Jangan Sepelekan Bahaya Hipertiroidisme yang Perlu Diketahui
“Kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi dalam tubuh akan membuat proses metabolisme dalam tubuh meningkat. Kondisi tersebut yang akhirnya memicu munculnya sejumlah gejala. Jika sudah begitu, langkah penanganan perlu segera dilakukan, agar bahaya hipertiroidisme dapat dicegah dengan langkah yang tepat.”
Halodoc, Jakarta - Penyakit hipertiroidisme adalah gangguan yang terjadi saat kadar hormon tiroksin dalam tubuh terlalu tinggi. Hormon tiroksin yang diproduksi oleh kelenjar tiroid ini memiliki peran penting dalam proses metabolisme tubuh. Jika kadarnya berlebihan, maka proses metabolisme pun akan terganggu. Lantas, apa saja bahaya hipertiroidisme?
Baca juga: Ketahui 10 Gejala Hipertiroid pada Ibu Hamil
Bahaya Hipertiroidisme Jika Gejala Dibiarkan Begitu Saja
Hingga saat ini, hipertiroidisme tidak bisa disembuhkan. Gangguan kelenjar tiroid ini akan dialami di sepanjang hidup. Langkah pengobatannya pun hanya dilakukan untuk menjaga kualitas hidup pengidap. Jika sejumlah gejala yang muncul dibiarkan begitu saja, berikut bahaya hipertiroidisme yang bisa saja dialami:
1. Gangguan pada Mata
Kondisi ini ditandai dengan mata terasa kering dan berpasir, penurunan sensitivitas terhadap cahaya, mata berair, penglihatan kabur atau ganda, mata merah. kelopak mata merah atau bengkak, serta mata melotot.
2. Kelenjar Tiroid Menjadi Kurang Aktif
Kondisi ini ditandai dengan berkurangnya kepekaan terhadap dingin, kelelahan, kenaikan berat badan, sembelit, serta depresi.
3. Masalah kehamilan
Kondisi ini ditandai dengan preeklamsia, keguguran, persalinan prematur sebelum minggu ke-37 kehamilan, serta bayi lahir dengan berat badan rendah. Oleh karena itu, jika kamu mengalami gejalanya, diskusikan dengan dokter ketika sedang merencanakan kehamilan.
4. Krisis Tiroid
Dalam kasus yang jarang terjadi, kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan kondisi serius yang mengancam nyawa. Nah, kondisi ini disebut dengan krisis tiroid. Gejalanya meliputi peningkatan detak jantung, suhu badan tinggi, diare, menguningnya kulit dan mata (jaundice), kebingungan parah, serta hilang kesadaran.
Seperti pada ulasan sebelumnya, penyakit ini belum bisa diatasi. Langkah pengobatan dilakukan untuk menjaga kualitas hidup pengidap dengan cara mengatasi gejala yang muncul dan menurunkan kadar hormon tiroid dalam tubuh.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Asupan Makan untuk Membantu Pengobatan Hipertiroidisme
Waspadai Gejala yang Muncul
Penyakit hipertiroidisme dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, kondisi ini lebih sering menyerang wanita yang telah memasuki usia 40 tahun. Tiroid merupakan kelenjar yang mengendalikan metabolisme tubuh dan fungsi normal tubuh. Dengan bekerjanya kelenjar tiroid tubuh lebih mudah untuk mengubah sumber makanan menjadi energi, mengatur suhu tubuh serta memengaruhi denyut jantung.
Gejala yang timbul pada tiap pengidap hipertiroidisme berbeda-beda, tergantung keparahan penyakit serta kondisi masing-masing pengidapnya. Gejala yang muncul meliputi:
- Peningkatan nafsu makan;
- Gugup;
- Gelisah;
- Penurunan konsentrasi;
- Tubuh terasa lemah;
- Detak jantung tak teratur;
- Kesulitan tidur;
- Gatal-gatal;
- Rambut rontok;
- Mual dan muntah;
- Pusing;
- Hilang kesadaran;
- Napas tidak teratur.
Baca juga: 5 Jenis Olahraga yang Aman untuk Pengidap Hipertiroidisme
Ketika ditemukan sejumlah gejala yang telah disebutkan, kamu disarankan untuk menemui dokter di rumah sakit terdekat. Deskripsikan dengan baik perubahan yang dirasakan, karena gejala yang muncul bisa saja mirip dengan gangguan kesehatan lain. Jika kamu adalah pengidap kondisi ini, sebaiknya rutin melakukan perawatan agar kesehatan dapat terpantau dengan baik.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Hyperthyroidism (overactive thyroid).
Medline Plus. Diakses pada 2021. Hyperthyroidism.
NHS UK. Diakses pada 2021. Overactive thyroid (hyperthyroidism).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan