WHO Nyatakan Vaksin Corona Tak Lantas Hentikan Pandemi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 November 2020
WHO Nyatakan Vaksin Corona Tak Lantas Hentikan PandemiWHO Nyatakan Vaksin Corona Tak Lantas Hentikan Pandemi

Halodoc, Jakarta - Di tengah penantian adanya vaksin corona yang bisa mengatasi pandemi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) justru menyatakan bahwa vaksin tidak lantas hentikan pandemi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal WHI, Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti diberitakan Channel News Asia.

Dikatakan demikian karena vaksin corona nantinya hanya menjadi salah satu alat untuk mengendalikan penyebaran virus. Jadi, pandemi tidak bisa berakhir hanya dengan mengandalkan vaksin saja. 

Baca juga: Alasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona Ditemukan

Vaksin di Awal Akan Dibatasi ke Sejumlah Kelompok Tertentu Saja

Pernyataan Ghebreyesus terlontar ketika Moderna baru saja mengumumkan vaksin corona buatannya efektif 94 persen mencegah COVID-19, dan menyusul pengumuman serupa dari perusahaan Pfizer dan BioNTech.

Maksud pernyataan tersebut tentunya positif, yaitu ingin mengajak semua orang untuk tetap berhati-hati dan jangan lengah hanya karena ada klaim dari produsen vaksin.

Terlebih, jika vaksin corona yang lulus uji klinis dan siap diberikan ke masyarakat dunia nantinya, pemberian vaksin di awal akan dibatasi ke sejumlah kelompok tertentu saja. Kelompok tersebut adalah petugas kesehatan, lansia, dan populasi berisiko lainnya, untuk mengurangi angka kematian dan kasus COVID-19 yang parah.

"Itu masih akan meninggalkan virus dengan banyak ruang untuk bergerak. Pengawasan perlu dilanjutkan, orang-orang masih perlu diuji, diisolasi dan dirawat, kontak masih perlu dilacak, dan individu akan tetap perlu dirawat," jelas Ghebreyesus.

Baca juga: Berjuang Hasilkan Vaksin COVID-19, Ini Kandidatnya

Protokol Pencegahan COVID-19 Tetap Perlu Dilakukan

Senada dengan WHO, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Dr. Anthony Fauci, juga mengatakan bahwa ketika vaksin corona tersedia untuk umum nantinya, manusia tetap tidak akan hidup dengan normal. Ia menyarankan semua orang untuk tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik dengan orang lain.

Fauci menambahkan, jangan sampai dengan adanya kabar bahwa ada vaksin corona yang 90 persen lebih efektif, orang-orang bisa merasa lebih percaya diri tidak akan tertular virus. Bagi yang sudah divaksinasi pun, Fauci tetap merekomendasikan orang-orang untuk tidak mengabaikan semua protokol kesehatan pencegahan COVID-19. 

Menurutnya, kebiasaan seperti penggunaan masker secara universal, menjaga jarak fisik, menghindari kerumunan, dan sering mencuci tangan harus tetap dilakukan. Meski nantinya vaksin corona sudah tersedia, atau semua orang sudah mendapatkan vaksin.

Meski untuk populasi umum dikatakan misalnya 95 persen efektif, tidak ada yang bisa memastikan apakah kamu termasuk yang efektif atau tidak. Pada tingkat keberhasilan tersebut, sekitar 5 persen orang yang diberi vaksin masih dapat tertular virus. 

Baca juga: Uji Coba Vaksin Corona Lemah pada Lansia, Apa Alasannya?

Hal senada juga dikatakan Dr. David Ho, ahli virologi yang bekerja pada pengembangan terapi antibodi monoklonal untuk COVID-19, di Universitas Columbia, Amerika Serikat. Menurutnya, efek perlindungan yang diberikan vaksin juga mungkin memakan waktu setidaknya satu bulan atau sedikit lebih lama.

Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk terus melanjutkan kebiasaan baik dan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, meski vaksin corona sudah tersedia. Dengan begitu, diharapkan kehadiran vaksin nanti bisa menjadi salah satu cara mengendalikan penularan virus yang efektif.

Saat ini, uji klinis vaksin corona masih terus berlangsung. Angka keefektifan bisa saja berubah dan masih belum jelas berapa lama kekebalan yang diberikan vaksin akan bertahan. Jadi, masih terlalu dini untuk merasa percaya diri dan lantas mengabaikan protokol kesehatan.

Meski begitu, bukan berarti kamu harus pesimis, lho. Sebab, berita bahwa ada calon vaksin corona yang menunjukkan efektivitas tinggi tetap sebuah kabar baik yang perlu dijadikan motivasi agar tetap semangat. Namun, kalau merasa tidak enak badan, jangan tunda untuk membicarakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc, ya

Referensi:
Channel News Asia. Diakses pada 2020. Vaccine will not be enough to stop COVID-19 pandemic: WHO chief.
CNBC International. Diakses pada 2020. WHO warns vaccine won’t help countries fend off current wave of infections.
Forbes. Diakses pada 2020. WHO Chief Warns Vaccine Won’t End Covid-19 Pandemic As Moderna, Pfizer Announce Early Successes.
CNBC. Diakses pada 2020. WHO: Vaksin Corona Tak Akan Hentikan Pandemi.