Beda Epidural Hematoma dan Subdural Hematoma

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Februari 2019
Beda Epidural Hematoma dan Subdural HematomaBeda Epidural Hematoma dan Subdural Hematoma

Halodoc, Jakarta - Epidural hematoma dan subdural hematoma merupakan kondisi perdarahan pada otak yang biasanya diakibatkan karena cedera atau kecelakaan. Nah, apa yang menjadi perbedaan antara epidural hematoma dan subdural hematoma? Yuk, baca penjelasan selengkapnya di sini!

Baca juga: 10 Jenis Hematoma, Kumpulan Darah Abnormal di Luar Pembuluh Darah

Terlihat Sama, Apa Beda Epidural Hematoma dan Subdural Hematoma?

Epidural hematoma, yaitu kondisi ketika darah masuk dan menumpuk pada ruang yang ada di antara tulang tengkorak dan lapisan yang menyelimuti otak. Lapisan yang menyelimuti otak ini disebut dengan dura. Masuknya darah ke ruang tersebut biasanya disebabkan oleh cedera kepala yang menimbulkan keretakan tulang tengkorak, robeknya lapisan dura atau pembuluh darah otak.

Sedangkan subdural hematoma merupakan kondisi ketika darah menumpuk di antara dua lapisan otak, yaitu lapisan arachnoid dan lapisan dura. Kondisi ini bisa saja menjadi akut secara tiba-tiba. Hematoma atau kumpulan darah yang sangat besar bisa menyebabkan tekanan tinggi di dalam tengkorak. Kondisi ini bisa mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak dan dapat membahayakan nyawa.

Perbedaan Gejala Epidural Hematoma dan Subdural Hematoma

Gejala pada epidural hematoma bisa dirasakan beberapa menit atau beberapa jam setelah kecelakaan terjadi. Gejala yang muncul biasanya akan berbeda-beda pada setiap orang. Gejala yang muncul meliputi sakit kepala, mual dan muntah, pusing, linglung, mengantuk, kejang, terasa lemas pada salah satu bagian tubuh, sesak napas, pupil salah satu mata membesar, serta mengidap gangguan penglihatan di salah satu mata.

Beberapa pengidap kondisi ini juga mengalami gejala yang berpola, seperti kehilangan kesadaran, lalu sadar, dan beberapa saat kemudian kesadarannya kembali hilang.

Sedangkan gejala subdural hematoma biasanya muncul beberapa minggu setelah cedera terjadi. Gejala yang muncul biasanya meliputi pusing, sakit kepala parah, mual dan muntah, bicara yang melantur, amnesia, mati rasa, kehilangan kesadaran atau koma, perubahan perilaku, mengantuk, serta kebingungan dan linglung. Dalam banyak kasus, gejala yang muncul bisa serupa dengan gejala tumor, stroke, demensia, atau masalah lain pada otak.

Baca juga: Mirip Memar Kemerahan, Kenali 10 Jenis Hematoma Ini

Ini Kondisi yang Bisa Menyebabkan Epidural Hematoma dan Subdural Hematoma

Epidural hematoma disebabkan oleh masuknya dan menumpuknya darah ke ruang yang ada di antara tulang tengkorak dan lapisan yang menyelimuti otak yang disebut dengan dura. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh keretakan tulang tengkorak, robeknya lapisan dura atau pembuluh darah otak.

Sedangkan subdural hematoma disebabkan oleh cedera kepala yang serius dan perdarahan memenuhi area otak dengan cepat dan menekan jaringan otak, sehingga menyebabkan subdural hematoma akut. Jika kondisi ini tidak segera disadari dan ditangani, selama beberapa hari hingga beberapa minggu, kondisi ini bisa menjadi kronis dan bisa membahayakan nyawa.

Faktor Pemicu Terjadinya Epidural Hematoma dan Subdural Hematoma

Kedua kondisi di atas bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti pernah mengalami cedera kepala berulang kali, lanjut usia, memiliki gangguan berjalan, mengonsumsi alkohol jangka panjang, dan tidak menggunakan alat pelindung kepala ketika menjalani aktivitas berisiko tinggi seperti olahraga atau berkendara.

Baca juga: 3 Cara Pengobatan Epidural Hematoma

Jika kamu atau orang terdekat kamu punya masalah dengan kesehatan, jangan menduga-duga, ya! Lebih baik kamu diskusikan langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!