Bahaya Kabut Asap Bisa Sebabkan Bronkitis
Halodoc, Jakarta - Bahaya terbesar dari kabut asap adalah partikel halus yang tersuspensi di udara dan dapat dengan mudah terhirup hidup, lalu masuk ke paru-paru. Paparannya yang berkepanjangan bisa memicu terjadinya berbagai masalah kesehatan, terutama pada organ paru-paru, seperti mengi, batuk, sesak napas, kelelahan, hingga tubuh lemas.
Jika dibiarkan, paparan ini bisa berujung pada bronkitis dan peningkatan risiko terjadinya kanker paru, bahkan bisa berujung pada kematian. Selain itu, bronkitis yang terjadi akibat paparan kabut asap berkepanjangan lebih berbahaya dibandingkan dengan bronkitis yang terjadi pada orang-orang perokok.
Kabut Asap dan Bronkitis
Umumnya, gejala bronkitis tidak jauh berbeda dengan asma. Kamu akan mengalami mengi, batuk, dada tidak nyaman, hingga sesak napas. Apabila gejala terbilang ringan, kamu cukup menghindari area dengan paparan tinggi kabut asap, tetapi jika gejalanya berat, kamu wajib melakukan pengecekan ke rumah sakit.
Baca juga: Benarkah Tidur di Lantai Terus-Menerus Picu Bronkitis?
Tidak perlu menunggu lama, kini membuat janji untuk berobat di rumah sakit sudah lebih mudah dengan adanya aplikasi Halodoc. Pun, kapan dan di mana saja kamu ingin tanya jawab dengan dokter spesialis paru tentang bahaya kabut asap untuk pernapasan, kamu bisa langsung pilih dokter di aplikasi Halodoc.
Kamu perlu tahu, partikel halus termasuk benda asing bagi tubuh. Menghirup kabut asap atau asap rokok bisa mengakibatkan terjadinya iritasi pada lapisan sensitif di dalam hidung dan tenggorokan. Gejala akan menjadi lebih serius ketika iritasi menyerang lebih dari sekadar hidung dan tenggorokan, terutama pada saluran pernapasan bagian bawah seperti trakea dan bronkus.
Baca juga: Alasan Vaksin Flu Bisa Mencegah Bronkitis
Lalu, berapa lama orang yang berada dalam kondisi sehat bisa bertahan dari paparan kabut asap tanpa adanya masalah kesehatan? Setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda meski sama-sama dinyatakan sehat. Jadi, belum bisa dipastikan berapa lama tubuh yang sehat bisa bertahan dari paparan kabut asap.
Bahaya Kabut Asap untuk Kesehatan
Ternyata, selain bronkitis, kabut asap juga bisa mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan, seperti:
- Asma. Kabut asap memang menjadi momok bagi pengidap asma, karena bisa membuat kondisi menjadi lebih buruk. Pasalnya, partikel yang terdapat dalam asap hasil pembakaran bersifat sangat iritatif terhadap saluran pernapasan.
- Sesak napas akut. Pada orang dengan kondisi PPOK yang berat, paparan kabut asap bisa mengakibatkan sesak napas akut. Bahkan, ini bisa dengan mudah terjadi meski sedang melakukan aktivitas yang terbilang ringan, misalnya berjalan kaki.
- Konjungtivitis. Selain menyerang saluran pernapasan, kabut asap juga bisa menyebabkan munculnya masalah kesehatan pada mata, yaitu terjadinya konjungtivitis atau peradangan pada bagian selaput lendir di mata. Gejalanya adalah mata yang berair, memerah, dan terasa perih.
Baca juga: Bronkitis vs Radang Paru, Mana yang Lebih Berbahaya?
Sederhananya, ketika tingkatan kabut asap telah berada pada level yang membahayakan, maka sebaiknya kamu menghindari melakukan aktivitas di luar rumah. Jika pun harus keluar rumah, pastikan kamu selalu mengenakan masker dan kacamata jika memang diperlukan. Masker bisa mengurangi dampak negatif paparan kabut asap ke tubuhmu, sementara itu kacamata bisa membantu melindungi mata dari iritasi.
Perhatikan pula kondisi di dalam rumah. Kamu tidak disarankan untuk membuka pintu dan jendela, supaya kabut asap tidak turut masuk ke dalam rumah. Memang, membuka jendela disarankan agar sinar matahari bisa masuk, tetapi jika kondisi udara sedang dipenuhi kabut asap, sebaiknya kamu tidak melakukannya.