Awas, Gaya Hidup Modern Ini Bisa Turunkan Kualitas Sperma
Halodoc, Jakarta - Kualitas sperma yang baik jelas dibutuhkan untuk membuat pasangan mencapai kehamilan. Enggak cuma itu, kualitas sperma juga menjadi salah satu faktor lahirnya keturunan yang sehat dan cerdas, lho. Nah, bagi kamu kaum adam yang sedang merencanakan program kehamilan, sebaiknya hindarilah kebiasaan atau gaya hidup yang bisa menurunkan kualitas sperma.
1. Sering Lembur
Menambah jam kerja alias lembur untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan, identik dengan pria modern yang berusaha mengejar karier. Namun, bagi kamu yang sering melakukannya, sebaiknya perlu harap-harap cemas. Pasalnya, menurut sebuah penelitian dari National Institutes of Health (NIH) dan Stanford University, pria yang sering lembur rentan terhadap hipertensi dan konsumsi lebih dari satu macam obat yang bisa menyebabkan buruknya kualitas sperma.
Selain itu, pria di kategori ini umumnya memiliki jumlah sperma sekitar 39 juta. Padahal, pria sehat biasanya punya sperma sekitar 40–300 juta. Tak cuma itu saja, kata ahli, tubuh pria yang sering kerja lembur lebih banyak memproduksi hormon-hormon steroid, seperti kortisol yang berdampak buruk bagi kesehatan.
2. Menyimpan Ponsel di Saku
Mungkin kamu sendiri sering melakukan kebiasaan ini. Padahal, menurut sebuah penelitian dalam Journal Reproductive BioMedicine, menyimpan ponsel di saku celana bisa menurunkan produksi sperma. Kok bisa? Alasannya, disebabkan oleh peningkatan suhu dan aktivitas elektromagnetik pada ponsel bisa memengaruhi penurunan jumlah hingga tingkat motilitas sperma (gerakan sperma). Setidaknya, 47 persen kasus seperti ini telah ditemukan terutama ke pria yang menyimpan ponsel mereka di saku celana sepanjang siang hari.
3. Celana Ketat
Gaya hidup modern yang satu ini juga menjadi biang keladi dari buruknya kualitas sperma pria. Baik skinny jeans atau slim fit–apapun namanya pokoknya ketat, bisa memengaruhi kualitas spermamu, lho. Enggak percaya? Menurut Journal Human Reproduction, pria yang memakai celana pendek longgar memiliki jumlah dan konsentrasi sperma yang lebih tinggi ketimbang pria yang suka memakai jenis celana ketat.
Kata ahli, suhu testis menentukan baik-tidaknya sperma seseorang. Nah, untuk mendapatkan sperma yang berkualitas, suhu testis mesti lebih rendah dari suhu inti tubuh. Itulah sebabnya testis berada di luar rongga badan agar suhunya tetap rendah atau dingin. Namun, pemakaian celana ketat ini bisa membuat suhu testis terus meningkat. Dampaknya, kualitas sperma jadi menurun.
Bagi kamu yang ingin memiliki sperma dengan kualitas bagus, disarankan untuk memakai celana dalam jenis boxer dan celana luar yang tidak ketat. Tujuannya agar bisa menjaga suhu testis tetap dingin, dan membuat tubuhmu menjadi lebih nyaman. Ingat, meski kamu sudah memakai celana longgar, sperma berkualitas itu enggak bisa didapat dalam waktu 1–2 hari. Pasalnya, sperma yang tubuhmu hasilkan hari ini dibentuk sekitar tiga bulan yang lalu.
3. Konsumsi Daging Olahan dan Sayur
Makanan dengan bahan baku seperti daging olahan memang banyak digemari masyarakat modern. Sayangnya, mengonsumsi makanan ini secara berlebihan bisa menimbulkan masalah bagi pria. Menurut studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Amerika Serikat, terdapat hubungan antara konsumsi daging olahan dengan infertilitas pada pria. Misalnya, sosis dan bacon. Menurut ahli dalam studi di atas, daging olahan yang dikonsumsi pria dapat memengaruhi kemampuan spermanya dalam membuahi sel telur.
Selain berlebihannya mengonsumsi daging olahan, kurang mengasup sayur juga bisa membuat kualitas sperma menurun. Menurut profesor andrologi dari University of Sheffield, Inggris, sayur dan buah yang kaya antioksidan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas sperma. Oleh sebab itu, dia amat menyarankan untuk pasangan yang ingin cepat memiliki keturunan, sebaiknya mengonsumsi lima porsi buah dan sayur tiap harinya.
Punya keluhan dengan kualitas sperma atau masalah lainnya? Kamu bisa kok berdiskusi dengan dokter ahli untuk mendapatkan penanganan yang tepat melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga:
- Sperma Masuk ke Dalam Kandungan, Bahayakah?
- 5 Syarat yang Harus Dipenuhi Jika Menjadi Donor Sperma
- Kualitas Sperma dan Ovum Berdasarkan Usia
- Wah, Makanan Ini Bisa Meningkatkan Kualitas Sperma Pria