Begini Siklus Menstruasi Menjelang Menopause
Halodoc, Jakarta - Menstruasi merupakan hal yang wajar dialami oleh wanita. Menstruasi akan dialami sejak remaja hingga dewasa nanti. Siklus menstruasi sendiri merupakan perubahan yang terjadi pada tubuh wanita, khususnya organ reproduksi. Ketika menstruasi terjadi, dinding rahim (endometrium) akan menebal dan luruh, karena tidak adanya pembuahan pada sel telur.
Baca juga: Waspada, Wanita Sudah Menopause Berisiko Terkena Osteoporosis
Siklus menstruasi pada setiap wanita akan berbeda-beda. Rata-rata akan terjadi setiap 28 hari. Nah, bagaimana dengan siklus menstruasi menjelang menopause? Apakah akan mengalami perubahan?
Begini Siklus Menstruasi Menjelang Menopause
Ketika menjelang menopause, wanita akan mengalami perubahan siklus menstruasi yang ditandai dengan banyak atau sedikitnya volume darah yang keluar. Selain itu, biasanya durasi menstruasi akan mengalami penurunan. Jika seseorang tidak sedang dalam masa kehamilan dan tidak mengalami menstruasi sesuai jadwal, ini bisa jadi pertanda jika masa menopause akan datang.
Jika kamu tidak mengalami menstruasi selama berbulan-bulan lamanya, segera buatlah janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc, ya. Kondisi tersebut bisa saja menjadi gejala munculnya kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti kanker serviks. Untuk memastikannya, segera lakukan pemeriksaan untuk mencegah terjadinya komplikasi berbahaya.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Wanita tentang Menopause
Tanda Lain saat Memasuki Masa Menopause
Menopause merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh semua wanita. Sebagian wanita akan melewati masa menopause tanpa disertai dengan gejala. Gejala yang muncul merupakan akibat dari berkurangnya hormon estrogen dan progesteron pada wanita. Selain siklus menstruasi yang berubah, berikut 5 tanda lain saat memasuki masa menopause:
- Nyeri saat Berhubungan Intim
Nyeri saat berhubungan intim terjadi karena berkurangnya produksi estrogen dan progesteron yang memengaruhi kelembapan dinding vagina. Gejala yang muncul dapat berupa rasa gatal atau panas pada mulut vagina. Keringnya vagina ini akan menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seksual.
-
Hot Flashes
Hot flashes merupakan kondisi saat seseorang mengalami sensasi panas pada bagian atas atau seluruh tubuh saat memasuki masa menopause. Ketika mengalami kondisi ini, wajah dan leher akan memerah dan berkeringat. Biasanya, kondisi ini dapat berlangsung selama 10 menit. Hot flash akan dialami oleh sebagian besar wanita ketika menginjak 1-2 tahun sebelum menstruasi terakhir. Jika gejala yang satu ini sangat mengganggu aktivitas, segera diskusikan dengan dokter, ya!
- Berkurangnya Gairah Berhubungan Intim
Penurunan gairah seksual terjadi karena adanya penurunan kadar estrogen yang dapat memperlambat reaksi orgasme, karena keringnya vagina. Segera diskusikan dengan dokter jika penurunan gairah seksual disebabkan oleh masalah lain, seperti rasa nyeri saat berhubungan intim.
- Perubahan Kulit dan Rambut
Perubahan pada kulit dan rambut terjadi karena adanya penurunan jaringan lemak yang membuat kulit menjadi kering dan tipis. Berkurangnya estrogen sendiri akan membuat rambut menjadi lebih rapuh dan kering.
- Perubahan Suasana Hati
Beberapa wanita yang memasuki masa menopause akan mengalami perubahan suasana hati, seperti cepat marah atau depresi. Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon dapat memengaruhi otak.
Baca juga: Sudah Menopause, Apakah Wanita Bisa Hamil?
Selain beberapa hal tersebut, wanita yang memasuki masa menopause akan mengalami kesulitan menahan keinginan untuk buang air kecil. Mereka biasanya akan memiliki keinginan untuk buang air kecil, walaupun kandung kemih belum penuh. Namun, jika buang air kecil disertai dengan perdarahan, ini merupakan gejala kondisi medis lain yang berbahaya. Segera diskusikan dengan dokter untuk menentukan penyebabnya, ya!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Menopause.
NHS. Diakses pada 2019. Menopause.