasa
Bagaimana Aturan Pemakaiannya?
Meski dijual secara legal di pasaran, tetap saja ada aturan yang harus dipenuhi terkait batasan dosis penggunaannya. Pertama, pastikan kamu mengecek dengan teliti label kandungan nutrisi pada kemasannya. Jika memungkinkan, cari tahu dampak samping dari penggunaan obat ini atau efek yang ditimbulkan pada salah satu bahan yang terkandung di dalamnya.
Kedua, cobalah dengan dosis kecil, dan lihat seberapa jauh efektivitas obat ini terhadap gangguan tidur yang kamu alami. Pasalnya, tidak ada anjuran dosis penggunaan, jadi masing-masing orang konsumsinya dalam takaran yang berbeda. Dosis 25 miligram setiap harinya mungkin membantu, tetapi tidak dalam jangka waktu yang lama.
CBD bekerja dengan meningkatkan sirkulasi cannabinoid endogen, jadi penambahan dosis bisa dilakukan setiap 1 minggu. Tingkatan dosis yang bisa ditambahkan tak lebih dari 5 miligram dan batasan maksimum pemakaiannya tak lebih dari 40 miligram. Biasanya, efek obat sudah bisa terasa pada dosis tertinggi ini.
Baca juga: Mengatasi Insomnia dengan Pil Tidur, Amankah?
Namun, sebaiknya kamu bertanya dahulu pada dokter sebelum mulai menggunakan obat cannabidiol untuk mengatasi gangguan tidur. Tidak repot kok, sekarang kamu bisa bertanya lebih mudah menggunakan aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa kamu download di ponsel kamu, baik Android maupun iOS. Beli obat dan cek lab juga bisa lewat aplikasi Halodoc, kok.