Bekerja di Pabrik, Awas Asbestosis Serang Paru-Paru

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   25 Juni 2020
Bekerja di Pabrik, Awas Asbestosis Serang Paru-ParuBekerja di Pabrik, Awas Asbestosis Serang Paru-Paru

Halodoc, Jakarta - Saat seseorang bekerja di pabrik, selalu pastikan untuk mengikuti peraturan yang ada untuk mengurangi dampak buruk yang dapat terjadi. Beberapa penyakit dapat timbul disebabkan paparan dari bahan dasar yang digunakan saat memproduksi barang jadi pada pabrik tersebut. Salah satu gangguan yang dapat terjadi adalah asbestosis, yang disebabkan oleh kandungan asbes yang masuk ke tubuh.

Seseorang yang terpapar oleh mineral tersebut dapat mengalami banyak gangguan, salah satunya adalah kelainan pada paru-paru. Umumnya, beberapa pabrik-pabrik bahan bangunan, seperti semen dan keramik, menggunakan bahan dasar ini. Maka dari itu, jika kamu bekerja di seputaran bidang tersebut, cobalah untuk lebih berhati-hati terhadap asbestosis.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Asbestosis dan Silikosis

Penyebab dan Faktor Risiko dari Asbestosis

Asbestosis dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru dan juga mampu menimbulkan kerusakan pada jaringan parut. Saat gangguan tersebut terjadi, organ pernapasan tersebut dapat kehilangan kemampuannya untuk berfungsi semestinya. Seseorang dapat mengalami kesulitan bernapas hingga kanker paru-paru. Pada kasus yang jarang, mesothelioma yang parah juga dapat terjadi setelah terkena paparan bertahun-tahun.

Penyebab asbestosis hanya satu, yaitu terkena paparan dari asbes. Gangguan tersebut juga dapat menyebabkan peradangan jaringan di paru-paru. Peradangan terjadi saat tubuh merasakan terdapat zat asing yang masuk ke tubuh. Sehingga, tubuh melepaskan makrofag, sejenis sel darah putih, dan sel-sel kekebalan lainnya untuk merangsang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, jaringan parut yang terbentuk akibat dari peradangan dapat terjadi di sekitar kantung udara pada paru-paru. Kelainan tersebut mampu menyebabkan organ tersebut menyulitkan tubuh untuk menerima oksigen. Asbestosis juga dapat memengaruhi sel-sel fibroblas, yang dapat menghasilkan matriks ekstraseluler dan kolagen untuk menjaga integritas dari paru-paru.

Seseorang yang bekerja di pabrik yang berhubungan dengan konstruksi, kereta api, otomotif, dan pembuatan kapal berisiko lebih tinggi mengidap asbestosis. Beberapa pekerjaan lainnya yang juga berisiko adalah pembersih gipsum, petugas pemadam kebakaran, dan masih banyak lainnya. Selain itu, paparan asbes juga dapat berkembang menjadi asbestosis berdasarkan beberapa faktor berikut ini:

  • Jumlah dan konsentrasi asbes.
  • Ukuran, bentuk, dan susunan kimiawi asbes.
  • Lama waktu seseorang terpapar mineral tersebut.
  • Beberapa faktor kesehatan, seperti merokok atau riwayat penyakit paru-paru.
  • Faktor genetik atau mutasi pada DNA yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Selain itu, anggota keluarga lainnya juga dapat terserang asbestosis berkat paparan dari sisa-sisa kandungan yang masih melekat pada pakaian. Orang-orang yang tinggal berdekatan dengan tambang juga berisiko untuk terpapar serat asbes yang berterbangan di udara dan menyebabkan gangguan pada paru-paru. Maka dari itu, biasakan untuk menjaga diri dan orang di sekitar agar terhindar dari gangguan ini.

Lalu, apabila kamu masih mempunyai pertanyaan terkait gangguan asbestosis akibat paparan dari asbes, dokter dari Halodoc dapat memberikan jawabannya. Untuk berkomunikasi dengan dokter, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan!

Baca juga: Ini 5 Penyakit yang Menyerang Paru-Paru

Pengobatan untuk Mengatasi Asbestosis

Nyatanya, asbestosis sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Meski begitu, beberapa perawatan dapat membantu untuk mengendalikan atau mengurangi gejala yang timbul. Inhaler resep yang diberikan dokter dapat membantu untuk mengatasi rasa kesulitan napas karena gangguan pada paru-paru. Oksigen tambahan dari tabung juga dapat membantu untuk mengatasi kesulitan bernapas yang sudah parah.

Selain itu, perawatan dari asbestosis juga dapat dilakukan termasuk mencegah penyakit tersebut menjadi lebih parah. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah menghindari paparan asbes lebih lanjut dan berhenti untuk merokok. Jika kondisi yang timbul benar-benar parah, seseorang mungkin diharuskan untuk mendapat transplantasi paru-paru agar kembali sehat.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Sarkoidosis dan Asbestosis

Itulah pembahasan mengenai asbestosis yang merupakan risiko penyakit saat seseorang bekerja di pabrik. Kamu harus benar-benar menjaga paru-paru dari gangguan tersebut agar dapat terus berfungsi dengan normal. Selain itu, cobalah untuk melakukan pemeriksaan rutin pada paru-paru agar dapat mengetahui kondisi setiap tahunnya.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Asbestosis.
Healthline. Diakses pada 2020. Asbestosis.