Batu Kandung Kemih Vs Batu Ginjal, Lebih Bahaya Mana?
Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar tentang penyakit batu ginjal dan batu kandung kemih? Kedua jenis “batu” tersebut sama-sama bisa menyumbat saluran urine di dalam tubuh. Kamu pasti bertanya-tanya mengapa bisa terdapat batu di dalam tubuh? Nyatanya, batu kandung kemih terbentuk dari endapan mineral, sedangkan batu ginjal terbentuk dari limbah darah yang berubah menjadi kristal dan semakin keras seiring waktu, sehingga menyerupai batu. Jadi, yang mana yang lebih berbahaya, batu kandung kemih atau batu ginjal? Simak penjelasannya di sini.
Kenali Perbedaan Penyebab Batu Kandung Kemih dan Batu Ginjal
Batu kandung kemih atau bladder calculi terbentuk dari endapan mineral yang ada di dalam kandung kemih. Batu ini bisa muncul dalam berbagai ukuran. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang berisiko mengalami batu kandung kemih, yaitu:
-
Gangguan pada Saraf (neurogenic bladder). Stroke, cedera tulang belakang, dan diabetes adalah beberapa penyakit yang bisa merusak saraf yang mengendalikan kandung kemih. Kerusakan saraf tersebut bisa menyebabkan urine jadi mengendap dan akhirnya terbentuk batu kandung kemih.
-
Terhambatnya saluran keluar kemih. Kondisi apa pun yang menghambat aliran urine ke uretra akan menyebabkan urine mengendap dan berujung pada terbentuknya batu dalam kandung kemih.
Baca juga: Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Batu Kandung Kemih
Sedangkan penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis, merupakan terbentuknya materi keras yang menyerupai batu yang berasal dari mineral dan garam di dalam ginjal. Jadi, limbah yang terkandung dalam darah bisa membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Seiring waktu, materi tersebut akan mengeras dan menjadi seperti batu.
Penyebab munculnya endapan batu di dalam ginjal bisa karena makanan atau adanya masalah kesehatan lain. Ada empat jenis batu ginjal, antara lain batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin. Batu ginjal bisa terbentuk di sepanjang saluran urine, dari ginjal, ureter (saluran kemih tempat urine mengalir dari ginjal menuju kandung kemih), kandung kemih, sampai uretra (saluran kemih yang membawa urine ke luar tubuh).
Bahaya Batu Kandung Kemih dan Batu Ginjal
Batu kandung kemih bisa menyumbat saluran urine. Bila saluran urine tersumbat, maka akan menyebabkan pengidap merasa nyeri setiap kali berkemih, sulit berkemih, ataupun tidak bisa berkemih sama sekali. Batu kandung kemih yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut:
-
Disfungsi Kandung Kemih Kronis
Batu kandung kemih bisa menimbulkan rasa nyeri, buang air kecil terlalu sering, bahkan menyumbat saluran urine.
-
Infeksi Saluran Kemih
Batu kandung kemih juga bisa memicu munculnya infeksi bakteri di saluran kemih pengidap.
Baca juga: Penyebab Infeksi Saluran Kemih yang Perlu Kamu Tahu dan Waspadai
Sedangkan batu ginjal, bisa berpindah-pindah dan tidak selalu menetap dalam ginjal. Perpindahan batu ginjal apalagi yang berukuran besar akan sulit menuju ureter yang kecil dan halus hingga kandung kemih. Akibatnya, saluran kemih pengidap bisa mengalami iritasi. Enggak hanya iritasi, batu ginjal berukuran besar yang menghambat aliran urine juga bisa memicu terjadinya infeksi dan kerusakan ginjal permanen. Di sisi lain, pengobatan untuk batu ginjal besar pun juga bisa menyebabkan komplikasi, antara lain:
-
Perdarahan
-
Cedera pada ureter
-
Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh melalui darah atau bakteremia.
Baca juga: Ketahui 4 Cara Sederhana Cegah Batu Ginjal
Jadi, baik batu kandung kemih dan batu ginjal sama-sama bisa menimbulkan bahaya yang serius bila tidak segera ditangani dengan tepat. Karena itu, segera periksakan diri ke dokter bila kamu mengalami gejala batu kandung kemih atau gejala batu ginjal agar bisa segera ditangani. Bila kamu mengalami masalah dalam berkemih, jangan malu untuk membicarakannya dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Hubungi dokter untuk minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.