Yang Perlu Diwaspadai tentang Kanker Tulang pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 April 2021
Yang Perlu Diwaspadai tentang Kanker Tulang pada Anak Yang Perlu Diwaspadai tentang Kanker Tulang pada Anak

Halodoc, Jakarta – Kanker tulang terjadi ketika adanya mutasi sel dalam tulang. Pada anak-anak, osteosarkoma adalah jenis kanker tulang yang sering terjadi. Kanker ini paling sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda antara usia 10 dan 20. Selain itu, kanker ini juga sering kali terjadi saat anak mengalami percepatan pertumbuhan. Osteosarkoma juga lebih rentan menyerang anak laki-laki daripada perempuan.

Anak yang mengalami osteosarkoma perlu segera dirawat secara intensif. Pasalnya, kanker ini dapat menyebar ke organ atau jaringan lain di tubuh, paling sering dimulai dengan paru-paru. Gejala kanker tulang pun dapat bervariasi pada setiap anak, tergantung letak dan tingkat keganasannya. Nah, supaya ibu lebih waspada, berikut tanda dan gejala kanker tulang yang harus diwaspadai.

Baca juga: Ini 4 Jenis Kanker Tulang yang Perlu Diketahui

Tanda dan Gejala Kanker Tulang pada Anak

Gejala osteosarkoma bergantung pada ukuran, lokasi tumor tulang, usia, dan kondisi kesehatan anak secara keseluruhan. Namun, gejala kanker tulang umumnya ditandai dengan hal ini:

  • Nyeri dan kaku di lokasi kanker.
  • Nyeri yang semakin memburuk dari waktu ke waktu dan dapat menyebar ke luar dari lokasi kanker.
  • Nyeri bisa sampai membangunkan anak dari tidur nyenyak.
  • Pembengkakan di sekitar tulang yang terkena.
  • Menurunnya keterampilan motorik, termasuk kesulitan berjalan atau pincang.
  • Tulang lemah yang dapat menyebabkan patah tulang.
  • Kelelahan.
  • Penurunan berat badan.
  • Anemia.

Osteosarkoma yang terletak di dekat sumsum tulang belakang dapat menyebabkan nyeri punggung yang menyebar melalui lengan atau kaki. Apabila ibu mendapati tanda-tanda tersebut pada Si Kecil, jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter. Gunakan aplikasi Halodoc untuk membuat janji rumah sakit supaya lebih mudah.

Hal yang Perlu Diwaspadai dari Kanker Tulang Osteosarkoma

Selain tanda dan gejala tersebut, terdapat efek samping lain yang harus diwaspadai. Amputasi adalah salah satu efek samping jangka pendek dan jangka panjangnya yang kerap terjadi pada pengidap kanker tulang. Biasanya, dibutuhkan setidaknya 3-6 bulan sampai seorang anak belajar menggunakan kaki atau lengan prostetik (buatan) setelah mengalami amputasi. 

Baca juga: 4 Penyebab Terjadinya Kanker Tulang pada Anak

Dengan operasi penyelamatan anggota tubuh, pengidap biasanya mulai menekuk lutut atau bagian tubuh yang terkena dengan segera. Terapi fisik dan rehabilitasi setelah operasi penting dilakukan untuk membantu anak berjalan. Awalnya, terapi ini dilakukan dengan alat bantu jalan atau kruk, setelah kemampuan anak semakin berkembang, terapi akan dilakukan tanpa alat bantu apa pun. Biasanya, terapi memerlukan waktu 6-12 bulan .

Selain amputasi, infeksi dan penyembuhan luka operasi yang lambat juga bisa menjadi komplikasi awal setelah operasi. Selain itu, perangkat prostetik logam atau tulang tepian mungkin perlu diganti seiring pertumbuhan tubuh. Meski begitu, beberapa prostetik dapat disesuaikan agar pas saat anak tumbuh. Masalah lain yang terlambat mungkin termasuk patah tulang tepian atau kegagalan tulang tepian untuk menyembuhkan tulang anak, yang mungkin memerlukan lebih banyak operasi.

Banyaknya obat yang digunakan dalam kemoterapi juga berisiko menimbulkan masalah jangka pendek dan jangka panjang. Efek jangka pendek termasuk anemia, perdarahan abnormal, dan peningkatan risiko infeksi akibat kerusakan sumsum tulang, serta kerusakan ginjal dan ketidakteraturan menstruasi.

Baca juga: Simak Cara Mendeteksi Kanker Tulang Pada Anak Sedini Mungkin

Beberapa obat juga berisiko menimbulkan peradangan pada kandung kemih dan pendarahan ke dalam urine, gangguan pendengaran, dan kerusakan hati. Ibu juga perlu tahu bahwa osteosarkoma yang telah menyebar tidak selalu berhasil diobati. Kendati demikian, anak dengan osteosarkoma di lengan atau tungkai umumnya memiliki prognosis yang lebih baik daripada osteosarkoma yang memengaruhi tulang rusuk, tulang belikat, tulang belakang, atau tulang panggul.

Referensi:
Children’s Hospital of Philadelphia. Diakses pada 2021. Osteosarcoma (Bone Cancer in Children).
Kids Health. Diakses pada 2021. Osteosarcoma.