Bahaya Kekurangan Vitamin C saat Hamil
Halodoc, Jakarta – Kekurangan vitamin C pada ibu hamil bisa mengakibatkan komplikasi kesehatan yang serius di otak janin. Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Copenhagen yang dipublikasikan di Plus One, menyebutkan 10–20 persen ibu hamil tidak mendapat asupan vitamin C yang memadai.
Kondisi ini dapat menghambat perkembangan hipokampus bayi sehingga mencegah otak dari perkembangan yang optimal. Kebutuhan vitamin C untuk ibu hamil memang sangat penting karena ketika kerusakan otak janin sudah terjadi tidak mungkin untuk mengembalikannya menjadi normal seperti semula. Bahkan, ketika vitamin C diberikan kepada bayi setelah lahir. Tidak akan ada perubahan yang terjadi.
Kekurangan vitamin C pada masa kehamilan mempengaruhi perkembangan otak janin sejak trimester kedua dan ketiga. Karenanya menjaga asupan vitamin C selama masa kehamilan sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan, baik kepada ibu hamil dan janin dalam kandungan. Sejatinya vitamin C untuk ibu hamil bisa berasal dari diet sehat dan seimbang serta vitamin prenatal.
Rekomendasi vitamin prenatal bervariasi tergantung dengan kebutuhan ibu hamil. American Pregnancy Association merekomendasikan batasan 80–85 miligram setiap hari. Sedangkan Medline Plus National Institutes of Health, menyarankan ibu hamil mengonsumsi 120 miligram setiap hari.
Namun, sebaik-baiknya suplemen kebutuhan asupan vitamin C yang disarankan berasal dari makanan yang natural. Terlalu banyak mengonsumsi vitamin C selama kehamilan juga dapat mengembangkan intoleransi ataupun resistensi terhadap vitamin C pada bayi. Makanya, perlu untuk menjaga asupan agar tetap sesuai dengan kebutuhan.
Penting untuk Ibu Hamil
Sifat antioksidan dalam vitamin C dapat melawan infeksi dan melindungi tubuh ibu hamil dan memberikan perlindungan, perbaikan jaringan, penyembuhan luka, pertumbuhan dan perbaikan tulang, serta membantu ibu hamil untuk memiliki kulit yang sehat.
Vitamin C juga membantu tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan. Zat besi menjaga kadar hemoglobin tetap normal dan melindungi diri dari anemia. Mengonsumsi makanan yang kaya zat besi bersama segelas jus jeruk dapat membantu penyerapan mineral yang lebih baik.
Vitamin C juga membantu mencegah pendarahan gusi sehingga mengurangi perdarahan subkutan, menghilangkan zat beracun, penumpukan kolesterol, dan menangani varises. Asam askorbat pada vitamin C juga membantu perkembangan janin yang tepat dalam pembentukan jaringan otak bayi, memperkuat pembuluh darah plasenta sehingga memberikan lebih banyak oksigen ke janin, serta menurunkan risiko abruptio plasenta.
Vitamin C juga merupakan kandungan yang baik untuk sembelit dan berguna untuk pembuangan BAB lebih mudah. Tidak hanya itu saja, mengonsumsi vitamin C yang sesuai dengan kebutuhan juga dapat bermanfaat untuk kuku serta rambut dari ibu ke janin.
Sumber Vitamin C
Sumber utama vitamin C bisa diperoleh dari buah jeruk, lemon, jeruk keprok, apel, aprikot, kesemek, persik, buah beri, anggur, dan lain-lain. Untuk jenis sayuran bisa diperoleh dari tomat, bit, kentang segar, kubis, dan peterseli. Daging-dagingan dan ikan juga memiliki jumlah asam askorbat yang juga dapat memenuhi kebutuhan vitamin C ibu hamil.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai bahaya kekurangan vitamin C serta tips seputar memenuhi kebutuhan vitamin C selama masa kehamilan, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Kamu juga bisa menanyakan informasi seputar kesehatan lainnya di sini. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
- Mengenal Kandungan Suplemen untuk Ibu Hamil yang Paling Tepat
- Manfaat dan Risiko Makan Mangga saat Hamil
- 4 Asupan Penting untuk Ibu Hamil yang Vegetarian