Waspadai 7 Penyebab Agranulositosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Agustus 2019
Waspadai 7 Penyebab AgranulositosisWaspadai 7 Penyebab Agranulositosis

Halodoc, Jakarta – Agranulositosis adalah kondisi yang terjadi ketika sumsum tulang (jaringan lunak di dalam tulang) gagal membuat cukup sel darah putih. Kondisi ini dapat menyebabkan respons imun yang tertekan terhadap bakteri dan infeksi lain, karena sel darah putih adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. 

Agranulositosis dapat mengubah infeksi ringan menjadi sesuatu yang lebih serius. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh paparan obat-obatan dan bahan kimia. Paparan bahan kimia termasuk konsumsi obat dapat menekan aktivitas sumsum tulang, sehingga memicu agranulositosis. Ingin tahu lebih banyak mengenai penyebab agranulositosis, baca lanjutannya di sini!

Baca juga: Dampak Kelebihan Sel Darah Putih dalam Tubuh

Penyebab Agranulositosis

Tadi sudah disebutkan salah satu penyebab dari agranulositosis adalah obat. Beberapa obat menyebabkan reaksi ini pada beberapa orang, tetapi tidak semua orang. Contohnya, seperti obat anti-tiroid, quinidine, dan obat antibodi dibuat yang tampaknya memecah granulosit.

Beberapa obat anti kanker yang biasa digunakan juga punya kecenderungan memicu agranulositosis, sehingga mengganggu perawatan. Fenitoin, pirimetamin, metotreksat, dan sitarabin adalah jenis obat-obatan yang memicu kondisi agranulositosis. 

Kalau ingin tahu lebih lanjut mengenai obat-obatan yang dapat memicu agranulositosis, bisa langsung tanyakan ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Selain karena obat-obatan tertentu, kondisi agranulositosis bisa diperoleh secara genetik. Selain itu, kondisi agranulositosis yang didapat dapat disebabkan oleh:

  1. Gangguan autoimun;

  2. Penyakit sumsum tulang, seperti spina bifida (myelodysplasia);

  3. Kemoterapi;

  4. Transplantasi sumsum tulang;

  5. Kanker;

  6. Transfusi darah; dan

  7. Kekurangan Gizi.

Agranulositosis didiagnosis melalui tes darah dan urine. Tes-tes ini digunakan untuk memeriksa infeksi dan mengukur jumlah sel darah putih. Jika kemungkinan ada masalah dengan sumsum tulang, maka diperlukan sampel sumsum tulang untuk pengujian.

Pengobatan agranulositosis dilakukan dengan cara menangani penyebab kondisi penyakit tersebut. Jika disebabkan oleh suatu obat, pengobatan alternatif atau pengobatan lain dapat dipertimbangkan.

Obat antivirus, antijamur, dan antibiotik dapat diberikan untuk mengobati infeksi. Jika agranulositosis disebabkan oleh kemoterapi, faktor-faktor perangsang sel darah putih dapat digunakan untuk mendorong sumsum tulang untuk menghasilkan lebih banyak sel darah putih.

Baca juga: Ini Bahaya Kelebihan Sel Darah Putih

Gejala agranulositosis dapat meliputi:

  1. Luka di mulut, tenggorokan, atau saluran pencernaan;

  2. Infeksi kronis pada gusi, tenggorokan, atau kulit;

  3. Demam;

  4. Badan terasa panas dingin; dan

  5. Penurunan tekanan darah yang menyebabkan kondisi fisik melemah atau sakit kepala ringan.

Tidak ada cara untuk mencegah agranulositosis. Namun, ketika orang-orang tertentu hidup dengan dengan faktor risiko mengidap agranulositosis, misalnya menjalani kemoterapi. Sangat penting untuknya menjaga kesehatan fisik, sehingga terhindar dari infeksi. 

Berikut ini anjuran yang bisa dilakukan:

  1. Mencuci tangan

Mencuci tangan secara teratur dan dengan sabun dan air, serta menjaga kebersihan pribadi yang baik, dapat membantu mencegah infeksi.

    2 Menghindari keramaian, karena ada kemungkinan untuk terpapar virus ataupun kuman lainnya.

  1. Hindari terluka ataupun melakukan aktivitas yang tinggi risiko. Karena sistem imun tubuh lemah, ketika pengidap agranulositosis mengalami sakit akan susah untuk sembuh.

  2. Tidak makan buah dan sayuran yang tidak bisa dikupas atau dicuci bersih

  3. Hindari bekerja di tanah ataupun interaksi dengan ternak dan hewan peliharaan

  4. Menghindari konsumsi makanan mentah atau kurang matang

  5. Menjaga kebersihan pribadi

  6. Cuci tangan dengan sabun dan air secara teratur

  7. Menyimpan dan mengolah makanan secara benar 

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2019. Agranulocytosis.
National Organization for Rare Disorders. Diakses pada 2019. Agranulocytosis, Acquired.
St Louis Children.org. Diakses pada 2019. Agranulocytosis.