Atasi Keracunan Makanan dengan Tips Ini
Halodoc, Jakarta – Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) tahun 2014 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa ada sekitar 200 Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan di Indonesia setiap tahunnya. Secara spesifik, data surveilans Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa jumlah kasus keracunan makanan mengalami peningkatan dari 106 kasus pada 2016 menjadi 142 kasus pada 2017.
Keracunan makanan adalah kondisi yang terjadi akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan parasit. Kondisi ini ditandai dengan gejala mual, muntah, diare, dehidrasi, perut kram, dan sakit kepala. Biasanya, gejala ini muncul setelah makan hingga tiga hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Lantas, apakah ada cara untuk mengatasi keracunan makanan? Simak jawabannya di sini, yuk. (Baca juga: Inilah Bahaya di Balik Jajan Anak)
Cara Mengatasi Keracunan Makanan
Keracunan makanan seringnya datang tanpa disadari. Itu sebabnya kamu perlu tahu cara mengatasi keracunan makanan sebagai pertolongan pertama. Bagaimana caranya?
- Istirahat yang cukup. Gejala keracunan makanan yang muncul tak jarang bikin kamu kelelahan. Karena itu, sebaiknya kamu beristirahat untuk memulihkan diri dari racun atau bakteri apapun yang bikin kamu keracunan makanan.
- Cuci tangan pakai sabun. Jika kamu mengalami muntah dan diare saat keracunan makanan, ada baiknya kamu mencuci tangan pakai sabun untuk mencegah penyebaran kuman.
- Perbanyak minum cairan dan larutan. Mual, muntah, dan diare saat keracunan makanan bisa bikin kamu dehidrasi. Untuk mengembalikan cairan tubuh, kamu perlu perbanyak minum air putih, minum minuman berelektrolit (seperti oralit dan air kelapa), serta minum kaldu dan sup. Namun sebisa mungkin, hindari minuman yang bisa memperburuk gejala keracunan makanan (seperti alkohol, kafein, serta susu dan produk olahannya) hingga kondisi tubuhmu membaik.
- Konsumsi makanan hambar secara bertahap. Misalkan pisang, nasi, dan roti. Ini dikonsumsi untuk menenangkan perut dan mencegah munculnya rasa mual. Selain itu, sebisa mungkin jangan paksakan diri untuk makan terburu-buru dalam porsi besar dan makanan padat.
- Minum jahe dan madu. Ini karena madu memiliki kemampuan antimikrobia yang dapat mengendalikan asam lambung. Sedangkan, jahe dapat mengatasi peradangan akibat keracunan. Jadi, untuk mengatasi keracunan makanan, kamu bisa mengonsumsi air jahe dan madu. Cukup rebus jahe segar di dalam air panas, lalu masukkan madu. Aduk hingga rata dan minum secara perlahan.
Tips Mencegah Keracunan Makanan
Keracunan makanan bukanlah hal yang diharapkan. Itu sebabnya keracunan makanan perlu dicegah dengan :
- Masak makanan hingga benar-benar matang.
- Cuci bersih peralatan masak setelah digunakan.
- Cuci buah dan sayur sebelum dipotong, dikupas, atau dimakan langsung.
- Cuci tangan pakai sabun sebelum memasak dan mengonsumsi makanan.
- Pisahkan bahan pangan mentah dan matang untuk menghindari kontaminasi silang.
- Perhatikan tanggal kedaluwarsa pada makanan/minuman kemasan sebelum dikonsumsi.
- Simpan makanan dengan benar. Pastikan makanan disimpan dalam wadah kedap udara dan jauh dari paparan sinar matahari. Dan jika disimpan di dalam lemari pembeku, pastikan suhu di bawah 4 derajat Celsius.
Jika cara di atas enggak bisa mengurangi gejala keracunan yang kamu alami, kamu perlu segera berbicara dengan dokter. Kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play. (Baca juga: Langkah Awal Atasi Keracunan Makanan Saat Traveling)
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan