Batuk Dahak Bercampur Darah, Berbahayakah?
“Batuk berdahak dapat menjadi indikasi akan gangguan kesehatan yang fatal. Misalnya seperti bronkitis, tuberkulosis, embolisme paru, pneumonia hingga kanker paru-paru. Maka dari itu, segeralah memeriksakan diri bila mengalami batuk berdahak yang disertai bercak darah. Sebab, beberapa penyakit yang menjadi pemicunya perlu segera ditangani guna menghindari risiko komplikasi serius.”
Halodoc, Jakarta – Batuk berdahak merupakan penyakit umum yang dialami oleh orang banyak. Jenis batuk ini bisa terjadi karena paru-paru menghasilkan dahak secara berlebihan akibat infeksi. Perlu diketahui bahwa batuk merupakan cara tubuh untuk membersihkan saluran napas dari dahak agar bisa bernapas dengan lebih baik. Namun, bagaimana kalau dahak yang keluar saat batuk terdapat bercak darah?
Bagi anak muda, kondisi batuk seperti ini mungkin saja bukan gejala penyakit yang serius dan bisa segera sembuh. Meski begitu, batuk berdarah dapat menjadi indikator berbahaya bagi para perokok atau lansia. Sebab, kondisi ini bisa saja menjadi gejala dari penyakit serius yang mengancam jiwa. Lantas, apa saja pemicu dari batuk berdahak bercampur darah? Yuk simak penjelasannya di sini!
Pemicu Batuk Berdahak Bercampur Darah
Batuk berdarah atau hemoptisis umumnya disebabkan batuk parah yang terjadi dalam waktu lama. Batuk berdahak disertai darah tidak boleh disepelekan. Pasalnya, beberapa penyakit serius juga dapat memicu terjadinya batuk berdahak disertai darah, berikut di antaranya:
1. Bronkitis
Bronkitis merupakan gangguan saluran pernapasan yang terjadi dalam waktu yang lama, sehingga menyebabkan penumpukan dahak. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab bronkitis, antara lain infeksi bakteri, pernah mengidap infeksi paru-paru sebelumnya, ataupun karena menghirup polusi.
Nah, salah satu gejala bronkitis adalah batuk yang disertai darah segar. Bercak darah yang keluar bersama dahak yang berasal dari pecahnya pembuluh darah di sekitar bronkus (cabang batang tenggorokan) akibat peradangan. Selain batuk berdarah, gejala bronkitis lainnya adalah:
- Batuk berdahak yang cukup lama
- Sesak napas
- Adanya riwayat terkena polusi dalam jangka waktu yang lama, seperti asap rokok, debu, asap pabrik, dan lain-lain.
- Pada bronkitis akut, gejala demam juga dapat muncul.
2. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) atau yang dikenal juga dengan singkatan TBC termasuk infeksi paru-paru yang cukup serius. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis dan sangat menular. Cara penularannya adalah melalui titik-titik air liur yang keluar saat pengidap TB yang aktif batuk, kemudian terhirup oleh orang sehat yang belum memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
TBC yang tidak segera diobati dengan baik bisa menyebabkan komplikasi berupa penurunan fungsi paru-paru yang ditandai dengan batuk yang mengeluarkan dahak berdarah. Selain itu, gejala TBC juga meliputi:
- Batuk disertai dahak yang berwarna atau mengandung nanah selama lebih dari tiga minggu.
- Demam.
- Berkeringat di malam hari.
- Sesak napas.
- Badan terasa lemah.
- Berat badan menurun drastis akibat nafsu makan yang menurun.
3. Embolisme Paru
Embolisme paru terjadi ketika ada gumpalan darah yang membeku dan kemudian menyumbat salah satu pembuluh darah dalam paru. Akibatnya, pengidap embolisme paru akan mengalami sesak napas dan nyeri dada mendadak. Selain itu, gumpalan darah beku yang menyumbat pembuluh darah paru juga bisa menyebabkan pengidapnya mengeluarkan darah saat batuk.
Gejala-gejala embolisme paru lainnya adalah:
- Tiba-tiba mengalami sesak napas.
- Sakit dada yang terasa semakin parah saat kamu mencoba menarik napas dalam-dalam, batuk, makan, ataupun membungkuk.
- Demam.
- Keringat berlebih.
- Nyeri kaki atau betis membengkak.
- Jantung berdebar cepat dan tidak teratur.
- Sakit kepala.
4. Pneumonia
Lebih dikenal juga dengan istilah paru-paru basah, pneumonia merupakan infeksi yang memicu peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Kantong-kantong udara ini kemudian akan membengkak dan dipenuhi cairan. Umumnya, pneumonia ditandai dengan gejala batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, ataupun disertai darah. Namun selain itu, gejala pneumonia lainnya yang biasanya muncul adalah demam, berkeringat dan menggigil, napas pendek atau terengah-engah, mual atau muntah, dan diare.
5. Kanker Paru-Paru
Batuk berdarah juga bisa menjadi indikasi kanker paru-paru. Sama seperti penyakit kanker lainnya, sebenarnya gejala kanker paru pada stadium awal tidak terlalu kentara. Namun, gejala baru akan terasa saat kanker sudah menyebar atau menginjak stadium lanjut.
Selain batuk berdarah, gejala kanker paru lainnya yang mungkin dialami pengidap antara lain:
- Batuk yang tidak kunjung membaik
- Sesak napas
- Sakit dada
- Suara serak
- Tulang terasa sakit
- Sakit kepala
Nah, itulah penjelasan mengenai batuk berdahak yang bercampur darah. Batuk berdahak disertai darah tidak dapat disepelekan, karena dapat menjadi gejala dari penyakit serius yang mengancam jiwa. Salah satunya adalah penyakit paru-paru basah atau pneumonia yang membutuhkan penanganan sedari dini. Maka dari itu, batuk berdahak yang disertai darah tidak boleh disepelekan.
Bila kamu mengalami batuk berdarah yang tak kunjung membaik, segeralah menghubungi dokter untuk menceritakan keluhanmu dan meminta saran medis yang tepat. Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter spesialis paru. Melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang!
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. What causes blood in sputum?
WebMD. Diakses pada 2021. Hemoptysis (Coughing Up Blood)
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan