Bahaya dari Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Halodoc, Jakarta – Sampai saat ini, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP) masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Gaya hidup sering menjadi pemicu utama timbulnya PJP. Merokok, konsumsi makanan berlemak, malas berolahraga, stres adalah faktor pemicu PJP yang sulit dipisahkan dalam dari gaya hidup sebagian besar orang.
Fakta lain menyebutkan, gaya hidup tersebut sebagian besar dilakukan oleh masyarakat di negara-negara dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah. Untuk meningkatkan kewaspadaan, berikut bahaya penyakit jantung dan pembuluh darah yang perlu diketahui.
Baca Juga: Mau Pembuluh Darah Selalu Sehat? Konsumsi 3 Makanan Ini
Bahaya Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Penyakit pembuluh darah adalah kondisi yang mempengaruhi arteri atau vena. Penyakit pembuluh darah muncul ketika pembuluh darah melemah, terhalang atau rusak. Organ-organ dan struktur tubuh lainnya mungkin rusak oleh penyakit pembuluh darah sebagai akibat dari berkurangnya aliran darah. Penyakit pembuluh darah sering berkaitan dengan penyakit jantung.
Hampir semua jenis penyakit jantung pasti disebabkan oleh penyakit pembuluh darah. Berikut ini contoh penyakit yang disebabkan oleh PJP:
- Penyakit jantung koroner. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah tersumbat oleh timbunan lemak.
- Penyakit serebrovaskuler (stroke). Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang menuju ke otak terhambat.
- Penyakit arteri perifer. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah yang berasal dari jantung mengalami penyempitan, sehingga aliran darah ke tungkai tersumbat.
- Penyakit jantung rematik. Jantung rematik disebabkan oleh bakteri Streptococcus yang menimbulkan demam rematik, sehingga merusak otot dan katup jantung.
Itulah contoh penyakit yang disebabkan karena adanya masalah pembuluh darah, sehingga menimbulkan sejumlah masalah pada jantung. Hampir seluruh PJP mengancam jiwa pengidapnya jika tidak ditangani segera.
Baca Juga: Benarkah Penyakit Jantung Koroner Tidak Dapat Disembuhkan?
Kalau kamu ingin memeriksakan kondisi jantung ke dokter, jangan lupa untuk bikin janji terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Kunci utama dalam mencegah PJP adalah mengubah gaya hidup yang mencakup meningkatkan kesejahteraan fisik dan emosional. Berikut ini upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko PJP, yaitu:
- Berhenti merokok. Perokok berpeluang mengalami serangan jantung dua kali lipat lebih tinggi daripada orang yang tidak merokok.
- Diet rendah kolesterol. Kurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Ganti dengan makanan tinggi karbohidrat kompleks dan lemak baik (omega 3) yang terbukti membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.
- Olahraga. Olahraga teratur membantu menurunkan kolesterol "jahat" dan meningkatkan kolesterol "baik".
- Pertahankan berat badan yang sehat. Kelebihan berat badan memberikan tekanan signifikan pada jantung dan memperburuk beberapa faktor risiko penyakit jantung lainnya seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan trigliserida.
- Kelola stres. Stres dan emosi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Gunakan teknik manajemen stres untuk menurunkan risiko dengan mempraktikkan teknik relaksasi, mempelajari cara mengatur waktu, menetapkan tujuan yang realistis dan mencoba beberapa meditasi, pijat, atau yoga.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Menjaga Gaya Hidup Sehat
Meski sebagian besar disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, penyakit jantung juga bisa diturunkan. Jika kamu memiliki riwayat keluarga penyakit jantung, sebaiknya mulai lakukan upaya diatas karena risiko yang dihadapi akan lebih besar.
Referensi:
Stanford Health Care. Diakses pada 2019. What Causes Vascular Conditions and Diseases?.
WebMD. Diakses pada 2019. Risk Factors for Heart Disease.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan