Bahaya Ikan yang Keracunan Merkuri Jika Dikonsumsi
Halodoc, Jakarta - Ikan merupakan salah satu menu sehat yang sering dianjurkan para ahli gizi untuk dikonsumsi setiap hari. Manfaat mengonsumsi ikan sangat luar biasa, karena ikan diduga menjadi rahasia kesehatan, kecerdasan, hingga rahasia panjang umur orang Jepang. Namun, bukan berarti kita bisa seenaknya makan ikan, penting juga untuk memerhatikan kebersihannya. Terlebih ikan yang ditangkap dari laut yang sudah tercemar bahaya merkuri hasil kegiatan tambang yang dilakukan manusia. Jika tidak memerhatikan kebersihan ikan yang dikonsumsi, bukannya manfaat yang didapatkan namun malah bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Baca juga: Ini 4 Manfaat Ikan yang Didapat Jika Mengonsumsinya
Lantas, Jenis Ikan Apa Saja yang Diduga Tercemar Bahaya Merkuri?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa merkuri adalah salah satu bahan kimia paling berbahaya untuk kesehatan. Merkuri bisa ditemukan di tanah, air, dan udara. Ikan di laut terkontaminasi oleh merkuri bila perairan yang menjadi tempat tinggalnya tercemar oleh merkuri yang terbawa melalui udara. Kandungan yang umumnya terdapat pada jenis ikan yang bermerkuri adalah metilmerkuri (methylmercury). Akibat zat kimia ini, maka ikan menjadi beracun bila dikonsumsi. Nah, beberapa jenis ikan berpotensi mengandung methylmercury yang tinggi dan patut kamu waspadai adalah:
- Usia ikan yang sudah cukup lama;
- Jenis ikan predator yang berada di puncak rantai makanan;
- Ikan yang sering mengonsumsi hewan laut lainnya yang sudah tercemar merkuri.
Contoh jenis ikan laut yang mengandung kadar merkuri yang tinggi, antara lain ikan hiu, ikan makarel, ikan tilefish, dan ikan swordfish. Ikan-ikan jenis predator tersebut umumnya memiliki usia yang sudah cukup lama. Tidak hanya itu, beberapa jenis ikan lain yang perlu diwaspadai adalah ikan tenggiri, ikan tuna, ikan todak, dan ikan marlin.
Baca juga: Ibu Hamil Ngidam Sushi, Bolehkah?
Apa Saja Gejala yang Terjadi Saat Seseorang Terkontaminasi Merkuri?
Bahaya merkuri bisa dihindari dengan mengurangi konsumsi jenis ikan yang sebelumnya disebutkan. Paparan merkuri dengan kadar yang tinggi bisa membahayakan sistem kekebalan tubuh, otak, paru-paru, jantung, dan ginjal. Sementara pada janin, bayi, dan anak-anak, paparan logam merkuri merusak sistem saraf dan mengganggu fungsi otak, sehingga bisa menurunkan kemampuan mereka dalam belajar dan berpikir. Cacat lahir dan kematian adalah risiko lain akibat paparan merkuri, yang rentan dialami janin.
Apabila seseorang telah terkontaminasi merkuri dari ikan, maka ia mengalami gejala lainnya, seperti:
- Otot terasa lemas;
- Koordinasi anggota tubuh menurun;
- Sistem indera perasa terganggu;
- Gangguan pada penglihatan perifer;
- Kesulitan berjalan, mendengar, dan berbicara.
Tingkat keparahan gejala tergantung dari banyak faktor, seperti dosis merkuri, bentuk merkuri yang dikonsumsi, usia, dan kondisi kesehatan seseorang. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika gejala di atas kamu alami. Lebih mudah buat janji dengan dokter untuk mengunjungi rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Tanpa perlu antre, kamu bisa langsung mendapatkan tindakan medis terkait kondisi kesehatan yang dialami.
Baca juga: Tips Aman Jika Ingin Mengonsumsi Makanan Mentah
Bagaimana Cara Mencegah Konsumsi Ikan yang Terkontaminasi Merkuri?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari bahaya merkuri pada ikan, yaitu:
- Hindari atau membatasi konsumsi ikan yang berpotensi mengandung merkuri dalam kadar tinggi. Orang-orang seperti wanita yang sedang merencanakan kehamilan, ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi dan anak-anak, disarankan untuk sama sekali tidak mengonsumsinya.
- Kamu bisa memilih ikan atau makanan laut lain dengan kandungan merkuri yang lebih rendah, seperti ikan lele, udang, salmon, teri, dan kakap.
- Jangan mengonsumsi ikan mentah, terutama untuk ibu hamil.
Selain itu, pastikan kamu untuk mengolah ikan dengan benar sehingga dapat meminimalkan risiko terpapar merkuri.