Bayi Mengidap Atresia ani, Ibu Harus Apa?
Halodoc, Jakarta - Atresia ani, atau yang juga dikenal dengan sebutan anus imperforata, adalah kondisi cacat lahir yang terjadi saat usia kehamilan mencapai 5 hingga 7 minggu. Cacat yang disebabkan oleh atresia ani adalah tidak sempurnanya perkembangan bentuk rektum (bagian akhir usus besar) sampai lubang anus. Atresia ani merupakan suatu kondisi yang cukup langka, tetapi cukup serius dan memerlukan prosedur operasi sesegera mungkin.
Ada beberapa bentuk atresia ani yang dapat terjadi pada bayi baru lahir, yaitu:
-
Lubang anus yang menyempit atau sama sekali tertutup.
-
Terbentuknya fistula atau saluran yang menghubungkan rektum dengan kandung kemih, uretra, pangkal Mr. P, atau Miss V.
-
Rektum yang tidak terhubung dengan usus besar.
Baca juga: Lahir Tanpa Lubang Anus, Waspadai Kelainan Atresia Ani
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab dari atresia ani. Pada kondisi normal, lubang anus, saluran kemih, dan kelamin janin terbentuk pada usia kehamilan tujuh hingga delapan minggu melalui proses pembelahan dan pemisahan dinding-dinding pencernaan janin. Gangguan pada masa perkembangan janin inilah yang akan menyebabkan atresia ani.
Deteksi Dini Sangat Diperlukan
Atresia ani umumnya baru dapat dideteksi pada pemeriksaan fisik yang dilakukan ketika bayi lahir. Dokter biasanya akan memeriksa seluruh bagian tubuh bayi baru lahir, dari kepala hingga kaki. Bila ditemukan atresia ani, dokter akan memastikan apakah ada jenis kelainan lain yang juga dialami oleh bayi.
Untuk mengetahui kelainan lainnya yang terkait dengan atresia ani, dokter akan melakukan tes lanjutan, seperti:
-
Foto Rontgen, untuk mendeteksi jika terdapat kelainan tulang.
-
USG tulang belakang.
-
MRI, untuk memeriksa kondisi kerongkongan, tenggorokan, dan organ-organ yang terkait.
-
Ekokardiografi, untuk memeriksa kondisi jantung.
Penanganan Medis yang Dapat Dilakukan
Bayi yang terlahir dengan atresia ani akan diberi asupan melalui infus. Jika ada fistula yang terbentuk pada saluran kemih, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Kemudian, agar saluran pencernaan berjalan dengan normal, atresia ani harus dikoreksi dengan tindakan operasi. Namun, penentuan saat yang tepat untuk melakukan operasi dapat berbeda pada setiap bayi, tergantung jenis dan kerumitan bentuk atresia ani yang terjadi, serta kondisi kesehatan bayi sendiri. Mengingat sebagian bayi yang mengidap atresia ani juga memiliki kelainan kongenital lainnya.
Baca juga: 2 Prosedur Medis pada Bayi dengan Atresia Ani
Keadaan yang mengancam nyawa akan ditangani terlebih dahulu. Bila tindakan operasi perbaikan belum dapat dilakukan, dokter akan membuat kolostomi, yaitu pembuatan lubang (stoma) di dinding perut sebagai saluran pembuangan sementara. Lubang ini akan disambungkan dengan usus, dan kotoran yang keluar dari stoma akan ditampung dalam sebuah kantung yang dinamakan colostomy bag.
Jenis operasi perbaikan yang dilakukan tergantung dari jenis atresia ani. Sebagai contoh, dokter akan melakukan tindakan yang dinamakan perineal anoplasty, yaitu menutup fistula yang terhubung dengan saluran kemih atau vagina, dan akan membuat lubang anus di posisi yang seharusnya. Keberhasilan tindakan operasi dalam memperbaiki atresia ani dapat dikatakan baik, walaupun terkadang tidak hanya membutuhkan satu kali tindakan operasi.
Baca juga: Cegah Atresia Ani dengan 4 Cara Ini
Hal yang Harus Ibu Lakukan untuk Mencegah Atresia Ani
Beberapa kelainan bawaan memang tidak dapat dicegah. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya atresia ani pada bayi. Berikut di antaranya:
-
Hindari merokok dan kontak dengan asap rokok.
-
Hindari konsumsi alkohol.
-
Hindari konsumsi obat terlarang.
-
Konsumsi makanan yang bergizi dan vitamin.
-
Olahraga dan istirahat yang cukup.
-
Bagi ibu hamil, lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
-
Konsumsi suplemen yang mengandung asam folat.
Itulah sedikit penjelasan tentang atresia ani dan hal-hal yang dapat dilakukan oleh ibu untuk mencegahnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan