Halodoc, Jakarta - Gangguan sleepwalking atau tidur berjalan yang akan dibahas di sini bukan seperti orang-orang kesurupan di film-film horor itu, ya! Gangguan sleepwalking merupakan suatu kondisi medis yang lazim terjadi saat seseorang sedang lelap dalam tidurnya. Bagaimana gangguan tidur berjalan bisa terjadi? Yuk, simak bagaimana cara pengobatannya!

Baca juga: Inilah 3 Gangguan Tidur yang Perlu Diketahui

Apa Itu Gangguan Sleepwalking?

Gangguan tidur sleepwalking merupakan suatu perilaku menyimpang pada seseorang yang dilakukan saat tidur. Kondisi ini menyebabkan seseorang berdiri dan berjalan saat sedang tidur. Seseorang yang mengalami gangguan tidur berjalan juga tidak dapat merespon saat kejadian, dan biasanya tidak mengingatnya.

Bagaimana Proses Terjadinya Gangguan Tidur Berjalan?

Ketika kamu sedang tidur, ada 4-5 siklus yang terjadi dan masing-masing siklus berlangsung sekitar 90 menit. Dari masing-masing siklus juga terbagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap Non-REM (NREM) dan Rapid Eye Movement (REM). Siklus diawali dengan tahap NREM, lalu dilanjutkan dengan REM. Kemudian, siklus ini akan terus berlanjut seterusnya. Pada tahap REM ini, otak menjadi lebih aktif, napas menjadi cepat, denyut jantung, serta munculnya mimpi.

Nah, dalam tahap NREM terbagi menjadi 3 fase, yaitu:

• Fase pertama, mata terpejam, tetapi masih mudah terbangun.

• Fase kedua, irama jantung melambat dan suhu tubuh menurun. Tubuh sudah bersiap untuk tidur lebih dalam.

• Fase ketiga merupakan fase tidur lebih dalam, yaitu ketika seseorang yang telah melalui fase ini akan sulit untuk dibangunkan. Dalam fase ini juga, tubuh akan memperbaiki jaringan yang rusak dan memperkuat sistem imun.

Baca juga: 4 Kebiasaan untuk Menghindari Gangguan Tidur Berjalan

Apa Penyebab Terjadinya Gangguan Tidur Berjalan?

Beberapa penyebab yang memicu terjadinya gangguan sleepwalking pada seseorang, antara lain:

• Faktor fisik seperti kehamilan dan menstruasi.

• Faktor genetik. Seseorang yang mempunyai keluarga dengan riwayat kondisi ini berisiko 10 kali untuk mengidap gangguan tidur berjalan.

• Faktor lingkungan sekitar. Kurang tidur, jadwal tidur yang tidak teratur, stres, demam, di bawah pengaruh alkohol, serta kurang magnesium juga dapat memicu gangguan tidur berjalan pada seseorang.

Gangguan sleepwalking biasanya terjadi saat masa kanak-kanak, antara usia 4-8 tahun. Namun, gangguan tidur berjalan juga umum terjadi pada orang dewasa. Kondisi ini dapat terjadi pada 1-15 persen orang.

Bagaimana Pengobatan Gangguan Tidur Berjalan?

Tidak ada obat khusus untuk pengidap gangguan tidur berjalan. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, antara lain:

1. Mempelajari hipnosis diri. Hipnosis diri punya banyak manfaat, di antaranya dapat memasukkan sugesti positif ke dalam pikiran bawah, dan dapat mengurangi bahkan menghilangkan stres tanpa perlu membuang energi. Bukan hanya itu, hypnosis diri juga dapat menghilangkan kebiasaan yang negatif pada diri kamu.

2. Buang air kecil sebelum tidur.

3. Tidak mengonsumsi alkohol maupun kafein sebelum tidur.

4. Mendisiplinkan waktu tidur dengan waktu tidur yang cukup.

5. Kurangi stres dengan melakukan meditasi dan relaksasi.

6. Hindari menonton televisi atau mendengarkan suara yang keras sebelum tidur.

Baca juga: Anak-Anak Lebih Rentan Alami Gangguan Tidur Berjalan, Benarkah?

Pengobatan di atas biasanya tidak diperlukan, karena kondisi ini dapat menghilang dengan sendirinya. Hal yang paling utama dilakukan untuk orang-orang sekitar yang melihat kondisi ini adalah membangunkan saat seseorang sedang tidur sambil berjalan agar terhindar dari cedera.

Kamu punya pertanyaan lebih lanjut mengenai gangguan sleepwalking? Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter, psikolog, atau psikiater melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!