Awas, Ini Dampak Negatif Terlalu Sering Memuji Anak
Halodoc, Jakarta – Memuji anak ketika dirinya melakukan suatu pekerjaan dengan baik, atau karena tampilan fisiknya memang sah-sah saja kok. Namun, tunggu dulu, ceritanya akan lain lagi ketika pujian tersebut terlalu sering diberikan pada mereka. Kata ahli, terlalu sering memuji anak bisa menimbulkan berbagai perubahan bagi mental mereka.
Mudah menyerah
Menurut para ahli, memuji kecerdasan anak secara berlebihan bisa memunculkan masalah mental pada dirinya. Memuji kepintaran anak sebetulnya hal yang wajar. Namun, sebuah penelitian menunjukkan efek negatif dari pemberian motivasi tersebut.
Contoh sederhanaya ketika memuji mereka dengan kalimat “kamu pintar sekali”. Jika kalimat ini terlalu sering diucapkan, justru bisa membuat anak mudah menyerah ketika mengalami kesulitan. Enggak cuma itu, ketika mengerjakan suatu pekerjaan, mereka pun cenderung ingin menyontek.
Alasannya simpel, pujian tersebut membuat diri mereka selalu ingin tampil dengan sempurna. Jika ada situasi yang memungkinkan mereka tidak terlihat sempurna, mereka akan cemas. Jika kecemasan ini muncul secara intens, bukan tidak mungkin mereka jadi terdorong untuk mengambil jalan pintas.
Selain itu, kata pakar psikologi dari Universitas Standford Carol Dweck, memuji kecerdasan anak juga bisa membuat mereka takut akan kehilangan citra anak pintar. Ketika kamu atau guru menyebut seorang anak dengan sebutan “anak pintar”, ada risiko julukan ini menurunkan keinginannya untuk terus belajar. Ini karena anak beranggapan bahwa dirinya sudah pintar.
Nah, ketimbang memuji anak dengan pujian umum seperti “pintar” atau “jenius”, berilah pujian yang lebih spesifik. Contohnya, “Hal itu sulit, tapi usahamu bagus sehingga bisa menguasainya”.
Tekanan Berlebih
Menurut sebuah penelitian, ketika orang dewasa memuji kemampuan bawaan, bisa membuat anak-anak cenderung ingin menjunjung tinggi persepsi tentang kecerdasan mereka. Dalam kasus ekstrem, mereka bersedia menipu untuk melakukannya.
Hal ini bukanlah kali pertamanya para ahli menemukan dampak negatif terkait dengan memuji kepintaran anak. Ada juga studi lain yang menyebutkan, memberi tahu anak-anak kalau mereka cerdas, juga bisa menurunkan motivasi mereka untuk mencapai tujuan di masa depan.
Memuji anak memang sah-sah saja kok ketika mereka melakukan sesuatu hal terpuji atau melakukan pekerjaan yang baik. Namun, yang perlu diingat, pujian yang terlalu sering diutarakan bisa menimbulkan banyak tekanan bagi anak-anak untuk menjalani atau membuktikan pujian itu.
Hanya Menghargai Fisik
Lain memuji kecerdasan anak, lain pula dampak memuji kondisi fisik anak. Menurut psikolog, ketika orangtua atau orang lain memuji fisik anak secara berlebihan, bisa menimbulkan dampak negatif pada beberapa anak. Kira-kira apa alasannya?
Nah, ketika di rumah anak disebut cantik, langsing, atau pujian fisik lainnya, di luar ia akan merasa perhatian dunia akan tertuju pada dirinya, ia merasa semua orang melihat dirinya cantik. Selain itu, pujian seperti ini juga bisa membuat diri mereka kepedean. Nah, hal inilah yang ujung-ujungnya bisa membuat anak hanya menghargai dirinya dari sisi fisik saja.
Nah, agar pujian fisik ini enggak menimbulkan efek buruk bagi anak, cobalah untuk memuji anak dengan cara yang sedikit berbeda. Contohnya, ketika anak gagal melakukan sesuatu tapi tetap berusaha dan enggak patah semangat, katakan pada mereka bahwa karakter yang bagus itulah arti “cantik” atau “ganteng” bagi dirimu.
Dengan begitu, pujian yang kamu dan pasangan berikan jadi proposional. Singkat kata, enggak hanya memuji fisiknya, tapi juga karakter anak.
(Baca juga: 5 Tips Memilih Mainan Untuk Si Kecil)
Punya masalah kesehatan dan ingin berdiskusi dengan dokter? Gampak kok caranya, kamu bisa berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!