Waspadai, Ini Dampak Menggunakan Fentanil Berlebihan
“Dampak penggunaan fentanil yang paling umum adalah sembelit dan mengalami mual serta mengantuk. Sementara pada kondisi overdosis, napas menjadi menjadi lambat dan pendek.”
Halodoc, Jakarta – Fentanil termasuk ke dalam golongan opioid yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit setelah operasi atau cedera. Obat ini juga diberikan pada pengidap rasa nyeri dengan keluhan yang tak kunjung membaik.
Fentanil adalah obat yang hanya dapat diperoleh dan digunakan sesuai dengan resep dokter. Obat ini bekerja dengan cara memblokir sinyal rasa sakit yang terdapat di sel saraf menuju otak.
Fentanil tersedia dalam beberapa jenis, yakni injeksi dan patch yang berbentuk seperti koyo. Keduanya memiliki cara pemakaian yang berbeda. Jenis injeksi, misalnya, harus digunakan di bawah pengawasan dokter secara langsung.
Dampak Penggunaan Fentanil Berlebihan
Fentanil merupakan jenis obat yang sangat kuat. Bahkan, 50 kali lebih kuat ketimbang heroin dan 100 kali lebih kuat dari morfin. Dampak seperti efek samping hingga overdosis bisa terjadi jika dosis penggunaan tidak sesuai.
Adapun beberapa efek samping yang berisiko dialami oleh pengguna, yakni:
- Mulas atau sakit perut.
- Gangguan pencernaan, seperti konstipasi atau sembelit.
- Mual dan muntah-muntah.
- Muncul rasa kantuk berlebihan.
- Tubuh terasa lemah.
- Sakit kepala, pusing atau vertigo
- Obat dalam bentuk patch menyebabkan gatal atau iritasi.
Dampak di atas umumnya dapat membaik dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari tanpa pengobatan khusus. Namun, segera periksakan diri jika efek samping justru menjadi semakin parah.
Adapun gejala dari efek samping serius, yakni:
- Diare parah atau kram perut.
- Nyeri atau kaku pada otot.
- Pusing atau sakit kepala parah.
- Kesulitan bernapas atau sesak napas.
- Muncul rasa gelisah.
- Mengalami gangguan tidur
- Mudah marah atau berhalusinasi.
- Mengalami penurunan nafsu makanan.
- Peningkatan detak jantung.
- Kehilangan kesadaran, kejang atau pingsan.
Cara Tepat Menggunakan Fentanil
Fentanil berpotensi menyebabkan efek samping. Guna mencegah gangguan tersebut, selalu ikuti anjuran dokter terkait dengan dosis tepat pemakaian. Dosis akan disesuaikan dengan jenis obat yang diberikan oleh dokter.
Dalam bentuk injeksi, obat diberikan langsung oleh tim medis melalui otot, infus atau pembuluh darah vena. Jenis obat ini tidak boleh dipakai secara mandiri di rumah dan harus di bawah pengawasan langsung dari dokter.
Dalam bentuk patch, obat tidak boleh ditempel pada area kulit yang mengalami iritasi atau luka. Gunakan di area datar dan kering, seperti punggung, dada atau lengan bagian atas.
Setelah menempel, tekan patch selama 30 detik. Kemudian lepaskan 72 jam kemudian atau sesuai dengan anjuran dokter. Pastikan untuk melepasnya terlebih dulu sebelum menempel patch yang baru.
Setelah menggunakan obat, disarankan untuk mencuci tangan dengan air yang mengalir. Jangan menambah atau mengurangi dosis pemakaian tanpa rekomendasi dari dokter. Sebab, hal tersebut dapat memicu efek samping pemakaian.
Simpan obat di dalam kemasan dan letakkan di tempat yang sejuk dan kering. Jauhkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan.
Peningkatan risiko efek samping dapat terjadi jika obat digunakan dengan cara yang tidak tepat. Kondisi tersebut juga berisiko dialami jika obat dikonsumsi bersamaan dengan alkohol.
Silakan buat janji rumah sakit jika mengalami efek samping yang tak kunjung membaik untuk melakukan perawatan. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!