Obstructive Sleep Apnea Sebabkan Daya Ingat Menurun
Halodoc, Jakarta - Bagi kamu yang mengidap gangguan tidur, percayalah, kamu tidak sendirian kok. Ratusan juga orang di dunia ternyata juga mesti berhadapan dengan masalah ini. Menurut survei dari Harris Poll dan Phillips, sekitar 100 juta orang di seluruh dunia mengidap sleep apnea. Cukup banyak, bukan?
Angka di atas itu baru disebabkan oleh satu kondisi saja loh. Belum termasuk sleep walking, night terrors, sleep paralysis (kelumpuhan tidur), hingga insomnia. Nah, omong-omong sleep apnea di atas, ada pula obstructive sleep apnea yang bisa menyerang siapa saja.
Obstructive sleep apnea ini merupakan gangguan tidur yang akan membuat seseorang berhenti bernapas untuk sementara saat tertidur. OSA sendiri masuk ke dalam dua jenis utama dari sleep apnea.
Lalu, apa sih dampak dari obstructive sleep apnea bagi pengidapnya?
Baca juga: Baca juga: Inilah 3 Gangguan Tidur yang Perlu Diketahui
Obstructive Sleep Apnea Menurunkan Daya Ingat, Kok Bisa?
Ingat, tidur memiliki beragam keistimewaan bagi tubuh, mulai dari fisik hingga psikis. Mulai dari menyehatkan jantung, otak, hingga mencegah stres, bahkan depresi. Nah, sudah kebayangkan betapa pentingnya manfaat tidur?
Sayangnya, gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea yang tak diobati dengan tepat bisa menimbulkan banyak masalah. Misalnya, membuat kualitas tidur memburuk. Nah, rendahnya kualitas tidur yang rendah inilah yang akan menurunkan daya ingat jangka pendek. Kok bisa?
Alasannya jelas, ketika tidur saraf-saraf dalam otak yang menyimpan ingatan punya kesempatan untuk memperbaiki diri. Menurut ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland di Amerika Serikat (AS), ketika tidur otak akan merekam berbagai hal yang telah kita pelajari dan alami seharian ke dalam ingatan jangka pendek.
Sebenarnya bukan obstructive sleep apnea saja, segala macam gangguan tidur yang membuat kualitas tidur memberuk, juga bisa menurunkan daya ingat. Ambil contoh, insomnia.
insomnia juga bisa menurunkan kecerdasan anak karena menurunkan fungsi kognitif. Para pakar di University of Virginia, AS, menemukan bahwa anak-anak yang mengidap insomnia mengalami penurunan kecerdasan. Padahal, tidur bisa melindungi memori ingatan dari berbagai gangguan. Dengan kata lain, semakin cepat seorang anak tidur setelah belajar, semakin besar kemungkinan mereka untuk mengingatnya nanti.
Baca juga: Gangguan Tidur Sleep Apnea, Bisa Sebabkan Penyakit Jantung dan Stroke
Gegara Lemak Hingga Merokok
Penyebab obstructive sleep apnea tak cuma menyoal satu-dua hal saja. Nah, berikut ini beberapa hal yang bisa memicu obstructive sleep apnea.
-
Distribusi lemak di perut;
-
Jenis kelamin, OSA paling sering dialami oleh laki-laki;
-
Kondisi kesehatan yang mendasari, seperti diabetes, hipertensi atau asma;
-
Umur, seiring bertambahnya usia, semakin besar juga risiko mengalami OSA;
-
Post menopause;
-
Pembesaran amandel atau adenoid pada anak-anak;
-
Deformitas struktural, penyempitan saluran napas;
-
Pecandu alkohol;
-
Pengguna obat-obat penenang;
-
Tidur telentang; dan
-
Perokok.
Sebenarnya ada berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah atau mengurangi gejala obstructive sleep apnea. Misalnya, rutin berolahraga, konsumsi alkohol secukupnya atau tidak sama sekali, dan jangan minum beberapa jam sebelum tidur. Di samping itu, cobalah kurangilah bobot tubuh jika merasa kelebihan berat badan, dan berhentilah merokok.
Punya masalah dengan gangguan tidur? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan